Soraya menatap Jack yang saat ini tengah tersenyum lebar. Dia baru saja masuk dan menghampiri Soraya senyum di wajahnya membuat Soraya heran dengan sikap lelaki itu.
"Malam ini ayo aku akan mengajakmu melihat sesuatu yang menyenangkan." Jack tiba-tiba saja langsung meletakkan kepala di pangkuan Soraya.
"Hah? Di rumah masih ada keluargamu, mana bisa kita pergi keluar membiarkan mereka di rumah sendiri, itu namanya tidak sopan. Lagipula kau akan keluar dengan Roy malam ini, tidak baik meninggalkan janji seperti itu." Soraya menolak mengingat bahwa di rumah ini masih ada orang lain selain mereka berdua dan janji dengan Roy pun juga masih ada.
"Ya, baiklah, besok aku akan mengajakmu keluar. Aku tidak mendengar suara orang-orang di rumah, mereka pergi ke mana?" tanya Jack bingung.
"Aku juga tidak tahu, mereka sudah tidak ada di rumah dan para pelayan pun tidak tahu ke mana semua orang, tapi koper mereka masih di sini. Aku harus membuat makan malam mandilah." Soraya berujar sambil mengelus rambut Jack.
Merasakan belaian di rambutnya bukan berdiri dia malah merapatkan kepalanya ke perut Soraya. "Nanti dulu. Aku masih ingin seperti ini." Jack membenamkan wajah di perut Soraya.
Merasakan elusan di rambutnya semakin intens Jack memeluk pinggang Soraya seakan bahwa sewaktu-waktu mereka akan terpisah. Memikirkan itu dia jadi teringat betapa bodohnya dia bisa diperalat oleh orang seperti Eriska, mengingat itu mungkin seperti inilah perasaan Soraya selama ini. Merasa dimanfaatkan sehingga wanita itu kehilangan anaknya sendiri.
"Suatu saat nanti apa kau akan meninggalkanku?" tanya Jack lirih karena teredam oleh perut Soraya.
"Bukannya pernikahan kita selama ini sudah jelas? Kita akan terpisah saat kekasihmu sudah bersedia untuk menikahimu, jadi, kenapa kita harus memikirkan apa aku harus meninggalkanmu atau tidak." Soraya menghentikan aksinya untuk mengelus rambut Jack.
"Benar sekali. Saat dia menikah denganku kita akan berpisah." Jack tersenyum.
Ya, dia bahagia karena itu tidak akan terjadi. Mereka tidak akan berpisah saat dia tidak menikah dengan Eriska. Sedangkan Soraya dia sekuat tenaga menahan air mata yang akan melesak turun dari tempatnya. Dia merasakan hatinya terasa sakit saat mendengar itu, meski dia tahu akan seperti ini, tetapi tetap saja hatinya tidak rela.
"Turunlah, aku harus membuat makan malam. Kau bersiap-siaplah untuk keluar dengan Roy." Soraya mencoba untuk melepaskan pelukan dari Jack.
Sedangkan Jack memberenggut saat dia berhasil dilepas oleh Soraya.
Setelah terlepas dia segera berjalan keluar dengan cepat dan menangis sepanjang perjalanan, sudah tidak peduli lagi bahwa akan ada orang yang melihat apa yang terjadi saat ini.
Hatinya semakin sakit seiring dengan perubahan sikap Jack yang semakin baik kepadanya. Dia sedih karena semua kehangatan dengan orang yang peduli kepadanya akan hilang saat sudah berpisah nanti. Kesepian, dimanfaatkan, dan segalanya akan kembali lagi saat berpisah dengan Jack, semua orang akan membencinya saat tahu bahwa dia menikah dengan Jack hanya kontrak saja. Dia akan kembali digunjingkan oleh banyak orang.
Soraya takut, dia sangat takut bahwa hal buruk akan kembali lagi kepadanya. Terlebih saat ini dia sudah tidak memiliki siapa pun lagi untuk didatangi saat sudah terjatuh. Meminta bantuan Laila seperti waktu itu? Tidak, Soraya tidak ingin menyeret orang tidak salah ke dalam masalahnya. Lagipula Laila saat ini sudah tenang dengan kehidupan yang dimiliki olehnya.
Beberapa hari lalu dia memberitahu Soraya bahwa wanita itu bertemu dengan orang yang peduli kepadanya, artinya bahwa wanita itu akan segera menikah, 'kan? Tidak mungkin Soraya akan menjadi tamu tak diundang di keluarga mereka nanti.
Pelayan yang melihat Soraya menangis pun hanya memperhatikan dan membiarkannya, sangat tidak sopan bila mereka menanyakan apa yang terjadi kepada majikannya.
☠️☠️☠️
Cristiano menatap nyalang ke arah Kartika juga April yang menangis tergugu di lantai.
"Jadi, katakan kepadaku apa maksud semua ini, hah?!" bentak Cristiano.
"Aku-aku, benar-benar tidak tahu apa pun. Lelaki itu berbohong, aku tidak ada hubungannya kematian mantan istrimu waktu itu. Aku dijebak!" elak Kartika sambil melihat Cristiano dengan tatapan memohon.
"Dijebak? Lalu kenapa ada foto juga video kau bertemu dengan penabrak, lalu apa kau tidak ingin tahu siapa yang memberikan semua ini? Yang memberikan adalah adik dari mendiang mantan suamimu yang kau jadikan kambing hitam dalam pengkhianat Reina. Aku ingat dengan betul itu adalah penampilanmu saat waktu itu, kau benar-benar orang yang sangat hebat berbohong. Keluar dari rumah ini sekarang juga! Jangan membawa secuil kertas pun dari rumah ini!" Cristiano murka dan menunjuk ke arah pintu untuk menyuruh Kartika pergi dari rumah ini sekarang juga.
"Aku benar-benar tidak tahu apa salahku sehingga dia memfitnahku seperti ini. Aku tidak tahu siapa kamu sebelum pertemuan kita waktu itu aku juga tidak tahu bahwa suamiku meninggal dengan mantan istrimu. Aku mohon kita berdua adalah dua orang yang disakiti." Dia memeluk kaki Cristiano untuk menghentikan pengusiran kali ini.
"Dua orang yang disakiti? Tidak! Kau tidak disakiti, tetapi kau membunuh suamimu sendiri dan menyingkirkan istriku, sungguh keji sekali dirimu saat ini. Baik jika kau tidak ingin pergi dari rumah ini maka jangan pergi, aku memiliki caraku sendiri untuk membuatmu menyesal." Cristiano melepaskan dengan paksa tangan Kartika yang memeluk kakinya dengan erat.
Aprillia mengepalkan tangan saat melihat ibunya diperlakukan seperti itu. Dia ingin membalaskan rasa sakit yang diderita oleh ibunya kini dia tahu apa penyebab lelaki itu mulai merubah sikapnya akhir-akhir ini kepada Soraya. Soraya, dia sangat berharap bahwa wanita itu segera lenyap dari dunia ini.
"Aku sungguh sangat meragukan anakku selama ini, aku tidak tahu apa yang kulakukan selama ini dan dengan butanya menganggap bahwa dia adalah anak Reina dengan lelaki lain. Ingatlah ini baik-baik kau akan membayar semuanya, Kartika, sebagai suamimu aku berhak untuk memberikan hukuman atas apa yang kau lakukan selama ini!" Cristiano meninggalkan rumahnya dengan membawa semua barang bukti yang dia dapatkan dari orang yang menghubunginya.
"Soraya maafkan Ayah, Sayang. Aku tahu selama ini sudah bersikap buruk kepadamu, dapatkah aku mendapatkan maafmu? Pantaskah aku mendapatkannya? Ayah begitu hina dengan memprlakukanmu seperti itu sedari kecil," sesal Cristiano dalam hatinya.
Cristiano mengendarai mobilnya untuk menjauh menuju tempat yang utama saat ini yaitu kantor polisi, ya, dia berniat untuk melaporkan kasus pembunuhan berencana. Dengan segala bukti yang didapat pun bisa untuk membuat wanita itu mendekam di penjara di sisa hidupnya.
"Aku akan membuat orang yang sudah menghancurkan keluargaku menerima hukuman yang setimpal akan semuanya." Cristiano menambahkan kecepatan mobilnya.
Ya, Cristiano tidak lagi peduli keselamatannya atau apa dia hanya ingin membuat perhitungan dengan melaporkan istrinya ke kantor polisi, setelah itu dia akan meminta maaf kepada Soraya, entah wanita itu akan memaafkannya atau tidak. Setidaknya dia sudah meminta maaf atas semua kesalahannya.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.
Semoga suka.
Salam sayang.
Author L.21 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romansa(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...