SATU

603 38 2
                                    

Apa sih arti persahabatan buat kalian?

❤❤❤

Sahabat...
Dialah yang selalu hadir dalam suka duka kita
Dialah orang yang menghibur kita ketika suasana hati sedang mendung
Berbagi sedih, canda, tawa, sudah kita lewati bersama
Bak kisah keluarga yang bahagia
Sahabatku...
Meski nanti kita tengah dilanda oleh badai topan
Berjanjilah untuk selalu bertahan
Janganlah pergi tanpa kabar
Sahabatku...
Teruslah melangkah
Gapailah semua mimpi kalian
Namamu akan selalu terucap dalam setiap doa ku...
Aku menyanyangimu wahai sahabatku...

Tepuk tangan menggema diruang kelas ketika salah seorang siswi membacakan puisi yang menyentuh hati. Bahkan keenam sahabatnya memandangnya dengan mata berkaca-kaca.

Siswi itu duduk kembali setelah dipersilahkan duduk oleh guru mata pelajaran yang mengajar.

"Kok lo bisa puitis gitu sih?" tanya seorang siswi bernama Nia yang menyambut kedatangan Putri.

"Namanya juga puisi. Jelas ada puitisnya lah!" jawab Putri.

"Diem woy!" sahut seorang siswi bernama Fauzia yang duduk dibelakang mereka. "Gue nggak kedengeran Bu Ana lagi ngomong apa."

Setelah itu, giliran satu-persatu nama-nama dari daftar hadir siswa disebutkan untuk maju kedepan membaca puisi.

❤❤❤

"Tumben lo bawa bekal?" tanya Citra yang langsung duduk disamping Fauzia.

"Gue nggak bawa bekal salah. Giliran gue bawa bekal malah ditanyain. Dasar manusia!" jawab Fauzia membuka kotak makanannya.

Ya, bel istirahat kedua sudah berbunyi sejak pukul setengah satu siang tadi. Teman-temannya yang lain sedang melakukan shalat dhuhur di masjid sekolah. Sedangkan yang berhalangan, memilih untuk tetap stay di kelas ataupun pergi ke kantin

"Heh! Lo juga manusia Tukiyem!"

"Oh ya? Sejak kapan?" tanya Fauzia acuh tak acuh.

"Astagfirullah, mengapa engkau menciptakan makhluk seperti ini Ya Allah," ujar Citra mengangkat kedua tangannya layaknya orang berdoa.

Fauzia tertawa renyah. "Gue bercanda. Sekali-kali gue ngerecokin lo, biasanya lo yang selalu ngerecokin gue," katanya. "Lo nggak makan?" Tanya Fauzia.

"Nggak. Gue udah kenyang," jawab Citra.

"Kenyang? Emang lo makan apaan? Setahu gue dari istirahat pertama lo cuma makan permen. Itupun gue minta tapi nggak lo kasih."

"Gue kenyang lihat lo makan, Zi," ujarnya mengelus puncak kepala Fauzia.

"Najis!" ujar Zia cepat-cepat menepis tangan sahabatnya yang berada diatas kepalanya. Sungguh, ia benci dengan hal yang baginya menggelikan seperti ini.

Sedangkan Citra, dia sudah tertawa puas setelah berhasil membuat Fauzia kesal.

"Assalamu'alaikum," ucap kelima sahabat mereka ketika memasuki kelas sambil membawa mukena dan makanan ringan ditangan mereka.

Seven Of Us ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang