Gravity - 11

11K 583 28
                                    

Hayo, jangan lupa vote dan komentarnya
YAKKK.

[]

ZARA menampar pipi Ralinne kencang hingga wajah anak gadis satu-satunya menoleh kesakitan. Berdasarkan pengakuan Ralinne, Zara semakin dibuat geram oleh tingkah kedua anaknya.

"Berapa kali?"

"Berapa kali kamu melakukannya?"

Ralinne mengangkat kepalanya yang baru saja tertampar oleh Zara. Ralinne menggigit bibir bawahnya, menoleh ke Javier dan meminta bantuan pada Kakaknya pun terasa sulit.

"Berapa kal--"

Zara mengeraskan suaranya dan sontak membuat Zara gemetar ketakutan. Tidak biasanya Zara mengeluarkan suara seperti itu, tapi Ralinne sadar, ia salah.

Mau tak mau harus menghadapi sisi lain sang Mama.

"Ti-tiga kali ... Ma," jawab Ralinne jujur.

Javier mengangkat kepalanya. "Maaf, Ma. Javier mohon ampun sama Mam--"

"Gak ada ampun untuk kamu! Seharusnya kamu sadar, kamu itu cuma anak orang lain yang diangkat sama Diaz untuk jaga Ralinne! Tapi apa? Kamu malah buat Ralinne seperti ini. Tidak tahu diuntung."

Ralinne menganga tak percaya, apa yang diucapkan oleh sang Mama barusan?

Anak angkat?

Javier anak angkat?

"Ma, Papa pulang!"

Serentak mereka menoleh ke samping di mana Diaz berjalan, tak ada sambutan hangat untuk Diaz dari Zara.

Wajah Diaz langsung berubah seketika, melihat mata anak gadisnya merah dan wajah penyesalan di Javier. Diaz mengeryit bingung.

"Ini kenapa?"

"Tanya anak kesayangan kamu!" Zara meninggalkan Diaz dengan Ralinne dan Javier. Zara mengelap sudut matanya yang mengeluarkan air mata.

Diaz mendekat dan duduk di hadapan Ralinne.

"Ada apa, Ra?"

Ralinne mengelap air matanya dan melongok ke Javier yang berada di sebelahnya.

"Pa, Javier mohon ampun ke Papa. Ja-Javier buat kesalahan besar ...."

"Kesalahan apa?" Diaz bingung.

"Javier hamili Adek."

Mata Diaz membulat, napasnya tak beraturan dan lelaki tersebut bangun menarik kerah kaus Javier.

"SIALAN KAMU!"

"Kenapa harus anak saya? Anak saya gak salah! Sialan, pergi dari sini."

Diaz melepas kerah kaus Javier, lelaki tersebut memberikan tatapan tajam pada Javier. Diaz menyugar rambut hitamnya.

Ia frustrasi. Anak gadisnya hamil, sialan Javier!

"Ralinne, ikut Papa!"

"Kamu, kemas pakaian kamu. Pergi dari sini sebelum saya kembali, kalau sampai masih ada di sini, lihat saja, habis sama saya!"

[]

Diaz sangat menyayangkan kelakuan kedua anaknya, Diaz mengetatkan pegangannya pada kemudi. Di sebelah kirinya ada Ralinne tengah menangis.

Setelah diinterogasi, Ralinne mengaku awalnya Javier memaksa, namun lama-kelamaan ia jadi sama-sama suka.

Diaz menyugar rambut hitamnya lagi, harta satu-satunya sudah direnggut oleh bajingan Javier.

Harta yang akan membuat namanya dipandang dan kini hancur oleh bajingan Javier Dylan Melviano.

"Pa? Ngapain ke sini? A-Alin gak mau gugurin kandungan ini," ujar Ralinne pelan sembari memeluk perutnya.

Diaz melirik Ralinne dan mengambil napas dalam. "Papa mau memastikan keadaan dia, bukan menggugurkan dia. Ayo!"

Ralinne menurut dan turun dari mobil membuntuti sang Papa.

"Kandungannya sehat, tolong dijaga pola makannya. Ini saya berikan suplemen untuk menahan mual, diminum tiga kali."

Ralinne diam sambil mendengarkan Dokter berbicara panjang lebar. Papa Ralinne hanya membalas dengan anggukan singkat, setelah memeriksa kandungan, Diaz mengajak Ralinne pulang.

"Kamu mau beli sesuatu?"

Ralinne menggeleng.

"Serius?"

Ralinne mengangguk.

"Bilang ke Papa kalau mau sesuatu, nanti Papa beliin."

"Ya, Pa."

Ralinne melirik Diaz dalam. "Papa gak kecewa sama Alin? Alin udah malu-maluin Papa. Mungkin sebentar lagi berita kehamilan Alin menyebar ke berita."

Ralinne sadar betul bahwa sang Papa adalah pebisnis terkenal di Indonesia. Tidak mungkin bila berita ini tidak bocor ke mana-mana.

"Kecewa pasti, tapi mau gimana lagi? Papa akan bayar orang-orang untuk tutup mulut. Termasuk Dokter tadi, Papa gak mau Alin ngerasain sakitnya dihina di mana-mana."

[]

29 Juni

Maaf sudah lama tidak update. Aku sibuk pakai banget.
Hehe

Jangan lupa Follow instagram aku
Lebeluvland

GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang