Hurt Again

545 58 5
                                    

"Hyunwoo-ssi," ucap Minji menghampiri sosok lelaki yang merupakan teman Jaein, di sebuah restoran.

"Oh, Minji-ya, maaf banget Min, padahal tadi gue udah nyuruh Jaein berhenti tapi dia minum terus,"

"Gapapa, malahan gue yang harusnya minta maaf karena udah nyusahin,"

"Mobil lo di depan kan? Ayo, gue bantuin bawa Jaein sampe masuk mobil," ucap Hyunwoo sembari merangkulkan Jaein pada pundaknya dan membantunya berjalan sedangkan Minji langsung berlari kecil mendahului mereka agar dapat membukakan pintu mobil.

"Makasih ya, sorry udah ngerepotin!"

"Santai aja kali, kayak ga kenal aja. Hati-hati ya,"

"Iya, makasih ya!" Minji pun menginjak gas mobilnya dan pulang ke rumah.

Setibanya dirumah, cobaan lain yang harus ia hadapi adalah membawa Jaein ke kamarnya di lantai 2.

"Ya Tuhan, kalo aja rumah gue bisa menyusut— mana Jaein berat banget lagi," keluh Minji yang tengah merangkul Jaein sambil membawanya ke kamarnya.

"Hah!" Minji menghela napas sembari melepaskan Jaein di tempat tidurnya.

"Hh.. Hah.. Kalo Jaein bukan suami gue udah gue keluarin tuh kebun binatang dari tadi.."

"Hngg.. Minji-yaa!"

"Eh, astaga! Y-ya?"

"Minji.. Minji baru pulang dari Amerika?"

"I-iya, maaf ya ga bisa pulang bareng,"

"Hm.. Laki-laki itu.. Siapa?"

"Yang mana?"

"Yang itu!! Yang bilang brengsek ke aku!"

"O-oh? Ehm, itu kenalan aku,"

"Hng? Cuma kenalan toh.. Terus kenapa kamu ga bela aku? Aku kan suami kamu.. Dasar.."

"Bukan gitu Jaein-ah—"

"Bukan gitu gimana?!"

"Akh!" Minji meringis kesakitan karena Jaein menarik kasar tangan Minji ke tempat tidur hingga Minji terbaring disampingnya dan Jaein pun segera merubah posisinya menjadi di atas Minji.

"Istriku lebih pilih orang lain daripada aku? Hng.. Memangnyaa aku kurang apaa?"

"G-ga, Jaein-ah, dengerin aku—"

"Aish, bullshit!"

Minji memejamkan matanya karena ia kaget dengan bentakan Jaein.

"Apa yang kurang dari aku? Kamu mau kita kayak keluarga lain, punya anak dan bahagia? Hm? Kalo kamu mau, kita bisa kok."

"Ya, Jaein-ah! Aku ga mau– Hhmmh!" Tanpa aba-aba Jaein langsung menyodorkan bibirnya dan melumat bibir Minji dengan paksa dan kasar.

Minji yang terkejut langsung mendorong pundak Jaein sekuat tenaga hingga Jaein pun terjatuh— terbaring di sampingnya.

"JAEIN-AH! SADAR, JAEIN!"

Jaein sempat tersentak melihat istrinya berani menyahut kepadanya dan melawannya.

"Oh? Sekarang Minji berani ngelawan?"

Dengan tidak stabil, Jaein pun beranjak dari tempat tidurnya dan menghadap Minji.

Plak!

Minji pun hanya terdiam setelah ditampar oleh Jaein.

EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang