"Nay, nanti malem kita ngedate yuk," ajak Lala antusias.
"Njir, dimana-mana orang ngedate itu sama pasangannya, bukan sama elo, dikira lesbi apa!" cetus Kanaya dengan tatapan melirik Lala dan bergidik ngeri."Emang lo punya pacar hah?" tanya Lala malas.
"Punya lah, Alfino! Dia pacar sekaligus SUAMI!" tegas Kanaya."Halu mulu kerjaan lo!"
(^o^)
K
ini mereka berdua sudah berada di Cefe Melati, dengan posisi sedang berada dimeja nomer 16, sangat banyak muda-mudi yang sedang berpacaran, ngedate, dan sekedar nongkrong di Cafe itu.
Semua orang disana berpasang-pasangan, hanya Kanaya dan Lala saja yang ngedate sesama cewek, oh no! Apa kata orang nanti? Jangan sampai orang berfikiran jika mereka berdua lesbi!
"La."
"Hm."
"Mereka semua pada bawa pasangan sendiri-sendiri njir, lah kita? Kita kagak," ucap Kanaya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Makanya cari pacar!" balas Lala.
"Idih kaya lo punya pacar aja," cetus Kanaya sambil menatap Lala malas.(^o^)
"Alfino, aku mau ngajak kamu jalan malam ini, nggak ada penolakan! Yuk berangkat!" paksa Sella, dan hanya dibalas anggukan oleh Alfino.
Cowok itu benar-benar sangat keterlaluan, bisa-bisanya dia mau diajak jalan oleh cewek lain dengan kondisi istrinya yang sedang marah!
Apa dia tidak punya otak? Bagaimana reaksi hati Kanaya, jika mengetahui suaminya jalan dengan cewek lain? Pasti hati Kanaya akan sakit, apalagi Alfino belum izin dengannya.
"Duduk disitu yuk Fin!" ajak Sella yang sedang menggandeng tangan Alfino menuju meja nomer 14, wawww... Sangat dekat sekali dengan meja yang Kanaya duduki.
"Rame banget sih," celetuk Alfino.
"Udah tenang aja, hati aku tetep sepi kok, cuma ada satu orang yaitu kamu," balas Sella. Alfino tersenyum, dia mulai larut dalam kata-kata manis yang keluar dari mulut busuk Sella.Dan akhirnya, muda-mudi itu pun saling mengobrol, bercanda ria, dan tertawa bersama, entah kenapa Alfino juga terlihat bahagia disaat itu. Malahan, senyumannya tidak pernah luntur, matanya tak henti-henti menatap Sella dengan tatapan memuji, sekarang dia sudah hanyur dengan jerat iblis yang bersemedi dihati Sella, dalam waktu ini, Alfino telah melupakan Kanaya.
Dua insan itu bagaikan muda-mudi yang sedang dimabuk cinta, Alfino benar-benar sudah melupakan Kanaya sekarang, difikiran Alfino sudah tidak ada bayang-bayang wajah Kanaya.
"Fin, buka mulut! Aku suapin kamu," ujar Sella yang disetujui Alfino, mereka saling suap, tak peduli dengan pengunjung lain yang sudah menatap iri kearah mereka.
"I love you Sella." Entah kerasukan setan apa, kata-kata tersebut terlontarkan dari mulut Alfino.
*****
"Coba lihat! Romantis ya mereka, yang ceweknya cantik banget lagi, jadi tambah iri, jadi pengen punya pacar kan jadinya gw," lontar Lala sambil menatap dua insan didepannya itu.
Kanaya pun menolehkan pandangan keobjek yang Lala maksud, benar saja ternyata apa yang dilihat Lala sangatlah membuat iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alfino (END)
Teen FictionStart : September 2020 Finish : Desember 2020 Tidak perlu banyak basa-basi untuk mengatakan kata cerai dan putus, karena berbasa-basi itulah yg membuat seseorang bertambah sakit dan terluka. Jangan berkata kata manis dan menjalin se...