BD- 32 (Malam Pertama)

14.3K 811 23
                                    

Pesta dimulai, acara berlangsung dengan sangat ramai dan menghadirkan banyaknya undangan dari berbagai tempat.

Kartika naik ke atas pelaminan bersama dengan Aprillia, mereka terlihat serasi dengan gaya yang angkuh seperti biasanya. Hal itu membuat Soraya jengah akan sikap sepasang ibu dan anak itu. Jack sudah jengah dengan dua pasangan itu, dua pasangan yang akan selalu berada di daftar hitam oleh Jack.

"Soraya, selamat untuk pernikahanmu. Aku membawakan anggur dari bawah, untuk merayakan acara pernikahanmu dapatkah kita minum bersama?" Kartika menyodorkan segelas anggur yang berada di tangannya.

"Ibu sangat baik kepadaku." Soraya tersenyum manis yang mengambil anggur itu.

Bersulang untuk sebuah pernikahan. Namun, saat Hendak meminum Soraya melihat Aprillia yang sedari tadi hanya memperhatikan tanpa berbicara sama sekali. Soraya menyodorkan anggur yang tadi kepada Aprillia sedangkan Jack tidak percaya dengan apa yang dia lihat, awalnya Jack merasa Soraya begitu bodoh karena menerima sesuatu dari orang yang tidak jelas seperti Kartika.

"Minumlah, aku tidak tega melihatmu hanya diam saja," ujar Soraya sembari tersenyum manis.

Aprillia diam mematung saat melihat anggur yang disodorkan oleh Soraya. Kartika menatap tidak percaya dengan apa yang terjadi, wajah mereka terlihat pucat saat itu juga.

"Itu, minuman itu dibawa oleh Ibu sebagai tanda perayaan pernikahanmu, bagaimana bisa aku meminumnya," tolak Aprillia penuh percaya diri.

"Kenapa tidak mau minum? Apa kalian meletakkan sesuatu di dalam anggur ini? Aku ingin berbagi dengan adikku, apa aku perlu memanggil para tamu dan mengumumkan bahwa kalian meletakkan sesuatu di dalam minumanku. Biar bagaimanapun hubunganku dengan kalian tidak baik." Soraya tersenyum licik saat mengatakan itu, "dan sekarang kalian tidak mau mencoba untuk meminum anggur yang kalian bawa sendiri. Apa perlu aku memberi tahu banyak orang bahwa kalian memiliki niat jahat?" tanya Soraya dengan polos.

Aprillia terlihat geram dengan sikap Soraya, dia mengepalkan tangan untuk meredam amarahnya. Namun, itu tidak sebanding dengan ketakutan Kartika tentang sesuatu.

"Baiklah, aku akan meminumnya. Aku akan mengingat semua yang kamu perlakukan kepada kami selama pernikahanmu ini!" Aprillia mulai mengambil minuman itu dengan ragu.

Tidak sengaja mata April tadi melihat ke beberapa tamu yang memperhatikan interaksi di antara mereka berempat. Tatapan bingung yang ditunjukkan itu juga bisik-bisik yang dilakukan membuat Aprillia merasa tidak nyaman.

Aprillia menelan salivanya dengan susah payah dia mengingat dengan jelas bahwa mamanya telah melatakkan obat yang dia beli. Dalam sekali teguk anggur itu masuk ke dalam kerongkongannya.

"Aku sudah meminumnya, terima kasih, Kakak."

Kartika terlihat semakin pucat saat melihat putrinya yang meminum anggur. Sedangkan Soraya tersenyum puas saat melihat itu, Jack hanya menggelengkan kepala.

"Aku lihat semakin hari kau semakin sadis saja. Apa tidak apa-apa melakukan itu kepada keluargamu?" tanya Jack santai.

"Tidak, ini masih belum seberapa dengan apa yang dilakukan oleh mereka selama ini. Mungkin aku juga bisa berbuat lebih suatu saat nanti."

Jack menghela napas saat mendengar itu, membicarakan tentang balas dendam kini Jack semakin merasa bahwa Soraya menyakiti dirinya sendiri. Sudah sering dia melihat Soraya akan melamun dan menghela napas panjang setelah berbuat jahat.

Memang orang yang memiliki hati yang baik tidak akan bisa berbuat jahat dengan sepenuh hati. Berbeda dengan dirinya yang akan membalaskan semua rasa sakit yang dirasakan oleh keluarganya di masa lampau tanpa bekas kasihan sama sekali.

Balas Dendam (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang