Makan malam kali ini seperti perkataan Roy, mereka makan malam bertiga, suasana di antara Jack juga Soraya masih aneh tidak ada gelembung cinta sama sekali. Hal itu membuat Roy jengah dengan sikap kedua pasangan itu.
"Kalian tidak berniat untuk berbaikan?" tanya Soraya sambil mengambil makanan.
"Kami tidak bertengkar," ujar Soraya santai.
"Cih." Roy berdeceh tidak suka saat mendengar perkataan Soraya.
Suasana hening yang terjadi saat ini membuat Jack tak tahan. "Mau makan steak?" tanya Jack ke arah Soraya.
"Tidak, aku tidak suka makanan yang seperti itu. Lidahku tidak diciptakan untuk mencicipi makanan seperti itu," ujar Soraya sembari memakan pesanannya dengan santai.
Hampir saja tawa Jack juga Roy meledak seketika saat mendengar itu, terlebih saat ini yang dimakan oleh Soraya adalah steak yang dipotong sendiri oleh Soraya.
"Lalu yang kau makan itu apa?" tanya Roy dengan polosnya.
"Yang aku makan daging dimasak bukan steak, kalian tidak boleh menertawakannya." Soraya memakan makannya dengan lahap.
Sedangkan Jack juga Roy melongo tidak percaya, Roy sesekali menendang betis Jack memberi kode untuk segera meminta maaf dan berbaikan jika menginginkan berita yang dia dapatkan.
"Ekhem, aku harus ke toilet sebentar. Kalian bicara saja." Roy memberikan tatapan yang mengisyaratkan ini waktunya mereka berbicara.
"Soraya, kali ini dengarkan aku dengan seksama. Jangan bertindak sesuai egomu saja, tapi pikirkan juga bagaimana perasaan orangtuaku jika mengetahui hubungan kita yang seperti ini." Jack menghela napas berat saat mengetahui itu. Tangannya memegang erat pisau yang tadi dia gunakan untuk memotong daging.
"Katakan saja. Aku akan memikirkan apa yang harus aku lakukan ke depannya." Soraya menghentikan aktivitas makannya.
"Aku minta maaf sudah mengatakan sesuatu yang buruk kepadamu saat itu aku hanya terbawa suasana hati sesaat saja. Aku tidak akan menahanmu untuk pergi jika kau sudah membalaskan semua dendammu kepada orang yang sudah menyakitimu, tapi aku mohon untuk kali ini hubungan kita tidak boleh terus saja seperti ini. Bertengkar terus menerus membuatku tidak tenang dan semakin merasa bersalah lebih dalam kepadamu." Jack menghela napas sebentar. "Ayo kita berbaikan, aku akan segera mendapatkan jawaban dari apa pertanyaanku selama ini dan mencoba menata ulang masa depanku dengan tenang."
Soraya menundukkan kepala dia juga bersalah karena seenaknya sendiri marah dan mengambil keputusan gegabah seperti yang sudah-sudah.
"Aku juga minta maaf kepadamu, aku terbawa perasaan kecewa sehingga berkelanjut seperti ini. Ayo kita selesaikan semuanya dan membuka lembaran baru di masing-masing kehidupan kita."
Mendengar jawaban dari Soraya seperti itu tak ayal membuat senyum Jack terbit. "Ya, mari kita selesaikan semuanya secepat mungkin dan segera membuka lembaran baru."
Roy yang sedari tadi bersembunyi pun akhirnya menampakkan diri, dia ikut senang melihat senyum yang kembali di wajah kedua orang itu. Dia berharap dengan kejadian ini mereka bisa merasakan perasaan masing-masing dan melupakan masa lalu.
"Sudah baikan, 'kan?" tanya Roy yang tiba-tiba muncul.
Mereka yang sedang saling salah tingkah pun menjadi semakin canggung dengan kemunculan Roy yang secara tiba-tiba seperti itu.
"Melihat kalian yang seperti ini membuatku mengingat seperti dulu saat aku masih masa remaja. Sungguh indah sekali," ujar Roy menggoda dua pasangan yang baru saja berbalikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...