JUAN agaknya harus selalu menahan diri untuk tidak menonjok Wayne tanpa alasan.
Anak ini memang punya aura yang menyebalkan. Dari caranya berbicara, bersikap, bahkan caranya menatap sekeliling dangan raut mencibir membuat Juan merasa jemu dan muak. Pandangannya seolah meremehkan, padahal siapa sebenarnya yang diremehkan di tempat ini? Dia pikir watak Euros sudah sangat memakan hati, tapi ternyata ada yang lebih parah dari dia.
Entah sejak kapan, anak ini tahu-tahu mengikutinya. Dia selalu diam-diam mengawasi Juan yang sedang berlatih kalistenik dan menirukannya dengan tak tahu malu. Hari awalnya bertemu, Wayne menatapnya dengan luka. Bukan luka secara mental, tetapi benar-benar ada luka dan lebam di seluruh wajahnya. Seolah anak itu baru saja dipukuli tanpa ampun.
Juan mulanya melunak dan cenderung tidak peduli, tetapi akhir-akhir dia sulit mengaburkan fakta bahwa hatinya juga kesal. Kalau saja, kalau saja Wayne mau bersikap lebih kalem dan berhenti memasang tampang seperti itu (alisnya selalu berkerut sinis dan suka sekali memandang seseorang dengan sorot seperti menilai), dia mungkin agak berguna dengan wawasannya.
Wayne memang cukup informatif, tetapi—celanya—dia selalu salah tempat dalam memutuskan kapan dia harus bicara dan diam, sehingga pada sebagian besar waktu, kebiasaannya itu selalu membuatnya berakhir dalam masalah. Seperti semuanya bermula. Dari kejadian ini, ketika mereka menjadi orang tolol dan tak mampu menahan diri lagi.
"Ya, DEEP tampaknya berhasil dengan ide protokol kejamnya itu." Wayne mendeklarkan dengan nada rendah dan serius, seolah perlu baginya untuk menunduk dalam-dalam hingga dagunya terkena mangkuk nasi.
Departemen Pemeriksaan dan Pemusnahan Wabah. Department of Examination and Extermination of Plague. DEEP. Juan sudah mendengar nama itu sejak lama, jauh sebelum sambungan telepon darurat dan jaringan internet diputus. Walau detailnya simpang siur dan muncul dalam berbagai versi, itu adalah suatu organisasi yang dibentuk untuk menyelidiki dan memusnahkan masalah terberat dunia saat ini. Para pendirinya adalah para ilmuwan ternama dari penjuru dunia.
Juan mengetahui keberadaan lembaga itu seperti sulur akar tipis yang menjalar di antara bebatuan terdalam dalam tanah; tersembunyi, samar, dan menyebar. Nyaris seperti rahasia umum yang diketahui banyak orang, tetapi tidak ada satu pun yang bisa menggalinya secara dalam dan rinci. Setelah sekian lama, bahkan dia mulai sangsi apakah lembaga itu masih berdiri di tengah porak-poranda dunia ini.
Juan sejenak menatap Euros, yang menunggu tanggapan atas opininya yang mengejutkan. Ada bukti bahwa Juan ingin mendengar informasi ini lebih jauh, tetapi dia menahan diri dengan melampiaskan minatnya pada sarapan paginya di atas meja; semangkuk nasi, tumis kalengan, daging kalengan, buah kalengan. Oh, Ya Tuhan, tidak ada yang menarik. Dengan sedikit dongkol, dia akhirnya menukas pada Wayne. "Apa yang kaumaksud dengan protokol kejam DEEP?"
Wayne menarik napas, kemudian melihat kanan kiri dengan pandangan waspada. Timbul kesan bahwa dia menunggu-nunggu jawaban ini. Suaranya berbisik kali berikutnya. "Dengar, Juan. Ayahku bekerja pada DEEP. Informasi rahasia DEEP kadangkala terdengar olehku. Aku cukup memastikan bahwa tak ada orang lain yang mendengarnya, tapi—"
"Hei, bocah," sembur Euros. Dua bocah di meja kantin—Wayne dan Perry—yang duduk saling berhadapan, langsung menegakkan wajah. Wayne melanjutkan dengan setengah kesal. "Juan bertanya mengenai protokol kejam yang kaumaksud, bukannya pengakuan tentang mulut embermu. Sekarang, cepat beritahu kami arti semuanya, tidak usah mengatakan hal yang tidak penting."
Ekspresi sok tahu Wayne langsung mengerut. "Uh, DEEP pernah berusaha memasukkan protokol untuk membunuh semua penduduk yang terinfeksi wabah," katanya, masih dengan nada serius. "Pemerintah kita menolak, tentu saja, sebab protokol itu kejam dan berbahaya. Tapi, kalian tahu ... sekarang keadaannya berbalik, bukan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐄𝐅𝐓𝐎𝐕𝐄𝐑𝐒 (𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝟏)
Science Fiction🏅 PEMENANG WATTYS 2021 KATEGORI SCIENCE FICTION ⭐ TERSEDIA LENGKAP BAIK DI WATTPAD MAUPUN DI KARYAKARSA ⭐ Ini adalah kiamat yang terjadi secara bertahap. Wabah mengerikan yang mengubah korbannya menjadi monster setengah serigala kini telah menyera...