Chapter 48

1.4K 135 24
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________





Seorang gadis cantik dengan luka didahinya masih terbaring lemah diatas banker rumah sakit. Matanya masih setia tertutup dengan bibir pucat pasi yang masih mengatup.

Suara EKG yang terdengar mengisi keheningan didalam ruangan itu. Garis bergelombang dilayar monitor masih bergerak, menandakan adanya tanda-tanda kehidupan didalam diri Roseanne Park.

"Dek bangun. Eonnie mohon."

Yoona. Gadis itu terus saja menangis dan memegangi tangan adik kesayangannya. Sejak Rose sampai dirumah sakit hingga saat ini, gadis itu tidak mau pergi dari ruangan dan tetap kekeuh untuk menemani Rose hingga ia terbangun nanti.

Masa bodoh dengan pekerjaan dan perusahaannya. Yang terpenting baginya sekarang adalah kesembuhan Roseanne.

Sungguh melihat adiknya terbaring seperti ini membuat Yoona merasa sangat gagal menjadi seorang kakak. Dia seharusnya bisa menjaga Rose bukan?

Andai saja waktu itu Yoona tidak memperbolehkan Rose mengikuti acara itu, mungkin saat ini mereka masih berkumpul dalam suasana yang lebih baik.

Klik!

Sebuah suara adanya pintu yang dibuka sukses membuat Yoona menoleh kearah seorang pria berambut pirang yang berjalan kearahnya. Menatap kearah Rose yang masih berbaring sembari menghela nafas kasar.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah ada perkembangan?"

Yoona yang sedari tadi setia menatap wajah adiknya hanya bisa menggeleng pelan seolah separuh nyawanya tidak pada tempatnya. Ia sama sekali tak berniat untuk menatap pria disebelahnya itu.

"Apa kau tak lelah menjaga Rose terus? Kau juga butuh istirahat bukan? Pulanglah dahulu, biar aku yang menjaga Rose." ucapnya santai.

Gadis itu tak bergeming. Menyerahkan adiknya pada seorang Daniel, apa itu tak masalah? Ya Yoona tahu waktu itu Daniellah orang yang menemukan Rose dan membawanya ke rumah sakit. Dialah penolong hidup Rose, tapi apa dia tak akan melukai Rose mengingat bagaimana perlakuan pria itu pada adik kecilnya saat disekolah?

Melihat raut wajah ragu yang terpancar dari wajah Yoona membuat Daniel terkekeh pelan. Ya dia tahu pasti kakak kandung Rose ini tidak akan mempercayainya untuk menjaga Rose karena ia pasti takut jika Rose akan di apa-apakan olehnya.

Tapi hei! Daniel juga punya hati, dia tidak akan melukai Rose mengingat keadaanya sekarang. Lagipun, Daniel juga sudah berjanji pada seseorang untuk menjaga gadis itu.

"Tenanglah! Aku akan menjaganya seperti menjaga adikku sendiri." ucapnya sembari menepuk pundak Yoona.

Gadis yang merasa pundaknya disentuh oleh seseorangpun langsung menoleh. Menatap bingung kearah Daniel yang masih menampilkan senyum gummy khasnya.

"Apa kau bisa kupercaya?" tanya Yoona curiga.

Daniel mengangguk pasti. Seolah tengah meyakinkan gadis yang duduk disebelahnya itu. "Kau bisa membunuhku jika aku berani macam-macam pada Rose." ucapnya tegas.

BADBOY meet BADGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang