part 39

429 20 0
                                    

Sementara dilain tempat galih sedang memikirkan rani karna ia terpisah sejak tadi.

ya mereka sedang didalam gua,hanya untuk bersembunyi dari musuh.

"Rani kamu dimana ran"batin galih

"Galih jangan melamun,biarkan Rani,jika ia mati pun untuk negara,udah menjadi resiko untuk menjadi prajurit TNI"ucap Aldi

"Tapi di,gue cinta sama dia,gue sayang,gue takut dia kenapa napa"ucap galih frustasi

"Tenang,dia bakal pulang buat Lo"ucap aldi

"Gue ga yakin di"ucap galih sambil menunduk

"Tenang aja lih,sampe sekarang pasti dia masih sama ikhsan"ucap Anggi

"Lo gatau gi rasa khawatir gue,disaat semua kumpul di gua ini Rani sama ikhsan masih ada diluar sana

"Gue yang lebih khawatir,dia sahabat gue dari Waktu itu,gue percaya sama dia,dia bakalan balik dengan selamat"ucap Anggi

"Sutttt,lebih baik kita berdoa untuk mereka dan untuk diri kita sendiri

"Gabisa gitu,gue takut dia kenapa kenapa"ucap galih prustasi

"Apalagi tedi sama Rian udah gugur,gue gamau Rani ikutan gugur"ucap galih

"Sabar jangan gitu,inget...Rani itu punya negara, kalaupun dia mati,dia mati untuk melindungi negara"ucap Rama

"Kalau Tedi dan Riyan gugur itu sudah menjadi takdirnya, kalaupun Tedi ran Rian Sekarang tidak sedang bertugas,kalau sudah waktunya dia akan pulang"lanjut Rama

Galih pun hanya diam

"Baiklah bila Rani mati saya akan mencoba untuk mengikhlaskan dia"ucap galih

"Baiklah,sekarang lebih baik kita istirahat,nanti jam 4 kita pergi kembali"ucap Rama

"Siap"ucap semua prajurit

Sementara itu ikhsan dan Rani masih terus menyusuri hutan,mereka hanya berdua karena mereka tertinggal dan terpisah sejak tadi.

Ikhsan pun langsung saja menghubungi lewat earphone nya,namun nihil,semua tidak menjawab.

"Rani?"

"Iya capt?"

"Beristirahat lah sebentar,saya yakin kamu sudah tidak kuat"

"Siap,tidak capt,kalau beristirahat disini saya takut terjadi apa apa"

"Baiklah kita mencari tempat untuk beristirahat"

Mereka pun masih terus menyusuri hutan,hutan itu sangat gelap sekali,namun karena mereka sudah terlatih jadi mereka terus menyusuri hutan yang gelap itu.

Tak lama kemudian mereka menemukan gua,mereka pun langsung masuk,ketika mereka akan masuk,ada suara senjata yang sedang disiapkan untuk menembak.ikhsan dan Rani pun langsung bersembunyi dibalik pohon.

"Capt seperti nya musuh berada didepan"

"Tidak itu bukan musuh sepertinya"

"Terus capt?"

"Sepertinya itu tim kita,karna saya hafal betul suara yang dikeluarkan dari senjata yang kita miliki"

"Hah?sehafal itu kah kapten?"ucap Rani tak menyangka

"Ya"

Dan tak lama kemudian Iksan langsung menembak kearah gua tersebut, langsung saja beberapa orang yang berada di dalam gua tersebut keluar,ikhsan pun langsung memberikan kode.

Dan Rama pun memberikan isyarat bahwa ikhsan dan Rani bukan musuh, langsung saja Rama memberikan isyarat agar ikshan dan Rani segera masuk.

Setelah masuk, semua orang tengah duduk bersiap,galih melihat Rani sudah jalan tidak beraturan, langsung saja galih menghampiri Rani

"Rani"ucap galih khawatir

"Ehhh iya bang?"ucap Rani langsung sigap

"Kamu kenapa?"

"Gapapa bang"

"Jangan..."ucap galih terpotong

"Rani gapapa,tadi udah saya obatin,jadi lebih baik kamu biarkan Rani istirahat"ucap ikhsan

"Siap capt"ucap galih

"Rani kalau ada apa apa, bilang sama Abang ya,jangan kamu Pendem sendiri"ucap galih

"Baik bang"ucap Rani

Galih pun langsung pergi dari hadapan Rani

"Ran Lo kenapa?"tanya Anggi

"Gapapa ko gi,cuman kena pisau aja"

"Hah? serius?"ucap nazwa Riva bersamaan

"Guenya aja kurang hati hati"ucap Rani santai

"Lah ran,itu luka Lo harus cepet cepet dibersihin,kalau engga bisa infeksi ntar"ucap Anggi khawatir

"Gapapa gi,gue aja kuat ko sekarang"ucap rani

"Duh ran mana gue gabisa ngurus ginian lagi"ucap Anggi

"Gapapa ko gi,udah diobatin tadi sama kapten,agak baikan Sekarang"

"Ouh ya syukur deh"

***

"Semua kumpul"ucap ikhsan

"Siap"ucap semua prajurit

"Baiklah sekarang sudah jam 3 dini hari,maka dari itu kita harus bersiap siap lagi untuk melanjutkan perjalanan,saya perkirakan musuh semakin banyak,dan persediaan peluru kita makin sedikit,maka dari itu, pergunakan peluru secukupnya,PAHAM?"Ucap ikhsan

"Siap paham"

"Maka dari itu sekarang saya akan biarkan kalian sebentar untuk istirahat"

"Siap"

"Jangan ada yang mengobrol,gunakan Waktu istirahat ini dengan sebaik mungkin"

"Siap"

"Silahkan"ucap ikhsan

Para prajurit pun langsung mencari tempat untuk beristirahat sejenak.Ikhsan pun sebagai kapten,ia tidak tidur,karna ia harus menjaga anggotanya,dan merencanakan strategi untuk melawan musuh.

Ketika ikhsan melihat lihat para prajurit nya,ikhsan melihat Rani menunduk sambil memegangi tangan nya yang sobek.

Bersama Mu Bukan Lagi Impianku KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang