11 : Aska?!

2.1K 185 13
                                    

"Ternyata cinta itu tidak berakhir manis atau kah pahit, namun cinta itu berakhir di antara kedua-duanya"

Kanaya Megantara

*****


Saat ini Kanaya dan Lala sedang berada di kantin, samar-samar terlihat seorang cowok yang tidak familiar di mata Kanaya. "Aska?!"  lirih Kanaya.

Kanaya bergegas berlari kearah Aska, walaupun Aska semakin menjauh, namun Kanaya tetap mengejar nya.

"Aska, Aska, kenapa sih minta putus, aku itu udah cinta sama kamu Aska, kenapa Aska mainin perasaan Kanaya hah? Aska enggak mikir ya, betapa sakitnya Kanaya ketika ditinggal sama Aska? Kanaya sakit, sakit hati, kanaya cinta sama Aska." Kanaya terisak kecil sambil memegangi tangan Aska, dan akhirnya, air mata tidak bisa terbendung lagi, air mata itu pun mengalir deras mengaliri pipi nya yang mulus.

"Permisi Nay, gue mau ke kelas dulu." Aska berpamitan sambil melepaskan tangan kanaya dari tangan nya.

"Aska!?" Kanaya pun kembali terisak, perubahan sikap Aska sangat membuat nya sedih, dia pun langsung menghapus air mata nya dan langsung berlari kearah kantin untuk menemui Lala.

Setelah sampai di meja Lala, Kanaya pun langsung menangis, hatinya sangat hancur ketika mengingat kata-kata Aska, apakah dia kurang cantik? Apakah dia kurang baik? Hanya itu yang terngiang di kepala Kanaya.

Aska memang tak setampan Alfino, namun, Aska datang terlebih dahulu dari pada Alfino, dan itu lah yang membuat Kanaya cinta dengan Aska.

"Udah lah Nay, lo ngga boleh sedih terus, buka hati lo buat yang lain, kenapa lo ngga suka aja sih sama Alfino? Dia kan lebih cakep dari pada Aska, otak lo itu dimana sih Nay? Di dengkul? Udah, pokok gue nggak mau lihat air mata lo lagi, lo harus PDKT sama Alfino, titik ngga pake koma pokoknya!" oceh Lala sambil memukul-mukul meja.

"Jangan urusin hidup gue deh La, hidup lo aja belum ada kepastian kok, mendingan elo aja deh yang PDKT sama si Wendy, lagian gue itu nggak mentingin cakep atau nggaknya, tau gak sih? Gimana rasanya kalo udah mencintai? Orang seganteng apapun, atau bahkan seganteng Suho, tetap bakal jadi jelek dimata orang itu." Kanaya balik mengomel dengan nada kesal.

********************************

Bel berbunyi, pertanda pelajaran sudah berakhir, terdengar suara para siswa yang berteriak senang, akhirnya pelajaran yang sangat membosankan itu berakhir juga, ah...senangnya!

Kanaya dan Lala perlahan menyusuri koridor sekolah yang lumayan sepi, karna anak-anak sudah pada pulang. Ada sosok yang sangat Kanaya kenal, ingin sekali dia memeluk sosok itu.

Dia mengejar sosok itu dan meninggal kan Lala yang tengah asik dengan hendfon nya dari tadi.

"Aska!?" panggil Kanaya sendu. Aska spontan langsung menengok ke arah belakang, terlihat gadis cantik itu sedang meneteskan air matanya.

Aska hanya mengacuh kan Kanaya saja, hati Kanaya sangat sakit melihat sikap Aska yang sangat terbanding terbalik itu.

"Aska?!" air matanya kini luruh kembali, percuma! Kalau dia menangis darah sekali pun, Aska tidak akan kembali kepelukannya.

Aska Pov

Aku langsung menoleh kebelakang, terlihat Kanaya sedang menangis sambil menatapku, rasanya sangat sakit kala aku melihat air matanya jatuh.

Aku tau ini kesalahanku sendiri, seharus nya aku menjelaskan semua ke Kanaya, namun aku tidak mau membuat dia menjadi lebih sakit lagi.

Maka dari itu aku berusaha menghindar darinya, walaupun itu sangat berat, dia menatap ku dengan sendu, tanpa pikir panjang aku pun langsung meninggal 'kan dirinya yang sedang menangis.

Dear Alfino (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang