"Makasih udah anterin gue pulang."
"Hm. Gue cabut dulu ya."
Jaehyun membalikkan badan dan hendak pergi namun tiba-tiba Minji menahan tangan Jaehyun.
"Kenapa?" Tanya Jaehyun yang cukup tersentak.
"Ehm, lo ga pengen masuk bentar? Pasti panas kan seharian jalan-jalan pake begitu?"
Ya, hanya dengan melihat saja Minji bisa tahu bahwa Jaehyun pasti kepanasan berjalan seharian menggunakan masker, topi, dan kemeja hitam berlengan panjang.
Mendengar perkataannya Jaehyun hanya tersenyum dan berkata, "Tinggal ngomong aja kalo mau balas budi kok, susah banget. Gengsi ya?"
"G-ga! Gengsi apaan?!"
Jaehyun pun terkekeh. "Ya udah, katanya manggil gue masuk?"
"Ehm, i-iya, ayo masuk." Ajak Minji sambil menyerongkan badannya dan menahan pintu agar Jaehyun bisa masuk.
Sejak memasuki tempat itu Jaehyun tidak melepaskan matanya sedetikpun. Ia terus melihat apartemen Minji hingga ke setiap sudut-sudut ruangan.
"Tempat segede ini cuma lo doang yang tinggal? Ini aja kayaknya anak-anak NCT bisa muat juga di sini."
"Ya karena tempat ini paling nyaman menurut gue. Terus dapat view bagus juga."
Jaehyun menoleh ke jendela yang ada di ruangan tersebut dan melihat pemandangan indah yang berhasil membuatnya jatuh cinta.
'Indah.' batinnya.
Setelah sekian lamanya berada di tempat itu, Jaehyun memutuskan untuk pulang.
"Gue cabut dulu ya. Ada sesuatu di meja makan, anggap aja itu tanda terima kasih gue buat makanan tadi."
"Apaan?"
"Dilihat aja. Btw, thanks." Kata Jaehyun seraya meninggalkan tempat itu. Setelah melihat Jaehyun pergi, Minji langsung masuk ke dalam dan melihat apa yang ditinggalkan Jaehyun.
+82xx - xxxx
kapan lagi bisa punya nomor telpon idol gratis kan?
-Jung JaehyunTernyata hanya secarik kertas bertuliskan pesan singkat yang disertai nomor telpon Jaehyun. Minji menyesal karena sempat mengekspektasikan sesuatu. Ia hanya menghela napas dan beristirahat di kamarnya.
Kini Minji telah kembali ke Seoul dan mulai bekerja kembali. Setibanya di ruangan kerjanya, orang pertama yang didapatinya adalah Jeong Na Ri, rekan tim kerjanya yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri.
"Minjinie!" Sahut Nari yang langsung memeluk Minji. "Udah liburan, ga ada oleh-oleh nih?" Sambungnya.
"Ih eonnie kayak nagih utang aja,"
Minji pun mengeluarkan sebuah miniatur kecil dan memberikannya kepada Nari.
"Nih, Minji pilih yang paling bagus loh," kata Minji menyombongkan diri.
"Aw, makasih Minji-ku sayang! Minji terbaik deh! Oh ya, lo udah tahu ga kalau Haewon eonnie udah cuti karena katanya dia udah hamil?" Ujar Nari sembari melepas pelukannya.
"Hah? Cepet banget ya, padahal Haewon eonnie belum lama menikah kan?"
"Nah tapi masalahnya lo disuruh gantiin Haewon eonnie!"
"HAH?! KATA SIAPA?!"
"Siapa lagi kalau bukan Jinhee sunbae?"
Minji menghela napasnya. Ia tahu kalau ia tidak bisa melawan kepada Jinhee sunbae karena Jinhee adalah sunbae yang paling 'menakutkan' bagi mereka.
"Huaahh eonniee, tapi Minji ga pernah kerja sama boygroup!" Rengek Minji.
"Ya gue juga ga bisa ngapa-ngapain kalau Jinhee sunbae yang ngasih perintah. Gue doain yang terbaik deh buat lo, hwaiting!" ujar Nari yang menyemangati Minji sambil mengelus pundaknya.
"Noona, Haewon noona ga ada ya?" Tanya Johnny kepada salah satu staff di ruang tunggu mereka.
"Haewon udah ga kerja John, jadi udah diganti sama stylist baru."
"Ah, sayang sekali ya."
"Woy, kalian udah liat belom stylist baru kita? Katanya dia lebih muda dari gue." Ujar Doyoung.
"Yang mana sih?" Tanya Johnny yang belum bertemu dengan stylist baru yang dimaksud Doyoung.
"Udah, barusan gue di style sama dia. Katanya dia maknae di tim mereka," ujar Taeyong yang baru saja selesai mendapatkan styling dari Minji.
"Cantik banget gila, gue kayak mau ngefly ke angkasa," kata Haechan dengan senyuman yang lebar.
"Lah bukannya dia pake masker ya? Kok lo bisa tahu?" Tanya Taeyong dengan raut wajah kebingungan.
"Ada aura cantiknya, hehe." Jawab Haechan dengan malu-malu.
-di sisi lain-
"Halo, saya Ha Minji, stylist baru yang menggantikan Haewon eonnie, saya bantu dulu ya dengan bajunya."
"Oh iya, halo noona." Ucap Jaehyun yang belum tahu bahwa itu adalah Minji karena wajah Minji tertutup dengan masker.
"Panggil nama saja, tidak apa-apa kok."
Jaehyun hanya diam dan membiarkan Minji mengatur pakaiannya. Tetapi ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari Minji dan terus mengerutkan dahinya. Rasanya seperti ia pernah melihat sosok yang ada di depannya saat ini.
"Lo cewek yang di Florence ya?" Tanya Jaehyun.
"Maaf, saya tidak mengerti maksud anda." Bohong Minji yang sayangnya tidak berlangsung lama ketika Jaehyun melepaskan masker Minji tanpa aba-aba sehingga wajahnya terlihat dengan jelas.
"Ck, bener kan gue," Ucap Jaehyun dengan smirk-nya.
Ini cukup panjang ya? Entah kenapa kayak susah aja dibuat pendek😕
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter
Fanfiction[END] "Our encounter has brought everything I need although I've never searched for it. And that is you." -Jung Jaehyun