Happy reading!
🌧🌧🌧
"Kil, lo mau beli apa?" tanya Asya yang kini sudah berada di stand mba Sumi di kantin. Melihat list menu yang tertera di depan kaca etalase membuatnya semakin bingung.
"Gue bakso satu sekalian sama es teh deh, gue cari bangku dulu." Kila berbalik untuk mencari bangku tempat mereka untuk makan nanti, dan Asya mengangguk mengiyakan.
Setelah menunggu sambil mengantre cukup lama. Akhirnya pesanannya sudah jadi. Asya pun membawanya dengan nampan.
Ia mengedarkan pandangannya mencari Kila berada dimana. Dan menemukannya, namun ketika ia akan melangkah ke arah Kila. Seorang cowok tidak sengaja menyenggol lengannya hingga bakso yang ia bawa sedikit tumpah ke tangan dan seragamnya.
"Maaf," ucap mereka berdua bersamaan. Pandangan mereka bertemu dan diam beberapa detik sampai akhirnya tersadar. Karena Asya tidak ingin terlalu lama dan keadaan jadi canggung juga, jadi ia memilih untuk segera menjauh.
"Tunggu sebentar!" cegah cowok itu menghentikan langkah Asya lalu pergi sebentar ke stand dan kembali menghampiri Asya lagi.
Ia membersihkan sedikit tumpahan kuah bakso di rok seragam Asya dengan tissue yang baru saja dibelinya. Asya sangat kaget dengan perlakuan cowok itu yang sangat perhatian kepadanya.
"Udah kak, gue nggak apa-apa kok, nanti gue bisa bersihin sendiri." Asya sedikit tidak enak, tidak sedikit orang yang sedang memandangnya sekarang. Namun, cowok itu tetap membersihkan seragamnya.
"Udah bersih."
"Makasih," ucap Asya segera berbalik.
"Nama?" tanya cowok itu masih di tempat, dan Asya terpaksa menghentikan langkahnya lagi setelah mendapati pertanyaan itu.
"Asya,"
"Kelas?"
"11 IPS 1."
"Gue Arga kelas 12 IPA 1." cowok itu memperkenalkan dirinya dihadapan Asya dan dibalas anggukan.
Sebenarnya Asya tahu siapa dia. Arga Jio Pratama, siapa yang tidak tahu nama itu di sekolah ini. Bahkan hampir seluruh sekolah tahu nama panjangnya.
Arga, badboy berwajah tampan dan bertubuh tinggi itu memang sudah mendapat gelar most wanted boy di SMA sejak baru pertama kali masuk. Keberadaannya di club futsal menambah ketenarannya bahkan hingga ke sekolah lain. Tentu banyak sekali yang mengidam-idamkan cowok itu.
Tapi, secara diam-diam.
Mereka semua takut jika seorang Dea mengetahuinya. Dea, seorang siswi yang cukup terkenal seantero SMA Nusa. Ya gimana nggak terkenal? Bapak dia kepala sekolah di sini. Banyak yang mengidolakan karena kecantikannya. Namun, mereka yang mengidolakan hanya bisa halu dan bermimpi untuk bisa mendapatkan hati Dea. Karena Dea hanya ingin menjadi milik seorang Arga. Ya, demi sebuah ketenaran yang sempurna.
Pernah dulu seorang siswi kelas 10 menyatakan cintanya kepada Arga. Cinta tidak dibalas, justru siswi itu mendapat perlakuan buruk dari Dea dan teman-temannya. Saat itu tak ada yang berani untuk membela. Bahkan hingga siswi itu mengeluarkan diri dari sekolah.
Tau kan alasan lain Asya ingin segera menjauh dari seorang Arga. Karena ia takut jika hal buruk itu terjadi dalam hidupnya. Bahkan Dea adalah salah satu dari mereka yang menyaksikan kejadian barusan. Ia tidak mau mencari-cari masalah dengan kakak kelas yang satu itu.
Asya memukul kepalanya pelan berusaha mengembalikan sikap normalnya setelah mendapat perlakuan manis yang Arga tunjukkan padanya meski dia seperti itu karena tidak mau merasa bersalah, tapi tetap aja Asya senang nggak berhenti buat senyum. Ya Asya jarang dapat perlakuan seperti itu. Jadi lebay dikit nggak apa-apa kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING UNDER RAIN [Selesai]
Dla nastolatkówDipaksa selesai sebelum dimulai. - - - 📌Jangan lupa voment & share! 📌Mau follback atau feedback, DM aja. #1 primily [26/10/21] #1 adikkelas [23/01/22] #1 barra [04/02/22]