KATA itu berdengung di balik tempurung kepalanya, menggedor bagai suara yang diledakkan dalam kehampaan pikirannya; tertular.
River tak bisa merasa sakit lebih dari ini. Selama beberapa hari, tubuhnya mengalami perubahan; kulitnya mengeras, otot-ototnya bergejolak seperti berkobar oleh cairan asam. gusi-gusinya bengkak dan sakit, seakan dia sedang menumbuhkan gigi baru di dalam mulutnya. Pada serangkaian gejala menyakitkan itu, dia tahu dirinya telah terinfeksi, dan kenyataan itu menghantuinya sepanjang dia terbangun sampai di dalam tidur. Tak henti menderai pikiran dan bergulat dalam batinnya yang masih berwujud manusia.
Rasanya, River bagai hidup di dalam kostum perang yang terbuat dari baja. Badannya sekaku kayu dan dia mungkin sudah lupa bagaimana caranya berkedip. Matanya perih, seringkali meneteskan air berwarna kuning seperti plasma. Lalu, paru-parunya terasa bagai dililit besi-besi tak kasat mata yang membuatnya kehabisan napas. River tak bisa menggerakkan jarinya atau mengangkat tubuhnya. Dia bisa muntah sewaktu-waktu dengan membiarkan saja cairan asam dalam perutnya merembes keluar saat dirinya sendiri terbatuk di kasur.
Sepanjang hari-hari mengerikan itu, Gareth, sebaliknya, bersikap amat tenang. Dia begitu telaten mengurus River, mulai dari mengusap mulutnya yang belepotan muntahan lendir dan darah, sampai mengganti pakaian dalamnya yang lembab oleh keringat dan air seni. River bahkan merasa mual dan jijik dengan dirinya sendiri, tapi Gareth sama sekali tak menunjukkan ekspresi keberatan. Apakah ini karena Gareth tahu bahwa waktu River tak lama lagi? Apakah Gareth tahu ... pada akhirnya River akan berubah seperti dirinya juga?
Memikirkan kata "berubah" membuat otot-otot River mengejang oleh kepanikan dan rasa takut. Dia tak mau berubah menjadi monster, tidak dalam kesadarannya yang masih utuh sebagai manusia. Dia tak mau menghabiskan sisa hidupnya dengan menggorok leher orang dan membetot daging mereka. Dia tak mau meneguk darah atau memakan organ dari perut yang bolong. Semuanya menjijikan, ini adalah neraka lapisan terbawah yang menanggung seluruh keburukan alam semesta....
"Aku ... tidak mau berubah," katanya dengan suara seperti tersedak lendir. Mata River yang cekung dan merah menghunus pada sorot tak terbaca Gareth. Aku tidak mau menjadi seperti kalian semua.
Gareth menangkup jemari River, menekankan genggamannya di sana. Dia membelai kepala River dan berkata, "River, kau tahu apa yang terbaik bagimu."
River tak tahu maksud perkataan Gareth. Atau, dia mungkin tahu tapi tak mau mengakuinya. Apakah Gareth menyuruhnya untuk menyerah dengan takdir dan membiarkan dirinya berubah menjadi monster buas? River akan memberikan segalanya asal dia bisa mati terhormat sebagai manusia, bukan monster menjijikkan yang haus darah dan isi perut.
Terbatuk-batuk dan dengan suara seperti tercekik, River berusaha berkata pada Gareth.
"Gareth ... bunuh aku."
Namun, ekspresi Gareth begitu tak terbaca. Dia hanya memandang kosong dan sesekali menarik napas.
"River, mati tidak pernah menyelesaikan masalah," kata Gareth padanya, dengan nada menuntun seperti seorang bapak yang memberi nasehat. "Saat kau tahu bahwa kami bisa hidup sebagaimana mestinya, itu adalah pembenaran untuk melanjutkan hidupmu tanpa menyesali siapa kau saat ini."
Mendengar jawabannya, River tak bisa merasa lebih hancur dan tertekan. Dia tak bisa melanjutkan hidup sebagai makhluk yang dia benci. Bau tubuhnya membuatnya muntah, kulitnya yang menebal membuat River merasa bahwa dirinya telah dihinggapi sesuatu yang kotor dan menjijikkan. River merasakan virus itu di dalam aliran darahnya, melumuri semua organ di tubuhnya bagai lendir kotor yang bau. Menumpulkan sifat manusiawinya, memutus syaraf kewarasannya ....
Dia tidak bisa bertahan lebih dari ini ... dia ingin mati saja ....
Aku ingin mati. Kata-kata itu berulang di kepalanya bagai cemeti tajam. River tak bisa bicara banyak sementara relung jiwanya berderak oleh keinginan untuk mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐄𝐅𝐓𝐎𝐕𝐄𝐑𝐒 (𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝟏)
Bilim Kurgu[Pemenang Wattys 2021 Kategori Science Fiction] Ini adalah kiamat yang terjadi secara bertahap. Wabah mengerikan yang mengubah korbannya menjadi monster setengah serigala kini telah menyerang North Carolina. Karena suatu peristiwa, River dan Juan...