28 : Baikan Dong :)

1.8K 98 6
                                    

"Gimana dok? Jangan digantungin dong, jangan kaya jemuran saya!!" protes Kiky pada si dokter.

"Pasien kritis," jawab sang dokter singkat, jelas, namun mampu membuat hati bergetar.

Alfino sepontan menerobos berlari menuju ruangan Kanaya, dia segera memeluk tubuh Kanaya, selang infus masih menempel ditangannya.

Alfino merutuki dirinya sendiri, dia adalah laki-laki ba*ingan yang dengan tega tak mengakui Kanaya. Alfino harus mati!

"Maafin aku Nay, aku janji bakal jagain kamu, aku janji nggak bakal ngecewain kamu lagi, aku janji Nay. Bangun! Bangun sayank! Aku lagi nungguin kamu disini, aku tadi sepntan aja jawab begitu, karena walauojn aku jelasin panjang lebar kamu nggak akan percaya, kamu akan percaya kalo aku bilang kaya gitu tadi, itukan jawaban yang kamu mau?!" isak Alfino sambil menempelkan tangan Kanaya ke pipinya.

Tiba-tiba jari tengah Kanaya bergerak, dan sepontan Alfino menatap jari mungil itu. Benar saja, jari itu bergerak.

"Nay, aku disini Nay! Buka mata kamu sayank!" lirih Alfino sambil mengusap-usap surai gadis itu.

Perlahan demi perlahan, Kanaya mulai mengerjakan matanya, ruangan bernuansa putih hijau yang pertama kali ditangkap oleh matanya.

Dia mulai mengerjapkan matanya, dia melihat seorang pria yang tengah menatap wajahnya dengan raut muka khawatir. Perlahan sudut bibirnya tertarik, membentuk lengkungan manis yang sangat disukai oleh para kaum adam.

"Alfino," panggil Kanaya lirih. Alfino segera menatap Kanaya penuh kerinduan, dia sangat merindukan senyum ketulusan dari pemilik bibir yang sudah membuatnya candu itu.

"Kanaya, maafin aku Kanaya, aku mohon, aku siap buat kamu bunuh, aku siap Nay, aku siap! Kata-kata aku tadi nggak beneran Nay," ujar Alfino sambil menundukkan kepalanya.

"Aku nggak marah kok Al, aku cuma kecewa aja sama sikap kamu tadi, aku cuma nggak nyangka aja, orang yang aku cintai, yang jelas-jelas punya ikatan sama aku, dan dengan teganya kamu nggak ngakuin aku? Dan bilang kalau cuma mainin aku. Wajarkan kalo aku kesel? Bolehkan aku kecewa?" jelas Kanaya yang sangat menohok untuk Alfino.

Alfino bungkam, dia sangat malu sekarang, malu dengan diri sendiri, malu dengan Kanaya dan malu dengan orang tuanya dan orang tua Kanaya. Ya, walaupun mereka tidak tau, tapi tetap saja, ini adalah perbuatan yang amat-amat Scandal.

Kiky dan Lala pun melangkahkan kakinya keruangan itu, Kiky datang dengan perasaan khawatir, sedangkan Lala, dia datang dengan perasaan penuh tanya.

"Loh, Kanaya udah sadar, bentar ya! Buar bunda panggilin dokter," ujar Kiky sambil berlari kecil menuju ruangan dokter.

Tak lama kemudian dokter pun datang dan segera memeriksa kondisi Kanaya, ternyata kekuatan cinta lah yang membuat Kanaya cepat sadar dari masa kritisnya (Anjim 😂)

Dokter pun izin untuk pergi, dan tinggal lah, Kanaya, Alfino, Kiky, dan Lala.

"Sebenernya apa yang terjadi!" ketus Lala, dia sangat tidak sabar mendengar penjelasan dari ketiga orang dihadapannya itu.

"Eh, Wendy nggak jadi kesini?" tanya Kiky, dia berusaha mengelak agar Lala tak menanyakan tentang privasi Kanaya dan Alfino.

"Dia nggak bisa dateng, dan mama! Mama ngga usah ngelak ya! Pokoknya Lala nggak mau tau! Kalian semua harus jelasin apa yang sebenarnya terjadi!" pungkas Lala.

Kanaya yang sudah mulai cemas pun akhirnya memberikan kode ke Alfino, dia memberikan kode agar Alfino saja yang menjelaskan semuanya ke Lala.

"Okey, jadi gini, Mm... Gue sama Kanaya itu udah Nikah! Kita punya hubungan kaya gini sejak persami kemaren, dan kita nikah karna dituduh yang nggak-nggak sama para warga, jadi pak lurah nikahin kita deh," jelas Alfino.

Dear Alfino (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang