Happy reading!
🌧🌧🌧
"Wah kurang ajar!" sambar Kila menghampiri Barra dengan menaikkan lengan seragamnya dan berkacak pinggang. Kila menatap Barra dengan amarah yang memuncak. "Lo udah bikin sahabat Asya naik darah!"
Dengan gigi sudah bergemelutakkan dan sorotan tajam yang mengerikan. Kila menaikkan dua kepalan tangannya dengan raut menantang. "Pilih mana nih? Rumah sakit atau langsung ke kuburan?!"Sudah gila atau apalah itu namanya, yang jelas apa yang Kila lakukan kali ini adalah pembelaan untuk Asya sahabatnya. Lagi pula sudah dari lama ia ingin menonjok wajah datar Barra yang menurutnya sangatlah menyebalkan.
"Gue heran sama lo! Dulu orang tua lo ngidam apaan?! Es batu?" ucapnya membuat semua yang berada di sana menahan tawanya. "Gue kira Barra itu api ternyata es batu! Udah dingin! Keras lagi!"
"Kok bisa sih Asya suka sama lo? Heran gue!"
"Banci lo Bar! Bentak-bentak cewek!" cerca Kila meninggalkan perpustakaan. "Awas lo bentak-bentak Asya lagi, gue gampar lo!"
Untung saja saat kejadian barusan berlangsung tidak ada penjaga perpus atau guru di sana. Kalau ada pasti sudah diseret BK karena buat kerusuhan.
Dan sekarang? Asya di mana?
Kila mencari ke seluruh penjuru sekolah, mulai dari kelasnya, kelas tetangga, UKS, kantin, WC, semuanya. Namun, tidak ada Asya di sana.
Oh ya! Satu tempat lagi.
'Krieett'
Kila membuka pintu menuju ke rooftop. Benar saja, Ada Asya di sana. Kila menghampiri Asya yang sedang berjongkok dengan membenamkan kepalanya diantara kedua lutut.
"Sya," panggilnya membuat Asya mengangkat kepalanya menghadap Kila.
Pipinya basah karena air mata, wajahnya memerah, dan dadanya naik turun karena nafas yang tidak beraturan. Di saat seperti ini ia lebih memilih lari ke tempat sepi dibanding menangis di hadapan semua orang untuk menunjukkan dirinya tersakiti.
"Kil.. Hiks.. Barra marah ya sama gue?" tanya Asya sambil mengelap air mata yang jatuh di pipinya. "Kalau dia marah gimana ya?"
Pertanyaan Asya membuat Kila greget. "Bisa-bisanya lo masih ngurusin manusia es kayak dia! Dia nggak peduli sama lo Sya!"
"Tap-"
"Sya!" potong Kila.
Tidak ada gunanya Asya mengelap air mata yang jatuh ke pipinya sedangkan matanya terus mengucurkan cairan bening itu. Mengapa Asya tidak bisa tegar seperti biasanya. Ia melemah hanya karena kata-kata menyebalkan yang keluar dari mulut Barra kepadanya. Kalimat itu masih memutar jelas dalam pikirannya.
Terkesan murahan? Memang benar hal yang Asya lakukan terkesan murahan. Tapi percayalah Asya melakukan itu semua hanya kepada Barra! Hanya Barra!
Pernah dikecewakan berkali-kali, namun tetap bertahan. Tau rasanya gimana? Sungguh rasa ini membuatnya bego! Sialnya Asya tidak bisa menyalahkan Barra yang tidak bisa menerimanya.
Kila memeluk, ia tidak paham soal percintaan. Melihat Asya saja ia sudah tidak mau merasakan cinta. Ia tidak bisa berkomentar lebih.
"Lo masih nangis?" tanya Kila melepas pelukannya karena seragamnya terasa basah.
Asya menghirup udara dalam dalam, dan mencoba mengangkat kedua sudut bibirnya. "Gue ngga nangis kok Kil, air matanya aja yang lebay."
"Nggak usah pura-pura seolah baik-baik aja deh Sya! Kalau belum lega nangis aja sepuasnya. Ingat! Hati lo bukan baja!" cerca Kila, heran dengan sahabatnya yang selalu pura-pura tegar. Jelas-jelas ia sedang retak. "Nih Sya! Dengar gue!"
"Jauhin Barra!"
"Dia nggak peduli sama lo! Bahkan ketika lo lagi sedih dan kecewa, dia nggak ada di sebelah lo!"
"Lo lagi nungguin apa sih Sya?! Buat apa nunggu kalau yang lagi ditungguin nggak mau ditunggu! Jangan bikin harapan sendiri deh! Dia ngga ngasih harapan ke lo!"
"Jual mahal dikit kek! Kalau dia nyari lo berarti dia suka sama lo, kalau nggak yaudah SKIP!"
Ucap Kila panjang lebar. Dari semua yang udah terjadi ditambah apa yang Kila ucapkan barusan membuat Asya sedikit berfikir menggunakan logika.
"Jangan perasaan mulu yang dipake! Logika juga perlu!" sarkas Kila membuat Asya semakin berfikir.
Asya menatap Kila, ia sedikit setuju dengan ucapan Kila. Apa Asya akan mencoba menjauhi Barra? Ya akan Asya usahakan semampunya.
🌧🌧🌧
Jangan lupa voment!
Terimakasih.
aiunda (18/10/20)
![](https://img.wattpad.com/cover/242437159-288-k190357.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING UNDER RAIN [Selesai]
Ficção AdolescenteDipaksa selesai sebelum dimulai. - - - 📌Jangan lupa voment & share! 📌Mau follback atau feedback, DM aja. #1 primily [26/10/21] #1 adikkelas [23/01/22] #1 barra [04/02/22]