"Jae? Sakit ya?" Minji memegang dahi Jaehyun untuk memeriksa suhu tubuhnya. "Ga sakit tuh.. Atau jangan-jangan lo sakit jiwa?" lanjutnya.
"Ih Minji ga bisa diajak becanda!"
"Gue kira lo kesambet apa gitu,"
"Eh tapi ada ga sih idol yang jadian sama staff-nya?" tanya Jaehyun penasaran.
"Pertanyaannya ga ada yang lebih bermutu apa? Ga karuan banget dari tadi sumpah— ga berfaedah," keluh Minji.
"Iyaa hujat teross.." ucap Jaehyun kesal.
"Hm," Minji berpikir sejenak sebelum kembali menjawab, "Tapi kayaknya ada deh, ga mungkin ga ada,"
"Yakin banget lo, jangan-jangan lo pernah ya?"
"Enak aja, orang gue udah punya suami,"
"Siapa tahu lo pengen bersuami dua?"
Plak!
"GA PAKE GAMPAR ORANG JUGA KALI!" sahut Jaehyun.
"YA SIAPA SURUH NGOMONG GUE BERSUAMI DUA?"
"Kan gue ngomongnya pake siapa tahu, bego!"
"Yee bacot! Lagian lo kali yang lebih cocok dibilang gitu— kelihatan kayak fakboy gitu,"
"Ngawur mulu ni anak– pacaran aja belum pernah,"
"Hah? Seriusan?" Minji membelalakkan matanya.
"Pas masih sekolah gue ga di ijinin buat pacaran. Terus habis itu gue langsung jadi idol, so ga ada waktu buat pacaran," jelas Jaehyun.
"Ga paham gue, makhluk mana yang selama 24 tahun hidup ga pernah pacaran biar sekali?"
"Ya ini gue buktinya," ucap Jaehyun menunjuk dirinya.
"Tapi lo pernah naksir cewek kan? Jangan bilang ga pernah?"
"Pernah lah,"
"Eh? Siapa, siapa? Idol?" tanya Minji dengan sangat berantusias seperti ibu-ibu yang akan mulai bergosip saat arisan.
"Ga, sama teman sekelas gue pas masih SMA."
"Terus?"
"Ternyata waktu itu dia juga suka sama gue terus dia confess."
"HAH?! Gila itu cewek nekat banget,"
"Ya orang cantik mah bebas– waktu itu dia cewek yang paling cantik di kelas kita."
"Lanjut, lanjut,"
"Tapi ya jelas gue tolak,"
"Yah ga seruu, kan bisa backstreet, yaelah!"
"Dosaa, gue ga mau jadi anak durhaka,"
"Halah, omdoo,"
"Serius tau! Gue ga mau ngecewain orangtua gue sebagai anak mereka yang satu-satunya. Kalo soal cewek kan bisa ditahan lah.. Ga ada ruginya juga kok kalo ga pacaran pas SMA, yang penting orangtua gue seneng." Jaehyun merubah raut wajahnya menjadi serius dan membuat Minji merasa canggung sehingga ia tidak berani memandang Jaehyun.
"Kenapa?" tanya Jaehyun ketika ia melihat Minji yang hanya terdiam.
"Malu ya? Rasa bersalah kan? Ciee," Jaehyun menggoda Minji sambil menyeringai.
"G-ga, apa sih," Minji membuang wajahnya dan melihat keluar jendela.
"Pft, ya udah," Jaehyun tiba-tiba keluar dari mobil dan pergi membukakan pintu mobil Minji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter
Fanfiction[END] "Our encounter has brought everything I need although I've never searched for it. And that is you." -Jung Jaehyun