Soraya memasuki rumah yang menjadi tempatnya tinggal selama dia keluar dari rumah sakit. Rumah milik Laila yang menjadi tempat tinggalnya entah sampai kapan.
"Aku pulang." Soraya berucap dengan lantang.
"Belum pulang, ya. Baiklah, aku akan menyiapkan makan malam kali ini. Aku sudah tinggal di sini selama berhari-hari, aku harus membalas budi kepadanya."
Soraya berjalan menuju dapur segera membuat makan malam yang harus dia gunakan untuk makan malam kali ini.
Makan malam sederhana tidak semewah saat dirinya memasak di rumah mantan mertuanya. Saat melihat apa yang ada di dapur ingatan buruk itu kembali muncul.
"Masak yang banyak dan lezat. Jika tidak begitu kau tidak akan mendapat makan malam kali ini!"
Setelah beberapa saat akhirnya makanan tertata rapi di meja makan, bermacam-macam lauk berada di sana.
Seorang wanita melempar semangkuk sup yang telah dibuat oleh Soraya dengan tidak berperasaan.
"Makanan apa ini?! Apa ini yang kamu sebut makanan? Sama sekali tidak terasa sedap, semua hambar! Ulangi lagi!"
"Ibu, aku sudah memastikan bahwa makanan itu sudah sedap." Soraya menggigil saat mendengar ucapan kasar dari sang mertua.
"Kemari!"
Dengan bergetar Soraya berjalan mendekat saat diperintahkan untuk ke sana.
Sup panas telah berpindah tempat ke seluruh tubuh Soraya. Soraya meremas bajunya dan menahan Isak tangisannya, ia tak tahu harus melakukan apa.
"Ibu, panas," lirih Soraya.
Soraya tersentak saat merasakan jarinya yang sakit. "Sial! Aku akan membalas semua itu!"
Soraya segera berjalan menuju tempat pencuci piring untuk mencuci luka dan segera mengobatinya.
"Luka seperti ini bukan apa-apa untukku. Luka ini tidak sebanding dengan yang selama ini aku rasakan." Soraya mematikan air kran yang mengalir dan menggertakkan gigi saat ingatan buruk itu kembali muncul.
"Jika aku memasak sekarang tidak akan ada yang memarahiku atau membuatku terluka. Pemilik rumah ini akan berterima kasih dan memelukku." Soraya menyemangati dirinya sendiri untuk mengusir ingatan buruk yang dia miliki.
Selama beberapa hari tinggal di rumah ini, Soraya mengamati dan melihat apa yang dilakukan oleh Laila, ia mencoba untuk membuka diri terhadap wanita itu.
👻👻👻
Di lain tempat. Jack Nicole, dia menatap berkas yang baru saja diberikan oleh seorang laki-laki yang berdiri di hadapannya. Berkas yang dia minta tentang penyelidikan terhadap Soraya.
"Soraya Tatiana, mantan istri dari Aditya Rahardian, berusia dua puluh dua tahun. Lebih muda delapan tahun dibanding denganku. Anak pertama dari Cristiano Adiyasa. Sungguh sulit dipercaya bahwa dia anak dari orang sekelas Cristiano."
Senyum licik tercetak di wajah Jack saat melihat informasi terakhir yang tertulis di map tersebut.
"Informasi yang kau berikan memuaskan. Aku akan mentransfer sisanya kepadamu."
"Terima kasih, Bos." Seorang laki-laki yang berdiri di hadapan Jack segera membungkukkan badan dan pergi dari sana.
"Permainan sesungguhnya akan segera dimulai. Seorang ibu yang kehilangan anaknya akan menjadi harimau yang tidak memandang bulu. Aditya Rahardian, ini adalah kehancuran sesungguhnya untukmu!" Tawa keras Jack muncul saat membayangkan semua ini akan berjalan dengan mulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...