"Pagi noona, pagi manager-nim!" Kata Johnny yang memberi salam.
"Pagi John!" Balas Yeseul.
"Pagi noona," kali ini Jaehyun yang memberi salam.
"Pagi Jae,"
"Eh noona, kok Minji ga kelihatan?" Tanya sang leader, Taeyong.
"Iya, Minji lagi balikin baju, nanti dia nyusul kita kok." Jawab Yeseul.
"Yah, ga seru nih! Padahal rencananya mau main prank lagi!" -Haechan
"Emang bener-bener lo ya, hobi banget ngerjain anak orang," respon Doyoung terhadap Haechan.
"Ya iyalah anak orang, emangnya Minji-noona anak ayam?"
"Bener-bener nih anak, masih pagi kesabaran gue udah diuji," kata Doyoung sambil mengelus dadanya.
"Udah, ayo jalan, nanti kita kesiangan," ajak Jaehyun.
"Terus kita jadinya ke mana, nih?" Tanya Taeil.
"Ke daerah Walk of Fame Hollywood aja, gimana?" Usul Mark kepada mereka.
"Oh iya, kita jalan-jalan aja di sana, boleh ga manager-nim?" Tanya Johnny yang meminta ijin kepada sang manager.
"Hm, boleh sih, tapi jam 8 kita udah harus balik ya, karena kan kita perginya weekend, takutnya macet."
"Okey hyung, cabut yuk!"
"Wuah, daebak!" ucap Doyoung kagum."Kita cari makan dulu yuk," ajak Johnny.
Di tengah perjalanan mereka mencari makan, Yuta melihat sosok yang tidak asing dimatanya.
"Ya, itu Minji kan?" Tanya Yuta memastikan.
"Mana, mana?" Tanya Taeyong yang penasaran sambil mencari-cari sosok Minji.
"Ituu, di depan sana, sebelah kiri," Yuta pun menunjuk dengan kepalanya.
"Eh, bener tuh. Coba kita samperin, lagian dia juga bakal nyusul kita kan? Biar sekalian aja," usul Taeil.
"Tapi kayaknya Minji-noona lagi ngomong sama orang tuh, yakin gapapa disamperin?" Tanya Jungwoo yang melihat Minji tengah berbicara dengan seorang laki-laki.
"Mending jangan deh, ga usah disamperin! Nanti dia juga gabung kita kok kalo urusannya udah selesai," ucap Yeseul kepada mereka semua.
"Kenapa noona? Kan biar kita sekalian aja, lagian kita juga lagi di satu tempat." Tanya Taeyong heran.
"Ehm, itu.. Nanti aja deh, kayaknya Minji juga lagi sibuk, tuh," dengan gugup Yeseul mencoba untuk merubah pikiran mereka untuk tidak menghampiri Minji karena Yeseul merasa bahwa sekarang bukanlah timing yang tepat, apalagi ia tahu siapa sosok yang sedang berbicara dengan Minji.
"Noona aneh, ih! Kayak orang ga kenal aja, udah samperin aja lah," bujuk Doyoung.
"Iya, emangnya kenapa Yeseul-ssi?" Tanya sang manager yang juga tidak paham mengapa Yeseul sangat berusaha agar mereka tidak menghampiri Minji.
"Eh, eh! Ya, hyung!! Hyung lihat ga?! Itu Minji-noona ditampar!!" Seru Haechan kaget karena melihat suatu tamparan mendarat di pipi Minji.
"Eh?! Itu siapa kok main nampar?!" Tanya Yuta terkejut.
"Noona, ini serius ga mau disamperin? Itu sampe main tangan loh, noona!" Tanya Johnny yang tidak percaya bahkan di situasi seperti ini Yeseul masih tetap berdiri pada pendiriannya.
"Aduh, jangan John! Nanti-"
Ucapan Yeseul terpotong ketika ia melihat Jaehyun telah lebih dulu pergi meninggalkan mereka dan menghampiri Minji.
"EH JAEHYUN, JANGAN DISAMPERIN! JAE!" Sahut Yeseul dari kejauhan yang kemudian memukul jidatnya pelan karena perkataannya tidak didengar Jaehyun.
Jaehyun hanya berpikir bahwa didasari alasan apapun itu, tetap menampar perempuan merupakan suatu kesalahan yang fatal. Menurutnya, tidak ada laki-laki yang pantas dan sepatutnya menyakiti seorang perempuan sembarangan.
"Minji-ssi? Benar kan?" Kata Jaehyun menghampiri Minji.
"J-Jaehyun?" Minji terkejut melihat Jaehyun yang tiba-tiba muncul dihadapannya.
Sosok laki-laki yang ada di hadapan Minji menjadi tambah kesal karena percakapannya diganggu oleh Jaehyun. Ia pun menarik tangan Minji dengan kasar dan bermaksud membawanya pergi ke tempat lain.
"Kita ngomong di tempat lain aja, ayo," ajak lelaki itu sambil menarik tangan Minji dengan kuat.
"Akh!" Minji meringis kesakitan karena tangannya digenggam dengan cukup kuat.
Jaehyun yang tidak tahan melihat perlakuan kasar lelaki itu terhadap Minji langsung melepaskan genggamannya dari tangan Minji.
"Lo gila ya? Lo ga liat tangannya udah merah gitu? Ngapain lo main tangan sama cewe? Emangnya lo siapa?" Wajah Jaehyun terlihat biasa saja. Datar. Namun semua yang menyaksikannya bisa tahu bahwa Jaehyun sedang dipenuhi amarah karena suaranya yang menjadi lebih rendah dan terdengar sangat dingin.
"Gue suaminya Minji, kenapa? Bukannya seharusnya gue yang nanya ya? Lo siapa?"
Hareudang, hareudang, hareudang.. Panas, panas, panas~ Maaf, saya senang dengan konflik seperti ini hehe😌
Btw ga janji bakal up setiap hari tapi diusahakan secepat mungkin ya<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter
Fanfiction[END] "Our encounter has brought everything I need although I've never searched for it. And that is you." -Jung Jaehyun