Hari jum'at adalah hari dimana SMA Galaxkin menjelma menjadi asrama putri. Dari ujung koridor sampai rooftop semuanya berisi sisiwi. Sedangkan para siswa tengah menjalankan sholat jum'at.
"Gue bosen." Ucap Ara jengah.
Ia yang duduk dibarisan belakang dan dekat cendela hanya bisa menghela nafas. Di depannya teman-temannya sedang tergelapar tidur. Dibelakangnya tak ada bedanya dengan yang ada di depan. Dan ketika ia menoleh ke cendela. Yang ia dapat hanya pemandangan para siswi yang tengah berjemur manja dibawah pohon.
"Haruskah gue jalan-jalan?" Monolog Ara kalem tak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya Ara memilih untuk keluar dari kelasnya. Kelas XII IPA 2. Berjalan seorang diri di koridor membuat Ara merasa Bahwa hidupnya sangat mengenaskan. Senja yang seharusnya menemaninya sedang berurusan dengan para guru untuk acara Bulan depan. Sangat disayangkan Venna dan Jingga juga tengah sibuk dengan tugas mereka.
🎶🎶
Kini sendiri di sini
Mencarimu tak tahu dimana
Semoga tenang kau disana
Selamanya🎶🎶
Untuk menghilangkan rasa bosan Ara memilih untuk menyanyi sepanjang koridor. Dengan langkah pelan ia menuju masjid sekolah.
'Sandal banyak tuh' Ucap Ara dalam hati.
Dengan senyum misterius Ara menghampiri barisan sandal yang terjajar rapi. Menilik dari kanan sampai kiri sampai ada satu sandal yang menarik perhatiannya.
"Hehehe.. gue comot gak papa kali ya!" Ucap Ara dengan santai mengambil sandal yang ada disana.
Setelah merasa puas Ara pergi dari sana. Ia berjalan menuju taman belakang. Sandal yang ia ambil sudah ia lemparkan di salah satu sudut sekolah. Jika ada yang bertanya itu dimana, Ara sendiri sudah lupa dimana tadi ia melempar.
Dengan senyum mengembang, Ara memanjat pohon mangga yang tengah berbuah. Buah mangga adalah buah kesukaannya apalagi jika buahnya masih mengkal. Rasanya tak bisa dilupakan.
"Mantab. Surga dunia...." monolog Ara sambil meraih salah satu mangga yang ada di dekatnya.
Ara dengan santainya menggigit buah mangga seakan-akan itu adalah buah jambu. Perubahan ekspresi juga tak nampak di wajah Ara. Padahal buah yang ia ambil masihlah muda.
"Ini lebih syahdu lagi kalo dirujak."
"Disambel juga enak nih."
"Atau di jus?"
"Aduh tambah ngiler gue. Apa... gue bawa pulang ya? Minta momy buat nyambelin." Monolog Ara tiada hentinya mengingat makanan yang ia suka.
Saat sedang asik-asiknya Ara menggigit mangga yang ada ditangannya. Sebuah suara hampir saja membuat Ara jatuh dari ranting yang kini ia tempati.
"Bujung gile. Siapa elah?!"
Ara menengok kebawah. Seketika ia memejamkan mata.
'Sialan! Bajingan! Kutu kupret! Kutu manjat gunung! Kucing girang! Ayam bertelor! Mata gue ternoda sialan!!' Umpat Ara dalam hati ketika ia mendapati pasangan muda mudi yang tengah bercumbu di pojokkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARA (tamat)
Teen Fiction(Cerita amatir yang jauh dari kata layak) Ara Azia Denata.. Seorang cewek yang memilih untuk tetap tersenyum di tengah sejuta masalahnya. Ara sangat tau rasa tidak di inginkan. Sangat tau rasa ada tapi dianggap tidak ada. Sudah sangat mahir denga...