part 68

410 20 1
                                    

Setelah itu,ikhsan pun langsung tancap gas untuk segera pulang

Sesampainya dirumah,ikhsan langsung masuk kedalam rumah

"Assalamualaikum"ucap ikhsan tergesa gesa

"Waalaikumsalam"ucap ibu dan Ara

"Nak ini antarkan ara"ucap ibu

Ikhsan pun menatap sinis Ara sebentar,namun kalau bukan karna rencana nya ikhsan tidak mau seperti ini

"Mari"ucap ikhsan

"Bu Ara pamit dulu ya,ibu jaga kesehatan,jangan cape cape,kalau ada apa apa telpon Ara aja ya Bu"ucap Ara

"Iya nak"

Mereka pun bersalaman

"Kamu duluan saja keluar,saya haus"ucap ikhsan

"Baik mas"

Ikhsan pun tak menjawab,dan langsung pergi

"Tumben sekali kamu mas?apa kamu mau berniat sesuatu?"batin Ara menebak

Ikhsan pun langsung mengambil minum kedapur dan setelah itu ikhsan mengambil kunci mobil,ia ingin naik mobil agar dia tidak begitu dekat dengan Ara

Sesampainya diluar ikhsan langsung menyalakan pengaman mobil,ibunya pun bertanya

"Nak?tidak naik motor?"tanya ibu

"Tidak bu"ucap ikhsan enteng

"Ouh yasudah"ucap ibu

Ikhsan pun memanaskan mobil nya dan langsung memundurkan nya

Ketika sudah didepan gerbang ikhsan langsung membuka kaca mobil dan berkata

"Cepat naik,saya tidak akan membuka kan pintu untuk kamu"ucap ikhsan lalu menutup kaca nya

Ara pun menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan

"Hm,baik lah mas"batin Ara

"Bu Ara pamit ya"ucap Ara sambil salam

"Iya nak,hati hati"ucap ibu

Lalu Ara pun masuk mobil

Ketika sudah didalam mobil ikhsan tak berbicara,suasana seperti sangat sekali,sampai Ara pun membuka suara

"Mas?"

"Hm?"jawab ikhsan

"Sudah makan?"

"Bukan urusan kamu"

"Mas?"tanya Ara kembali

"Hm?"

"Mas kenapa sih,gitu terus ke aku?"tanya Ara

"Bukan urusan mu juga"ucap ikhsan dingin

"Hm,masa"tanya Ara kembali

"Hm?"jawab ikhsan singkat kembali

"Kita mau kemana sih?,kan aku belum kasih tau rumah aku"ucap Ara

"Liat saja nanti"

"Ohh,mass..?"ucap Ara terpotong

"APASIH?BISA TIDAK DIAM?TIDAK USAH BANYAK TANYA, SAYA MUAK DENGER SUARA KAMU"ucap ikhsan tegas dengan nada militer nya

Ara pun kaget karna ikhsan menjawab seperti itu dan dengan nada militer nya

"Maaf"ucap Ara sambil menunduk dan menangis

"Tidak usah menangis,saya tidak akan perduli terhadap kamu"ucap ikhsan

Ara hanya menganggukkan kepala

Tak lama ikhsan pun berhenti dipinggir jalan,
Ikhsan pun menarik nafas panjang

"Ara?"tanya ikhsan

Ara pun hanya menengok

"Maaf telah membentak mu tadi"

"Tak apa"jawab Ara

"Saya emosi,karna kamu banyak nanya disaat suasana hati saya sedang tidak enak"

"Tak apa".

"Ara kalau boleh saya jujur kepada kamu saya ingin berbicara"ucap ikhsan

"Jujur saja, meskipun itu menyakitkan bagi Ara"

"Baiklah, kalau itu mau kamu"

"Hm"jawab Ara sambil melihat kedepan

"Jujur,saya tidak bisa menjalankan amanah dari ayahmu"

Deggg...

Saat mendengar itu hati Ara seperti ada yang menusuk nya dengan ribuan pisau

"Tapi kenapa?"

"Saya tidak mencintai kamu,dan saya mencintai orang lain,bahkan saya sudah melamar nya"ucap ikhsan

Ara pun hanya diam dan meneteskan air mata

"Maaf,saya tidak bisa menjalankan amanah itu,dan besok malam saya akan bawa keluarga saya kepada keluarga orang yang saya cintai"

Ara pun menengok sebentar,sambil berkata

"Amanah tetap amanah mas,mas berdosa bila tidak mengerjakan amanah tersebut"ucap Ara

"Tak apa,itu nanti urusan saya dengan Tuhan,lagi pula bila kita menikah hanya kamu yang mencintai,saya tidak,beda lagi dengan dia,kita saling mencintai satu sama lain,saya mencintai dia,dia mencintai saya"ucap ikhsan

"Saya akan memberikan kamu uang perbulan,tetapi kamu harus menjauh dari saya,dan kamu saya kenalkan pada teman saya"

"Tidak mau"

"Terus mau kamu sekarang apa?"tanya ikhsan

"Saya mau kita menjadi satu mas"ucap ara

"Apa kamu tidak mendengarkan saya? saya tidak bisa bersatu dengan kamu,saya tidak mencintai kamu,saya mencintai Rani"

"Apakah begitu spesial nya dia dihati kamu mas?sampai kamu tidak bisa menerima aku?"

"Ya,itu benar"

Ara pun semakin menjadi nangisnya

"Kalau kamu berkenan besok malam..."ucap Ikshan

Jangan lupa  vote sama komen nya 🌼💗💗💗

Bersama Mu Bukan Lagi Impianku KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang