Conflict

638 64 13
                                    

"Noona mau ke mana?" Tanya Johnny.

"Samperin mereka lah, ga mungkin kan noona mau biarin mereka, apalagi si Jaehyun udah maju, haduh!" Ujar Yeseul dan langsung berlari kecil ke arah mereka.

"Apa kita susul aja kali ya?" -Taeyong

"Jangan dulu, kita tunggu aja di sini," ucap sang manager meskipun ia tidak memahami apa yang terjadi.

"Eh tapi sumpah, itu tega banget cowoknya main nampar aja," ucap Yuta yang kasihan dan khawatir terhadap Minji.

"Bukan cowok hyung, brengsek." Ujar Doyoung kesal.

"Gila, ini pertama kali sih gue liat kejadian begini sama staff kita," kata Mark yang masih tak percaya dengan apa yang ia saksikan tadi.

"Aigoo, Minji-ssi.." Kali ini Taeil bersuara karena khawatir dengan Minji.

"Semoga noona baik-baik aja ya," -Jungwoo

"Ya, mana ada orang habis ditampar terus baik-baik aja?" -Taeil

"Udah, kita doain aja semoga ga terjadi sesuatu yang lebih parah," -Haechan

di sisi lain

Jaehyun mematung. Ia masih terkejut dengan situasi ini. Bagaimana ia tidak akan terkejut, selain dikejutkan dengan fakta bahwa Minji yang seumuran dengannya ternyata sudah menikah, ia juga lebih dikejutkan ketika ia tahu bahwa orang yang menampar Minji di muka umum adalah suaminya sendiri.

"Suami? Ga ada laki-laki yang layak buat disebut 'suami' kalau udah main tangan sama perempuan," ucap Jaehyun dengan tatapan tajam.

"Ya, emang hidup lo udah bener? Urusin hidup sendiri dulu baru urusin hidup orang lain!"

"Jaein-ah," Minji memanggil sang suami dengan suara yang gemetaran.

"Setidaknya gue bukan laki-laki brengsek yang nampar istrinya sendiri," ungkap Jaehyun yang kini lebih memanas.

"YA!" Jaein hendak melemparkan tinju di wajah Jaehyun tetapi untungnya Minji berhasil menghentikannya.

"SONG JAEIN!" Minji mengenggam tangan Jaein menggunakan kedua tangannya dengan sekuat tenaga.

"Lihat aku,"

"Lihat aku, Song Jaein!" Ulang Minji ketika Jaein masih menghiraukannya.

"Kamu bisa marah, kamu bisa nampar aku, kamu bisa jadi kasar, atau apapun itu. Tapi cukup ke aku aja ya? Lampiasin semua ke aku, jangan ke orang lain." Ucap Minji memohon dengan mata yang berkaca-kaca.

Jaehyun kembali mematung. Entah mengapa hatinya teriris melihat Minji seperti ini. Selama ini ia hanya melihat sosok Minji yang ceria, ceroboh, galak, dan pekerja keras tetapi ia tak pernah melihat sosok Minji yang rapuh seperti ini.

"Jaehyun-ssi. Saya menghargai niat baik anda, tetapi tolong biarkan saya menyelesaikan masalah saya sendiri. Ya?" Mohon Minji.

Minji tahu pernikahannya tidak seindah orang lain, kehidupan rumah tangganya sangat jauh dari kata 'bahagia'. Tetapi ia tidak mau orang lain ikut terlibat dan akan terluka karena dirinya, cukup dirinya saja yang terluka.

Tanpa sebab, Jaein tiba-tiba merangkul Minji kemudian mencengkram pundaknya dengan sangat kuat. Ia mendekatkan diri dan berbisik,

"Sayang, kamu mau bikin aku kelihatan jadi orang jahat, ya? Jadi sekarang kamu udah bisa ngelawan aku? Mau caper supaya bisa dibela? Hm?"

Minji hanya memejamkan mata menahan sakit ketika pundak kecilnya dicengkram oleh Jaein.

Untungnya Yeseul datang menghampiri mereka dan berhasil menginterupsi mereka.

"Ah, halo Jaein-ssi,"

"Oh, Yeseul-ssi," Jaein langsung melepaskan cengkramannya dan menunjukkan fake smile-nya.

"Gue tahu kalian belum ketemu beberapa hari tapi Minji masih kerja, jadi mungkin bisa lanjut lain kali aja,"

"Oh, iya, maaf, gue cuma kebetulan ada tugas di Amerika terus pas banget posisi gue tadi ga jauh dari Minji jadi gue ajak ketemu sebentar,"

"Sayang, aku pergi dulu, jangan lupa kabarin aku ya," Jaein pamit kepada Minji dan disusuli dengan sebuah kecupan di kening Minji yang Minji tahu hanyalah untuk pertunjukan semata-mata. Setelah itu Jaein pun pamit kepada Yeseul kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Tch, fake banget, sumpah! Kalo bukan di negara orang, udah gue injek dia daritadi!" -Yeseul

Minji hanya bisa tersenyum tipis.

Kemudian tatapan Minji teralih kepada Jaehyun yang masih mematung dan menatap Minji dengan penuh kekhawatiran dan rasa bersalah.

"Ya, ga usah tegang amat kali! Coba ngaca, mukanya kayak ikan mati, tau!" Ledek Minji sambil menepuk bahu Jaehyun untuk mencairkan suasana.

Tak lama kemudian, para member NCT lainnya beserta manager mereka langsung menghampiri Yeseul, Minji, dan Jaehyun.

"Noona—" panggil Haechan yang mencoba bertanya tentang kejadian tadi.

"Aduh, maaf banget ya baru gabung, kita mau cari makan kan? Jalan, yuk!" Panggil Minji dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah menjadi ceria seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Melihat Minji dengan sengaja mengganti topik dan pura-pura tidak mendengarkannya, Haechan paham bahwa Minji sedang tidak ingin membicarakannya. Mungkin suatu saat nanti— ketika Minji bisa membuka hatinya kepada mereka.

 Mungkin suatu saat nanti— ketika Minji bisa membuka hatinya kepada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagusan sad ending atau happy ending ya?🤔

EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang