Happy reading!
🌧🌧🌧
Cahaya matahari dari luar mengganggu tidur pulasnya seorang Asya. Sudah dipastikan ia bangun jauh lebih siang dari hari-hari biasanya. Karena hari ini adalah hari libur.
Sebenarnya Asya sudah bangun tadi pagi hanya untuk sholat subuh. Setelah itu ia melanjutkan tidurnya lagi.
Ia menengok ke sebelah kasurnya, sudah tidak ada Kila lagi di sana. Asya mengucek matanya dengan tangan, nyawanya belum terkumpul sempurna.
Asya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Dan setelah itu ia keluar dari kamarnya menuju ke dapur. Sudah ada Kila di sana, Kila menyiapkan sesuatu untuknya.
"Keboan banget sih lo, udah siang baru bangun! Lo cewek jangan males-malesan gitu lah!" sarkas Kila ketika melihat Asya baru keluar dari kamarnya. "Nih sarapan dulu, gue beli bubur barusan."
"Hm, makasih"
Asya mulai menyantap bubur yang dibelikan oleh Kila dengan kondisi muka bantal. Ia makan dengan lahap karena semalam ia tidak makan. Alasannya hanya satu, yaitu mager!
Kila duduk di depan Asya persis, menatap Asya dengan tatapan sendu sambil menopang dagu dengan tangan kanannya.
"Kenapa? Lo nggak ikhlas buburnya gue makan?" tanya Asya ketika menyadari Kila menatapnya dengan aneh.
Kila menggeleng pelan, "makasih ya buat tumpangan tidurnya semalam, gue bingung harus kemana lagi." ucapnya yang hanya dibalas anggukkan dari Asya. "Oh iya, tante Sari dimana?"
Asya menghentikan aktifitas makannya. Ia fokus dengan pertanyaan Kila kali ini. Ia tertawa garing, "di butik, kayak nggak tau aja nyokap gue kan very very busy!" ucapnya dengan menekankan kata yang terakhir.
Kila memakluminya dan tidak lagi menanyakan tentang mamah Asya, ia takut nanti akan menyinggung Asya. Jadi, ia beralih ke topik lain.
"Lo nggak bosan di rumah? Jalan-jalan yuk!"
"Kemana?"
"Yaaa kemana aja terserah,"
Asya mengangguk menyetujui ide Kila. Kebetulan Asya membutuhkan sesuatu untuk membuat pikirannya kembali segar. Setelah apa yang terjadi kemarin.
Mereka bersiap-siap, hanya membawa tas kecil berisi hp dan uang. Lalu keluar dari rumah, tidak lupa mengunci pintu dan gerbangnya. Dan mulai berjalan, tunggu!
"Memangnya kita mau kemana?" tanya Asya menoleh ke arah Kila dan Kila malah mengangkat kedua bahunya tidak tahu. "Yang bener aja! Kita jalan tanpa tujuan gitu?"
Kila memikirkan sesuatu, "emm... Di taman kota ada bazar, kita ke sana aja kali ya? Gue juga mau cari novel, siapa tau ada."
Pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi mengunjungi bazar di taman kota. Agak jauh namun masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Kebetulan hari ini cuacanya cerah, sangat mendukung sekali untuk melakukan aktifitas di luar.
Setelah jauh-jauh mereka melangkahkan kakinya, akhirnya sampai juga. Mereka mulai berkeliling untuk melihat-lihat buku. Siapa tahu ada yang bagus, yang bisa dibelinya.
Mereka memutari bazar, membeli jajanan, dan memakannya sekalian di sana. Tidak terasa mereka telah menghabiskan waktunya bersama-sama hanya mengitari bazar untuk mencari buku yang cocok dan sekitarnya hingga sore hari.
Dan kini mereka berdua sedang duduk di bangku yang memang tersedia di sana. Kila sudah mendapat buku yang ia suka.
"Hufh! Capek!" Kila menghela nafasnya kecapean.
"Sama! Gue juga! Padahal cuma keliling doang!"
Kila membuka novel yang baru saja ia beli dan mulai membacanya. Dari covernya keliatan bagus. Entahlah isinya seperti apa Asya belum tau. Kata Kila buku itu belum lama diterbitkan. Pantas saja Kila ngejar-ngejar buku itu dan maksain dapat.
Dari tempat Asya duduk, terlihat Barra sedang bersama seseorang yang tak lain adalah Rara! Mata Asya memanas seketika ketika melihat orang yang ia sukai tengah berjalan berdua dengan cewek lain.
"Kil, ayo pulang! Gue capek" rengek Asya dengan tiba-tiba dan langsung menarik tangan Kila untuk menjauh dari sana. Kila yang kebingungan hanya menuruti Asya.
"Lahh kok tiba-tiba capek?" tanya Kila menghentikan langkahnya lalu menghadap ke Asya. "Kenapa? Aneh lo!"
Mata Asya mengarah ke sesuatu dengan raut yang tidak suka dan Kila mengikuti arah pandang Asya yang tertuju kepada Barra yang sedang melihat-lihat buku bersama Rara, siswi baru di sekolahnya.
Kila langsung faham dengan ini. Ia menatap Asya yang wajahnya semakin menekuk. Terlihat menyedihkan. Nyesek banget tuh!
"Yaudah ayok pulang," ajak Kila menarik tangan Asya.
🌧🌧🌧
Jangan lupa voment!
Terimakasih.aiunda(10/10/20)

KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING UNDER RAIN [Selesai]
Teen FictionDipaksa selesai sebelum dimulai. - - - 📌Jangan lupa voment & share! 📌Mau follback atau feedback, DM aja. #1 primily [26/10/21] #1 adikkelas [23/01/22] #1 barra [04/02/22]