36🌧

79 12 3
                                    

Happy reading!

🌧🌧🌧

Malam ini senyumnya kembali terukir. Tawanya kembali menggelegar meski entah setelah ini akan terjadi apa lagi dengan hidupnya.

Tak apa, sejenak beristirahat hanya untuk menikmati sesuatu yang bersifat sementara. Iya sementara, karena tidak selalu kita akan tertawa dan bahagia.

Awalnya Asya akan menghabiskan malamnya dengan tidur lebih awal. Tapi karena Arga datang ke rumahnya, ia membatalkan rencananya. Namun kedatangannya membuat ia merasa kembali menjadi Asya yang sebelumnya. Receh dan penuh tawa.

Jujur saja, Asya baru kali ini merasa sangat dekat dengan cowok. Dengan Barra pun Asya tidak merasa seperti ini. Sangat beda sekali dengan Barra. Barra selalu menghindarinya ketika ia berusaha mendekat. Barra tidak pernah mengajaknya berbicara duluan.

Namun meski seperti itu, Barra tetaplah menjadi orang yang Asya suka.

"Udah malam, gue pergi ya." pamit Arga tiba-tiba setelah menerima notifikasi dari hpnya.

Asya memajukan bibirnya, "Yah sepi lagi dong." keluhnya seakan ia tidak ingin Arga pulang sekarang. Baru pukul 20.30 yang menurutnya itu masih sore.

"Tunggu sebentar!" perintah Asya semakin masuk ke dalam rumahnya. Tidak lama ia kembali dengan dua jaket di tangannya. "Nih, jaketnya sudah Asya cuci. Makasih ya,"

"Hm, kenapa nggak lo pakai aja?"

Asya menggelengkan kepalanya, "Nggak, Asya juga punya banyak mulai dari jaket bulu beruang, bulu bebek, bulu ayam, bulu apa aja lah Asya sudah punya." cerocos Asya.

"Iya iya percaya."

"Eum.. Kak Arga jadi pergi?" tanya Asya menggembungkan pipinya.

Arga tersenyum, ia tidak tahan ingin mencubit pipi Asya dan ia telah melakukannya karena gemas. "Auww sakit kak!" pekik Asya, refleks memukul tangan Arga, dan Arga hanya terkekeh.

"Kan pelan,"

"Tapi kan sakit! Beneran nih mau pergi sekarang?"

"Iya, harus banget karena gue ada janji sama teman."

"Ngapain?"

"Biasa nongkrong."

"Yaudah deh ayok Asya antar sampai gerbang,"

Asya mengantarnya sampai ke gerbang. Memandang Arga yang sudah berada di atas motornya. Andai setiap hari ada yang menemaninya, pasti Asya nggak akan merasa sepi lagi di rumah.

"Gue pulang yah, jangan lupa kunci pintu yang rapat! Tidurnya jangan kemaleman, biar besok gue nunggunya nggak lama. Malu gue diliatin orang lewat. Terus belajar!! Sebentar lagi penilaian tengah semester!" cerocos Arga, suaranya beradu dengan bunyi mesin motornya. Berisik.

"Iya iyaaa!!! Bawel!!" teriak Asya.

"Satu lagi, kalau kesepian telfon atau videocall ke gue ya!"

"Iyaaa!!!"

Mamah Sari kalah bawel sama Arga. Ternyata asik juga orangnya. Selain gampang dekat dan akrab, Arga pun sudah membuat dirinya merasa baikan.

Asya melambaikan tangannya dengan mata terus memandang Arga yang semakin jauh dari kediamannya. Setelah itu ia kembali masuk ke dalam, tidak lupa mengunci pintu gerbangnya terlebih dahulu.

'Ting'

'Ting... Tingg... Tingg...'

Bunyi notifikasi beruntun dari HP-nya, ia pun segera meraih HP-nya dari dalam saku celana yang sedang dipakainya. Pesan seperti kemarin kembali bermunculan.

Asya menghadap ke sekelilingnya memastikan tidak ada siapapun yang sedang mengintainya. Pasalnya notifikasi masuk tepat setelah Arga pergi. Seolah pelaku mencari waktu yang tepat.

Asya belum tahu siapa pelaku dibalik semua ini. Pesan yang kemarin saja belum Asya buka. Pesan dari WhatsApp-nya hampir berjumlah seribu pesan. Begitu juga serangan di kolom komentar postingan dalam Instagramnya.

Asya belum menceritakan kepada siapapun soal ini. Dan mungkin akan ia selesaikan sendiri. Hanya saja ia masih bingung cara mencari tahunya bagaimana.

Datanya langsung dimatikan. Mendengar dering notifikasinya saja sudah membuatnya cukup ketakutan. Apakah dirinya akan baik-baik saja setelah menerima notifikasi itu? Semoga saja.

Ia berlari masuk ke dalam rumahnya, mengunci pintu dan jendela rapat-rapat lalu masuk ke dalam kamarnya. Asya memutuskan untuk langsung tidur.

Asya ingin cepat-cepat pagi, Asya kini takut sendirian.


🌧🌧🌧
Jangan lupa voment!
Terimakasih.

aiunda (04/11/20)

CRYING UNDER RAIN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang