2 : Mantan

5.1K 341 48
                                    

Ke esokan harinya... ⏰⌚

Pagi pun tiba, mentari sudah menyinari bumi, walau begitu hawa dingin tetap merasuk sampai ke sum-sum tulang. Kanaya yang merasakan hawa dingin itu langsung meraih selimut yang agak menyelingkap kebawah.

Namun tak lama kemudian Kanaya pun terbangun dan langsung berjalan ke kamar mandi, wajahnya yang baru saja bangun tidur saja masih terlihat cantik, wajah nya sudah cantik walaupun tanpa goresan make up sekali pun.

Author be like "Gak ada orang bangun tidur tapi mukanya cantik."

Berhubung hari itu hari minggu dan sekolah libur, Kanaya pun memilih untuk berjalan-jalan dengan Lala di taman, sekalian dia ingin curhat sedikit dengan si Lala.

Setelah selesai mandi dan bersiap siap, Kanaya segera turun kebawah yang ternyata sudah ada Lala, Mama, dan Papa nya yg sedang berbincang-bincang.

"Hallo Mah, Pah, La, udah lama nunggu?" sapa Kanaya sambil melambaikan tangan dan juga sambil tersenyum manis kemereka bertiga.

"Hallo Nay, nggak lama kok, kita jadi jalan kan?" tanya Lala sangat antusias.

"Jadi dong, ya udah kita pamit dulu ya Mah Pah, Assalamualaikum," pamit Kanaya sambil mencium tangan Mama dan Papanya, begitu juga dengan Lala dia juga berpamitan dengan kedua orang tua Kanaya.

Mereka berangkat dengan mengendarai mobil milik Lala, mobil mewah itu perlahan memecah keramaian kota, perlahan tapi pasti, di dalam mobil mereka bercanda, saling mengejek, ngegosib dan masih banyak lagi yang mereka bahas.

Skip....Di taman.....

Setelah beberapa menit di perjalanan mereka pun akhirnya sampai di taman, mereka mengobrol sambil di temani dengan es krim vanila kesukaan kanaya.

Tiba-tiba mata Kanaya tertuju pada seorang laki-laki yang tak lain adalah mantannya sendiri dengan cewek lain, sakit hati? Pasti, kanaya sungguh sakit melihat mereka berdua yang sangat mesra padahal ini tempat umum, seharusnya Kanaya tidak cemburu, dia itu hanya mantan.

Padahal semalam Doni baru saja meminta untuk balikan, tapi ternyata dia malah pergi jalan dengan wanita lain, sungguh sakit sekali, padahal dalam lubuk hati Kanaya paling dalam, masih ada butiran cinta sebesar satu butir pasir untuk Doni.

Tak terasa bulir-bulir kristal bening jatuh tepat di pipi nya yang mulus, tatapannya sudah terkunci dengan pemandangan menyebalkan di depannya, air mata itu mengalir lagi, menetes tak henti-henti.

Lala yang melihat Kanaya melamun sambil meneteskan mata pun menjadi bingung, dia pun menatap apa yang di tatap oleh Kanaya, terkejut? Pasti, Lala sangat terkejut melihatnya.

Walaupun mereka sudah putus tapi Kanaya masih belum bisa move on, Lala pun langsung memeluk Kanaya dan berucap, "Masih banyak laki-laki di luar sana Nay, lo ngga boleh ngeluarin air mata lo buat orang yang kaya Doni!" bisik Lala sambil menatap Kanaya.

Doni yang melihat Kanaya dan Lala pun tersenyum sinis, dan langsung menggandeng tangan pacar barunya untuk bertemu dengan Kanaya dan Lala.

"Eh ada mantan disini, gimana kabar lo Nay, oh iya kenalin ini pacar baru gue, gimana cantik kan? Bahkan lebih cantik dari elo, hahahaha!" tutur Doni menyombongkan diri dan tertawa remeh kearah Kanaya.

"Semalem lo minta balikan sama gue, dan sekarang, elo malah jalan sama cewek lain, dasar buaya lo Don," tegur Kanaya sembari menutupi air matanya.

"Sorry aja, gue labih milih dia aja Nay, gue emang sengaja sih pengen mainin elo, hhhhhh," imbuh Doni sambil tertawa.

"Pacar elo emang cantik Don, cantik banget malah, ya kan La? Giginya mancung, mukanya putih, tapi leher, tangan, paha, kaki, item. Ups! Canda item, hahah, dasar cabe! Oh iya itu glowing apa berminyak ya? Coba sini gue lap pakai tisu," sindir Kanaya tak mau kalah dan sambil mengusap dahi pacar baru Doni yang menyandang nama Ketty.

Dear Alfino (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang