Setelah mendengar aba-aba untuk bekerja, Minji segera pergi menangani Taeyong terlebih dahulu, karena pakaian Taeyong hari ini memerlukan banyak sekali perintilan kecil, sehingga akan memakan lebih banyak waktu.
"Halo," salam Minji dengan senyuman.
"Oh? Kita ketemu lagi," ujar Taeyong yang kemudian tertawa kecil.
"Kemejanya tolong dimasukkan ke dalam celana ya, nanti saya yang rapikan kalau berantakan," kata Minji sembari menyerahkan pakaian milik Taeyong. Tanpa berbasa-basi, Taeyong pun lekas pergi untuk mengganti pakaiannya.
Setelah selesai, ia kembali kepada Minji dan membiarkan Minji membantu merapikan pakaiannya.
Kini Taeyong sudah berpakaian lengkap dengan outer-nya, sekarang Minji hanya perlu memasangkan aksesoris-aksesoris kecil pada outer-nya. Merasa jenuh, akhirnya Taeyong bertanya, "Boleh makan, ga?"
"Makan apa?" Minji bertanya balik tanpa menoleh.
"Hm.." Taeyong tampak berpikir sebentar sebelum ia kembali menjawab, "Es krim?"
"Jangan es krim, deh, takutnya kena baju."
Minji menghentikan pekerjaannya sebentar untuk melihat apa yang kira-kira bisa dimakan Taeyong.
"Oh, itu ada mini macaron! Mau ga?"
"Boleh," jawab Taeyong sambil mengangguk.
"Bentar ya," Minji pergi melangkahkan kakinya untuk mengambil sekotak macaron yang diinginkan Taeyong, dan memberikannya.
"Makannya langsung dimasukkin ke mulut ya, biar remah-remahnya ga jatuh ke baju- jangan digigit kecil-kecil," imbau Minji sambil tertawa kecil.
"Oke!" Taeyong kemudian terkekeh dan mengangkat jempolnya.
Memang Minji dikenal sebagai stylist yang sangat baik; yang sering memanjakan para member NCT 127. Entah itu memperbaiki perintilan pakaian yang sempat rusak beberapa kali karena ulah mereka yang sering bermain, membiarkan mereka bercanda tengah mengenakan baju, atau seperti saat ini, bahkan mengijinkan mereka untuk makan- padahal hal itu bisa saja menjadi hambatan pekerjaannya jika tidak diawasi dengan baik. Akan tetapi, memang tak bisa dipungkiri bahwa itu semua karena Minji menyayangi mereka, layaknya keluarganya sendiri. Minji selalu berpikir, prioritas pertamanya ketika bekerja adalah membuat mereka senyaman mungkin.
Lucas yang mendapati Taeyong sedang makan, segera menanyai Dasom akibat penasaran. "Noona, apa saya juga bisa makan?"
"Makan?" Tanya Dasom kembali.
"Iya, itu Taeyong-hyung lagi makan." Telunjuk Lucas terulur menunjuk kepada Taeyong.
"Gue juga mau, dong!" Seru Taemin yang tidak sengaja mendengar percakapan Lucas dan Dasom.
"Tuh kan, yang lain pada ikut-ikutan," ujar Minji kepada Taeyong.
"Hehehe," balas Taeyong yang tersenyum malu, kemudian mengunyah sebuah macaron lagi.
"Hari ini mau pake anting, ga?" Minji mengubah pembicaraan mereka.
"Boleh," jawab Taeyong.
"Ya udah, duduk dulu." Minji menarik kursi di depannya agar Taeyong bisa duduk. Begitu Taeyong terduduk, Minji segera memilih anting yang sesuai dengan pakaian Taeyong saat itu dan memasangnya pada daun telinga milik Taeyong.
"Sakit, ga?" Minji bertanya.
"Ga," jawab Taeyong singkat.
"Oke- udah dulu makannya, sekarang waktunya make up." Taeyong bangkit berdiri dan menaati perintah Minji, kemudian mengembangkan sebuah senyuman.
"Thank you, Minji-ssi!" Ketika Taeyong sedang seperti ini, kadang Minji bingung, siapa yang sebenarnya lebih tua? Karena sekarang Taeyong benar-benar terlihat menggemaskan seperti seorang anak berumur lima tahun.
Tanpa berlama-lama, Minji segera beralih memilih pakaian milik Baekhyun, dan menghampirinya- karena hari ini adalah gilirannya untuk meng-handle dua member.
"Baekhyun-ssi, silahkan ganti baju, ya." Minji menyerahkan sebuah kemeja hitam dan celana panjang kepadanya.
"Ah, oke." Baekhyun segera mengganti bajunya dan kembali kepada Minji.
"Apa kamu staff baru?" Ucap Baekhyun yang merasa asing dengan sosok di hadapannya.
"Ah- tidak juga, tapi ini pertama kalinya saya bekerja dengan Super M," jawab Minji.
Nana- seorang stylist dari tim EXO yang cukup akrab dengan Baekhyun- tiba-tiba bersuara kepadanya, "Dia masih berumur dua puluh empat tahun, loh. Sangat muda, kan?"
"Hah?" Ujar Baekhyun tak percaya, lalu menengok ke arah Minji, "Benarkah?"
"Eh? I-iya," jawab Minji dengan linglung.
"Woah, daebak," Baekhyun kembali menoleh kepada Nana, "Makanya kalau diperhatikan memang dia paling cantik dan imut, ya?"
Ya, inilah yang dihadapi Nana sehari-hari- tingkah usil milik Baekhyun yang sangat memalukan.
"Jangan gitu, Baek, kasihan anak orang.." Balas Nana yang direspon dengan tawa yang terbahak-bahak oleh Baekhyun.
'Hehe, untung ga ada Jaehyun, hehe, bisa mampus gue..' Batin Minji.
"Jadi gimana?"
"Black box yang di mobil rusak karena kecelakaan itu, jadi ga ada bukti rekaman apapun. Tapi untungnya hp bapak lo masih bisa kebuka, terus gue udah cek history call-nya. Data orang-orang yang tercantum juga udah gue kumpulin." Lelaki yang kerap dipanggil Youngjae oleh Minwoo, menyerahkan sebuah berkas berisikan data-data orang yang memiliki riwayat telepon dengan ayah Minwoo pada hari kecelakaan.
Satu per satu berkas ditelusuri oleh Minwoo. Tak ada yang aneh atau mencurgikan menurutnya- hingga netranya menangkap sesuatu yang tidak asing baginya.
"Gue kenal dia," Minwoo memberikan sebuah kertas yang menunjukkan foto seorang lelaki beserta datanya.
"Song Jaein, mantan suami adek gue, Minji."
Perlahan-lahan kita kupas ya masalah kecelakaan ayahnya Minji😌 Btw ga bakal pernah capek buat ngucapin makasih banyak ke kalian yang menghargai karya ini dengan cara voting dan comment💗💗 See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter
Fanfiction[END] "Our encounter has brought everything I need although I've never searched for it. And that is you." -Jung Jaehyun