Missed You

473 54 2
                                    

"Itu siapa Jae?" bisik Johnny.

"Ga tahu John," balas Jaehyun.

"Kalau boleh tahu, apakah anda mengenal pasien yang bersangkutan?" tanya sang dokter.

"Hm, bisa dibilang begitu," jawab sosok tersebut.

"Bagaimana? Apakah kalian menyetujuinya?" Tanya sang dokter kepada Jaehyun dan Johnny.

"Tunggu, sosok yang anda kenali bernama Ha Minji kan?" Tanya Jaehyun memastikan.

"Kalau begitu apa hubunganmu dengannya?" lanjutnya.

"Saya Park Yoon Soo, teman dekat Ha Min Ji," ucapnya memperkenalkan diri.

"Udahlah Jae, kita setujuin aja, nanti makin lama juga operasinya Minji. Toh, niatnya juga baik kok," ucap Johnny kepada Jaehyun.

Jaehyun sempat ragu dengan Yoon Soo tetapi mau tidak mau ia harus secepatnya menyetujuinya demi Minji.

"Baik, Park Yoon Soo-nim, tolong ikut saya, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan sebelum anda mendonor darah,"

"Baik dok," jawab lelaki itu yang kemudian mengikuti dokter dari belakang.

"Apa kita bener-bener bisa percaya sama orang itu?" Jaehyun yang ragu kemudian mengusap wajahnya kasar.

"Lagian kalo dia emang ternyata bukan temannya Minji, apa darahnya langsung jadi bahaya buat Minji? Kalau pun ga memungkinkan pasti kan udah diperiksa dokter dulu Jae,"

Jaehyun hanya terdiam.

"Udah, kita tunggu aja sambil doain yang terbaik. Gue juga udah telpon manager-hyung buat bantu hubungin keluarga Minji," lanjut Johnny.

"Iya hyung,"

Setelah 1 jam lebih berjalannya proses pendonoran darah, akhirnya Minji dipindahkan ke kamar untuk beristirahat. Sekarang Jaehyun, Johnny, dan manager mereka pun sedang berada di kamar menemani Minji.

"Hyung, udah hubungin keluarganya?" Tanya Johnny.

"Tadi hyung udah coba cari tahu nomor telpon mamanya Minji terus udah dikabarin. Katanya nanti mereka bakal ke sini."

"Bagus deh kalo gitu.."

"Sekarang kita pulang yuk, nanti hyung bisa-bisa dimarahin kalau kalian ketahuan belum pulang jam segini," ajak sang manager.

"Terus dia dibiarin sendirian hyung? Kan mamanya belum ada," ucap Jaehyun yang sebenarnya tidak rela untuk meninggalkan Minji.

"Dikit lagi mereka datang kok. Lagian kan besok ga ada jadwal, jadi kalau kalian mau jenguk lagi di sini gapapa kok," ucap manager yang paham bahwa mereka khawatir karena bagaimanapun juga mereka lah yang mendapati Minji tadi saat kecelakaan.

"Ya udah, ayok pulang Jae, besok kita ke sini lagi— ngajak anak-anak lain juga," kata Johnny mengajak Jaehyun.

Sungguh Jaehyun sebenarnya tidak mau melewatkan saat-saat Minji akan membuka matanya kembali tetapi ia juga tidak mau menyusahkan Johnny dan managernya sehingga dengan berat hati mereka pun pergi pulang meninggalkan Minji.

Sungguh Jaehyun sebenarnya tidak mau melewatkan saat-saat Minji akan membuka matanya kembali tetapi ia juga tidak mau menyusahkan Johnny dan managernya sehingga dengan berat hati mereka pun pergi pulang meninggalkan Minji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh? Ini teman-temannya Minji ya?" Tanya mama Minji yang melihat 9 laki-laki di hadapannya saat ini.

"Ehm, sebenarnya Minji itu stylist kita tante, tapi kita emang cukup dekat kok, makanya kita jenguk Minji," ucap Taeyong.

"Oh gitu ya.. Aigoo, kalian semua ganteng banget, beruntungnya Minji bisa jadi stylist kalian ya!" canda mamanya Minji.

"Hahaha, tante mah bisa aja," ucap Haechan yang tersipu malu.

"Sok banget lu," bisik Yuta kepada Haechan.

"Jangan gitu dong hyung," Haechan berbisik balik pada Yuta.

"Ya udah kalian duduk dulu, yang lain tunggu sebentar ya nanti tante minta kursi lagi," ucap mama Minji.

"Eh, ga usah repot tante, kita bisa gantian kok," ujar Doyoung.

"Gapapa lah, capek juga kalo kalian berdiri terus," kata mama Minji.

"Hyung, emangnya rumah sakit nyedian kursi ekstra? Terus bukannya kursi mereka yang nyambung gitu ya? Masa dibawa ke sini?" Tanya Mark dengan polosnya.

"Kata manager-hyung keluarga Minji tuh orang kaya, jadi kalo soal beginian mah pasti gampang diurus," bisik Johnny.

"Orang kaya? Terus kenapa dia kerja jadi stylist kita? Padahal bisa aja kan jadi famous," tanya Mark kembali.

"Udah ah Mark banyak nanya, nanti tanyanya ke Minji aja!" ucap Taeil yang mulai risih dengan pertanyaan Mark yang tidak habis-habis.

"Oh iya, kalian udah pada makan belum? Tante beliin makanan mau?"

"Oh bol—"

"Gapapa tante, kita udah ngerepotin banget" ucap Taeyong memotong kalimat Haechan karena ia merasa tidak enak.

"Ya ampunn kalian tuh sopannya kelebihan ya, hahaha! Tante juga ga pelit kali, masa beliin makanan aja perhitungan,"

"Kalau chinese food kalian mau ga?" tanya mama Minji.

"Bisa banget tante," ucap Jungwoo.

"Ya udah, nanti makanannya dibawain sekretaris tante ya, soalnya tante ada urusan,"

"Iya gapapa kok tante," ucap Johnny.

"Kalau gitu tante pamit dulu ya,"

"Makasih banyak tante, hati-hati," ucap mereka bergantian hingga mama Minji pergi meninggalkan mereka di ruangan tersebut.

"Hyung, kalau yang dibawain kursi yang nyambung gitu gimana dong?" tanya Mark kembali.

"Udah ah, Mark dari tadi nanyain itu terus!" keluh Haechan.

"Jae, lo gapapa? Kok ga ngomong daritadi?" Tanya Johnny khawatir karena Jaehyun belum melontarkan satu kata pun selain saat berpamitan dengan mamanya Minji.

"Gapapa kok," jawabnya singkat.

Sebenarnya Johnny tahu bahwa Jaehyun sedang berbohong. Tidak mungkin Jaehyun baik-baik saja sedangkan ia berada bersama Minji saat kecelakaan kemarin. Apalagi Jaehyun adalah orang yang paling dekat dengan Minji diantara mereka semua.

'Minji.. Sumpah deh gue ga bakal ganggu atau isengin lo lagi, lo pengen apa aja gue turutin juga, yang penting lo bangun dong..





































gue kangen banget.' batin Jaehyun.

' batin Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang