HAI
JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENTARNYA YA. BTW, TERIMA KASIH 9K-NYA.
-o0o-
Javier berdiam diri di dalam asrama kampusnya. Ia berbohong pada Alan agar pemuda tersebut tidak terlalu memikirkan nasibnya. Bila ia berkata jujur, mungkin hari ini ia akan diboyong oleh Tante Ina untuk tinggal di rumah megahnya.
Namun sayangnya Javier tidak sahabat itu untuk menghancurkan keluarga Tante Ina. Mungkin saja kan setelah ia berada di rumah Tante Ina, Oma Ria akan mendatangi rumah Tante Ina dan membuat keributan di sana?
"Kayaknya lo murung terus deh, kenapa?"
Javier membalikkan badannya ke belakang di mana ada Yuda dan Faza sedang berjalan masuk ke dalam asramanya.
"Cerita dong, lo kenapa?"
"Gio sama Anin selingkuh di belakang gue."
"ANJRIT, SERIUSAN?"
Javier mengangguk.
"Kok bisa?" tanya Faza.
"Mana gue tahu, gue aja baru nyiduk mereka kemarin malam," jawab Javier pelan.
"Gila! Gak ada akhlak emang si Gio!" geram Faza menahan ledakan emosi yang membuncah.
Ingin kali Faza meninju wajah milik Gio, namun ia sadar akan efek setelah melakukan hal tersebut pada Gio. Gio adalah pemuda pemilik segalanya, ia akan merebut apapun bila ia sudah mengecap sesuatu sebagai miliknya.
Alan
Alin mau bicara sama lo"Jav, hape lo ada notif tuh. Coba buka," titah Yuda, sedari tadi pemuda itu diam menyimak obrolan Faza dengan Javier.
Javier langsung meraih ponselnya di sebelah badan Faza.
Javier
Mau ngomong apa?Setengah mati Javier menahan debaran di dalam hati saat tahu Ralinne mau berbicara padanya.
Alan
Lo datang aja deh ke siniAlan
Santuy, gak ada Om DiazAlan
lagi pergi urus surat ceraiJavier
Oke, otw-o0o-
Javier
Oke, otw"Dia mau otw nih, Lin!"
Terlihat raut sumringah dari Ralinne sejak mendapatkan kepastian dari Javier tadi, Alan yang melihat itu dibuat geram, ia sebal karena Ralinne masih mengharapkan Javier yang jelas-jelas sudah memiliki Anin di hidupnya.
"Lo gak tahu apa? Javier kan udah punya cewek?"
Setelah Alan mengatakan kalimat tersebut, entah mengapa hati Ralinne berdenyut nyeri. Ia menundukkan kepala sembari memilin pakaian khas rumah sakit.
"Eh, maaf, gue gak sengaja keceplosan," ujar Alan yang sadar akan kesalahannya. Ia mengeram sembari menepuk mulutnya.
"Gapapa, lo emang benar kok. Kak Javier punya cewek, seharusnya gue tahu diri kan?"
"Eh—"
"Gak gitu maksud gue, Lin. Lo lebih unggul daripada ceweknya Javier kok. Buktinya lo ngandung anaknya si Javier."
"Diem! Gue gak mau dengar lo ngomong lagi. Keluar dari sini sekarang!"
Ralinne mengusir Alan dari kamar inapnya, ia kesal setengah mati dengan kalimat Alan. Ia tahu dan sadar betul bahwa Javier sudah memiliki kekasih yang mungkin akan dinikahinya nanti kan?
"Maaf, gue gak sengaja."
"Gue keluar sebentar ya."
Ralinne diam tidak menjawab. Ia lebih memilih membaringkan tubuhnya di atas brankar memunggungi Alan.
Setelah meninggalkan ruangan Ralinne, Alan tidak sengaja berpapasan dengan Javier. Penampilan Javier terlihat segar pagi ini, tidak seperti beberapa hari lalu saat pemuda itu mengunjungi kedainya.
"Mau ke mana, Lan?"
"Beli makanan di kantin. Lo masuk aja, jangan lupa pakai sarung tangan kalau mau jenguk Ralinne. Ada di belakang pintu kamarnya," ujar Alan.
Javier mengangguk.
"Masker lo bagus, beli di mana?"
Javier menatap Alan jengkel, pemuda itu selalu saja memperhatikan penampilannya. "Beli di kampus gue."
"Mau dong pesanin,"
"Khusus buat mahasiswa. Lo bukan mahasiswa, jadi gak boleh," balas Javier dingin.
"Iya tau, mentang-mentang anak depok, jadi sombong lo sama gue."
"Apasi gak nyambung. Gue ke kamar Ralinne dulu."
Javier meninggalkan Alan dengan segala kebodohannya. Alan benar-benar menjengkelkan.
Sampai di kamar Ralinne, Javier langsung memakai sarung tangan dan mendapati Ralinne tengah berbaring memunggunginya.
"Kak Alan, jangan ganggu deh!"
Rupanya Ralinne mengira kedatangan Javier adalah Alan yang akan mengganggunya lagi.
"Lin, ini aku," ucap Javier pelan.
Seketika, Ralinne langsung membalikkan tubuhnya dan menatap Javier binar. Matanya menitihkan air mata.
Saat itu pula Javier mendekat ke Ralinne dan memeluknya.
"Aku kangen kamu, Kak," gumam Ralinne di pelukan Javier.
"RALINNE! SIALAN KAMU JAVIER!"
-o0o-
08 September 2020
Bonus deh karena kemarin banyak yang antusias sama Gravity 🤭
Btw, ini bagian gak jelas. Jangan lupa Bintang dan komentarnya ya.
Maaf kepotong, sengaja biar gantung. Biar kangen sama aku *eh
Nggak deng. Sama Javier Ralinne maksudnya.
Kalian gak ada niatan follow aku gitu? 👉👈

KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity
Teen Fiction"Kak, aku positif." Sekali pun kamu bertekuk lutut, sampai kapan pun aku akan menolak kehadiranmu. Ralinne benar-benar tidak menyangka bila peristiwa kelam satu malamnya berakhir seperti ini, Ralinne berusaha menguatkan diri dengan berbagai macam ca...