Minji memukul lengan Jaehyun sebagai kode agar ia segera memperkenalkan dirinya.
Jaehyun berdiri dari posisinya dan membungkukkan badan. "Halo, saya Jung Jaehyun," ucapnya.
"Halo, saya Ha Minwoo– kakaknya Minji," balas Minwoo kemudian. Mata Minwoo langsung beralih menatap mata Minji dan menunjukkan raut wajah yang seolah-olah sedang bertanya untuk meminta penjelasan.
Minji menangkap maksud Minwoo dan berkata, "Y-yang gue cerita kemarin.."
Jawaban Minji otomatis membuat Minwoo membulatkan bibirnya dan mengangguk paham.
"Gue mandi dulu ya." Setelah menerima anggukan dari Minji, Minwoo mengalihkan pandangan kepada Jaehyun. "Make yourself feel at home, gapapa kok," ucapnya sambil tersenyum kemudian.
"Iya, thanks." Jaehyun membalas dengan senyumnya hingga mereka berdua menyaksikan punggung Minwoo hilang dari pandangan. Usai pintu kamar tertutup, Minji langsung menghadap kepada Jaehyun.
"I can explain."
"Yes you should," ujar Jaehyun karena ia memang masih bingung mengapa tiba-tiba Minji memiliki seorang kakak padahal waktu itu ia mengaku bahwa ia adalah anak tunggal.
Akhirnya Minji menceritakan secara garis besar tentang apa yang sesungguhnya terjadi di dalam keluarganya, dan untungnya Jaehyun bisa memahami dan memaklumi hal itu dengan baik.
"Kakak lo kelihatannya orang baik, ya."
"Ya iyalah, masa orang jahat?"
"Terus ga pecicilan kayak lo– orangnya kalem banget."
"Lo pengen nyium bantal, ga?"
"Ye, santai aja ogeb." Jaehyun malah melempar bantal terlebih dahulu.
"Aduh!" Minji akhirnya melemparkan bantal yang sudah diangkatnya dari tadi. "Mamam tuh."
Minji kembali menghempaskan badannya ke sofa dan bersandar. "Memang dia orangnya soft banget. Tapi jangan sampai lo masuk di blacklist-nya, kelar hidup lo," ucapnya.
"Ngomongin gue ya?" Minwoo bertanya dengan rambut setengah basah dan handuk kecil melingkari lehernya.
"Iya," jawab Minji dengan polos.
"Dosa lo udah ketumpuk, jangan ghibah mulu. Mending masak aja buat kita, gue laper, nih." perintah Minwoo.
"Kan lo bisa masak, kak?"
"Ya sekali-kali lah masakin buat gue, masa gue terus sih yang masak? Ga malu sama Jaehyun kalo gue yang masak, terus lo yang duduk diem?"
"Iya deh, iya!" Minji mendecak sebal dan bangkit dari tempat duduknya kemudian pergi memasak di dapur.
"Mau makan apa? Budae jjigae aja, ya? Gue anti ribet," ujar Minji.
"Boleh lah. Sama pajeon juga, ya."
"Iya."
"Eh sama ayam juga, dong," tambah Minwoo.
"KAK, INI KITA MAU MAKAN BERTIGA APA BAWA ROMBONGAN, SIH?" Minji meninggikan nadanya.
"Makin lama lo masak, makin lama juga kita makan," ujar Minwoo.
"Iya dah, sabaran dikit, please!" Minji pun mulai memasak dengan perasaan sebal. Maklum, kalau lagi pms, mood-nya tidak bisa diganggu.
"Lo main switch, ga?" Minwoo bertanya kepada Jaehyun.
"Main, hyung."
"Kartrider?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter
Fanfiction[END] "Our encounter has brought everything I need although I've never searched for it. And that is you." -Jung Jaehyun