part 75

334 15 0
                                    

"Mbak..?"

"Iya ayah?"jawab Rani dengan lesu

"Kenapa?ko lesu"ucap ayah

Rani pun langsung pergi kepelukan ayah nya

"Ayahh..."ucap Rani sambil menangis dipelukan ayah nya

"Eh.. mbak kenapa?"tanyanayah khawatir

"Ayah..mau jodohkan Rani dengan kapten?"tanya Rani

Ayah nya pun kaget

"Mbak...?"ucap ayah

"Ayo duduk,biar ayah jelaskan"ucap ayah kembali

Mereka pun duduk

"Maafin ayah.."ucap ayah

"Gapapa,ayah ga salah ko"ucap Rani sambil menghapus air matanya

"Baiklah,ayah ceritakan kembali"

"Kemarin sore waktu Mbak tidak ada di rumah karna sedang di luar rumah ada seorang lelaki yang datang ke rumah,awalnya abangmu yang menerima laki-laki itu,  namun lelaki itu meminta untuk bertemu ayah,ayah pun menerima tamu itu dengan senang hati,ketika ayah menanyakan namanya dia menjawab namanya Ikhsan dan dia adalah  seorang kapten, pada saat itu dia berniat untuk meminta kamu pada ayah dan nanti sore dia akan datang ke rumah membawa keluarganya untuk melamar mbak"ucap ayah

"Lalu?"

"dia sudah menceritakan kisah atau bisa disebut perjalanan cinta kalian, dia menceritakan dari awal mula dia melamar mbak, sampai cerita dia dijodohkan oleh ibunya,pada saat itu ayah ragu karena dia sudah dijodohkan tetapi setelah mendengar cerita dari dia kalau mbak juga mencintai dirinya ayah menjadi percaya bahwa dia adalah pria baik untuk Mbak"

"Tapi ayah, dia itu sudah mempunyai amanah"jawab Rani

"Amanah apa Mbak?"tanya ayah heran

"Dia diberikan amanah oleh almarhum ayah dari calon istrinya nya,dia diberi amanah untuk menjaga anaknya, bahagia kan anaknya ,dan menikahi anaknya,dari situ mbak sadar kenapa mbak harus bertahan dalam hubungan ini sedangkan dalam hubungan ini ada pihak ketiga"ucap Rani tegar

Ayahnya pun diam

"Sedangkan sekarang,hari ini,sore nanti Mbak akan dilamar oleh seseorang yang sudah diberi amanah yah, lebih baik mbak menolaknya dari sekarang daripada nanti mempermalukan dirinya di depan semua orang, mbak akan bertemu dirinya akan berbicara pada dirinya karena ini bukan hal main-main ini adalah urusan serius, maaf kalau mbak telah mengecewakan ayah dan tidak menurut apa kata perintah ayah"

Rani pun pergi kembali ke pelukan ayahnya dan berbicara

"Mbak memang mencintainya, tetapi ada yang lebih mencintai dirinya daripada Mbak,Mbak ikhlas, mbak terima, Mbak tidak marah, karena ini sudah menjadi takdir, setiap orang kadang dipertemukan hanya untuk menjadi teman tidak lebih, maka dari itu Mbak sadar bahwa Mbak dan Kapten hanya di pertemukan untuk sekedar menjadi rekan atau teman atau atasan dan bawahan tidak lebih mungkin ini sudah menjadi takdir Mbak,mbak bisa jalani ini semua dengan baik, makasih ayah"ucap Rani

"Mbak,yah ingin menanyakan sekali lagi apa mbak yakin tidak mau menerima ia kembali?"

"mbak yakin pasti bisa, doakan semoga Mbak mendapat pengganti yang lebih baik yah"ucap Rani

"Baiklah,sekarang Mbak berbicara kepada dirinya dengan baik dengan sopan dan jangan menangis,ucapkan semuanya dengan jelas tanpa ada yang tertinggal, laksanakan!?"

"Siap, laksanakan kapten"

"sekarang mbak silakan pergi,silakan bertugas laksanakan kewajiban dulu,baru boleh berbicara tentang hal itu ketika semuanya sudah beres,siap!?"

"Siap,ijin mendahului"ucap Rani

"Silakan"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Rani pun pergi ke kantor untuk menyelesaikan tugas-tugasnya terlebih dahulu ketika sudah siang menjelang istirahat sesegera mungkin Rani menghampiri ruangan ikhsan,namun ketika Rani akan masuk,pintu langsung terbuka oleh ikhsan

"Kapten"ucap rani kaget

"Ya ada apa"jawab

"Se-sebelumnya maaf kalau saya lancang saya ingin berbicara dengan kapten"

"Tentang apa"

"Kapten bisa kita berbicara di tempat lain di sini tidak enak banyak rekan-rekan"

"Baiklah mau di mana"

"Kalau di cafe itu gimana kapten nanti saya bayarin"

"baik saya akan segera kesana kamu duluan saja ke sana saya ada urusan sebentar"

"Sebelumnya maaf saya ingin berangkat bersamaan agar urusan yang lebih cepat selesai"

"Urusan apa? saya juga punya urusan kenapa kamu melarang saya"ucap ikhsan sedikit ngegas

"Siap, maaf sebelumnya tapi ini memang benar-benar penting dan serius"

"Baiklah kamu bawa motor tidak"

"Siap bawa"

"Oke baiklah saya akan ikuti kamu dari belakang dan kamu dari depan membawa motor bagaimana"

"Siap kapten, mari"

"Silahkan"

Lalu  Ikhsan dan Rani pun berjalan beriringan,  banyak tentara-tentara yang lain melihatnya dan ada teman Rani yang memfoto rani

ketika sudah sampai di parkiran rani ngambil motornya dan dia menunggu di depan gerbang batalyon namun sebelum itu ia berbicara dulu kepada Iksan

"saya izin mengambil motor terlebih dahulu nanti saya tunggu saja di depan gerbang"

"Oke"

mereka pun berpisah untuk mengambil kendaraan yang masing-masing Rani pun langsung ambil motornya dan cepat-cepat ke depan batalyon

Sesampainya didepan batalyon rani pun menunggu lama karena ia sedang menunggu ikhsan

Namun Ihsan pun yang merasa aneh ia terus bertanya-tanya di dalam hatinya...

JANGAN LUPA VOTE NYAAA⭐😊

Bersama Mu Bukan Lagi Impianku KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang