part 63

418 18 5
                                    

"Ibu baik nak,nak bagaimana tugas mu?"tanya ibu

Rani pun melepaskan pelukannya,lalu menjawab

"Siap,tugas telah selesai dituntaskan"jawab Rani dengan sikap militer nya

"Alhamdulillah"

Tak lama ada seseorang yang memberikan hormat kepada Rani

Ya...dia adalah ayah Rani

Rani pun yang diberikan hormat oleh ayahnya langsung memberikan hormat kembali dengan menagis

"Rani Aulia,apakah anda menuntaskan tugas ini?"tanya ayah seolah olah sedang berhadapan dengan anak buah nya

"Siap,saya sudah menuntaskan misi ini dengan baik"jawab Rani sambil menahan tangisannya

Lalu Rani pun langsung memeluk ayahnya

"Ayahh"ucap Rani sambil memeluk

"Bagaimana tugasmu nak?apakah mbak menuntaskan dengan baik misi ini?"tanya ayah

"Alhamdulillah,Rani menuntaskan misi ini dengan baik yah"jawab Rani tersendu sendu

"Nak.. maafkan ayah tidak bisa menolak perintah ibu Pertiwi untuk mengirimkan mu kemedan perang,maafkan ayah nak"ucap ayah

"Tak apa yah..ini sudah menjadi tugas Rani,lagi pula Rani baik baik saja"jawab Rani berbohong

"Mbak bohong,ayah tau mbak kenapa kenapa disana"ucap ayah

"Tak apa yah,ini sudah menjadi tugas dan resiko Rani"jawab Rani

Tak lama haidan diam diam berada dibelakang Rani sambil membawa buket bunga,namun Rani tak menyadari nya

"Eh iya Abang mana?"tanya Rani

"Abang gabisa Dateng mbak,lagi ada acara sama kesatuan nya"jawab ibu berbohong

"Hah?iya Bu?yahh padahal Rani kangen sama Abang"ucap Rani termenung

"Yasudah gapapa nanti kan bisa ketemu"

"Iya deh bu"

Haidan pun berpura pura meminta foto

"Mba,boleh minta fotonya"

Rani pun terkejut

"Eh,boleh"jawab Rani

Rani masih belum menyadari kalau itu haidan(abangnya) karena ia hanya melihat name tag nya saja

"Eh bentar bentar"ucap Rani lalu menengok orang yang meminta fotonya

Rani pun tak percaya bahwa Abang nya ternyata datang untung menjemput dirinya

"ABANG?"ucap Rani histeris

Rani pun langsung memeluk

"Mbak apa kabar?"tanya haidan

"Mbak baik bang, Abang apa kabar?"tanya Rani

"Abang selalu baik mbak"jawab haidan

Rani pun melepaskan pelukannya nya,lalu beberapa saat Rani teringat kembali kisah antara dia dan ikhsan,Rani pun langsung memeluk kembali sambil menangis

"Bang"ucap Rani

"Ada apa mbak?"tanya haidan

"Mbak rindu,Abang temenin Rani jalan jalan yah,Rani mau cerita"ucap Rani pelan

"Siapp"

"Yasudah mari kita pulang"ucap ibu

"Mari"jawab semua

*****

Sesampainya dirumah Rani belum membuka hp nya karna ia sangat cape dan ingin istirahat,namun sebelum istirahat Rani makam bersama terlebih dahulu

Namun ketika makan Rani terlihat lesu,namun hanya abangnya yang sadar akan hal itu,tetapi Abangnya tidak bisa bertanya karna ia sekarang sedang makan bersama

"Mbak kenapa sih ko murung gitu"batin haidan

***

Selesai nya makan Rani pun langsung mandi lalu cepat cepat ia masuk kamar

Sesampainya dikamar dan menutup pintu Rani langsung menangis dibalik pintu itu

"Yaallah kuatkan hati hamba Bu"ucap Rani sambil menangis

"Hamba tidak kuat bila melihat dirinya bersama orang lain,tolong hamba"

Rani pun langsung merebahkan dirinya di kasur sambil memeluk guling nya,lalu menangis kembali

Tak lama Abang nya datang masuk ke kamar Rani

Tok..tol..tokk..

Tak ada yang menjawab

Haidan pun langsung memegang gagang pintu dan membukanya sedikit, namun ia mendengar ada suara tangis,sebelum masuk ke kamar rani,haidan melihat kekanan dan ke kiri,Karna ia memastikan bahwa bukan Rani yang menangis,tapi setelah melihat lihat tak ada yang menangis dari luar,namun terdengar suara tangis dari kamar Rani

"Ran?"tanya haidan sambil menutup pintu kamar

Rani pun yang terus menangis sampai tak sadar bahwa ada abangnya masuk kedalam kamarnya

Haidan pun duduk diujung kasurnya yang dekat dengan kepala Rani,haidan pun langsung mengelus Elis rambut Rani lalu mengecupnya

"Mbak kenapa?"tanya haidan sambil mengelus rambut

Rani pun kaget

"Ehh,Abang kapan masuk?ko Rani ga denger"tanya Rani sambil buru buru menghapus air matanya

"Dari tadi Abang disini"jawab haidan

"Bohong yah?"tanya Rani sambil duduk

"Engga,mana mungkin Abang bohong sama kamu"jawab haidan

"Kamu kenapa nangis?"tanya haidan

"Ehh Rani ga nangis ko,beneran ga nangis"ucap Rani berbohong

"Gausah bohong sayangku"ucap haidan

"Beneran bang"

Haidan pun yang melihat adiknya sudah sembab tak tega,maka dari itu haidan langsung mengajak rani pergi

"Oh iya tadi kamu mau minta anterin kemana?yu sekarang kita berangkat kesana,Abang anterin,tapi pake motor aja yah"ucap haidan sambil tersenyum

"Ih beneran bang?"jawab Rani sumringah

"Iyah cantik"jawab haidan

"Ahhh makasih abangg, yaudah sana Abang keluar dulu,mbak mau ganti baju"

"Cium dulu dong pipi abangnya"

"Dihhh,udah sana"

"Iya iya..siap Bu negara"

"Ye"

"Jangan lama lama,5 menit tidak kurang tidak lebih, prajurit harus disiplin"

"Siap"jawab Rani

Haidan pun langsung keluar..tak lama haidan mengganti baju,lalu langsung mengetok kembali pintu kamar Rani

"Mbakkk,udah belum"tanya haidan

"Iya ini udah,abanag tungguin aja didepan okeh"jawab Rani

"Okeh,2 menit"

"Siap"

Tak lams kemudian Rani keluar dari kamarnya,ia pun langsung menemui ibunya untuk pamit

"Bu,mbak mau kesana dulu yah sama Abang"ucap Rani

"Iyah hati hati yah"jawab ibu

"Pasti"ucap Rani sambil dalam kepada ibunya

"Assalamualaikum Bu"

"Waalaikumsalam"

Rani pun langsung keluar,Abang nya yang melihat penampilan Rani pun dibuat ternganga karna penampilan Rani...

Jangan lupa ya..VOTE,KOMEN okey

Bersama Mu Bukan Lagi Impianku KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang