15 : Bu Indi

1.5K 160 14
                                    

Kania tertegun dan terheran-heran dengan respon Alfino, apa tadi? Alfino mengatainya sebagai murahan? Sangatlah benar Alfino, good.

Alfino pun berangsur pergi meninggalkan Kania yang masih menatapnya seolah tak percaya.

"Fin?! Alfino! Tungguin aku dong, kamu jahat banget sih, Fin!" Teriak Kania, seketika para siswa dan siswi yang ada di koridor pun menatapnya, Kania pun terdiam, segitunya kah dia hingga membuat para siswa dan siswi menatapnya sinis.

"Apa lo?!" hardik Kania kepada para siswa dan siswi itu.

*****

Di suatu suatu tempat, terlihat seorang gadis tengah memperhatikan papan tulis, terlintas rasa kesal di dalam hatinya, pelajaran kali ini sangat membosankan, membuat dia tidak sabar untuk keluar.

Alfino? Entah kemana dia sekarang, seharusnya dia sudah duduk di samping Kanaya, sudahlah jangan bahas dia lagi.

"Ssssttt.. Nay! Kanaya!" panggil Lala dengan setengah berbisik, sampai-sampai suaranya hampir saja tidak terdengar oleh telinga Kanaya.

"Apaan sih?"

"Alfino? Dia kemana?"

"Mana gue tau, terserah dia lah mau bolos atau nggak!"

"Kanaya, Lala! Kalian kenapa bisik-bisik kayak gitu? Kalian ngga merhatiin palan tulis ya?" bentak bu Indi keras, sehingga membuat Kanaya dan Lala bergidik ngeri.

Setelah sekian lama mendapat tatapan maut dari bu Indi, tiba-tiba bel istirahat pun berbunyi, puji syukur kepada tuhan, untung saja Kanaya dan Lala tidak dihukum.

Para siswa dan siswi pun keluar kelas, mereka tampak tergesa-gesa meninggal kan kelas, mungkin cacing-cacing di perut mereka, sudah meronta-ronta.

"Yuk nay ke kantin!" ajak Lala.
"Eh la! Mm.. Ada yang mau gue omongin, lo ada waktu nggak?"

"Nay lo nggak lagi nyembunyiin sesuatu kan? Kelihatan jelas dari mata elo, kalo elo nyembunyiin sesuatu," sela Lala memonolog.

"Cerita sama gue Nay, jangan nyembunyiin suatu rahasia, kita kan udah lama sahabatan, kita itu keluarga tau," lanjut Lala meyakinkan Kanaya.

Kanaya menatap Lala intens, dia pun menarik nafasnya panjang, entah bagaimana reaksi Lala nanti kalo dia mengetahui kalau kanaya sudah berstatus menjadi istri orang.

~ 🍻 ~

Terlihat seorang pria sedang duduk manis di kantin, yap itu adalah Alfino, sedari tadi dia hanya di kantin saja, dia sangat kesal karna pelajaran pertama tadi adalah pelajaran milik bu Indi.

Masih ingat kan dengan bu indi, tadi loh yang ngebentak Kanaya dan Lala pas di kelas, inget kan? Ngga inget yak? Mampus!

Iya! Guru muda atau bisa di bilang janda kembang yang sejak terkhir kemarin suka manggoda Alfino, untung saja Alfino masih memiliki iman yang cukup kuat.

Jadi dia tidak tergoda dengan guru muda itu, mana mau dia jadi berondong, hah sangat geli sekali jika didengar, okey mari kita ke...

Flash Back On...

Saat itu Alfino sedang duduk berdua dengan Wendy di kantin, tiba-tiba saja ada seorang yang menghampiranya.

Dear Alfino (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang