BD- 33 (Malam Pertama 2)

14.1K 783 38
                                    

Mata Kartika melotot saat melihat apa yang dilakukan oleh Aprillia, dia segera duduk dan memeluk Aprillia yang sudah sepenuhnya di dalam kendali obat perangsang.

"Aku mohon, tolong aku. Ini sangat panas," keluh Aprillia mencoba untuk melepas pelukan dari Kartika.

Melihat putrinya yang seperti itu dia hanya mampu untuk menangis, alunan musik dansa pun juga berhenti berganti menjadi pertunjukan dari Kartika juga Aprillia. Semua berkerumun di sana, melihat itu setitik rasa iba muncul.

"Baiklah, semua bubar, biarkan mereka meninggalkan acara," ujar Soraya membubarkan kerumunan.

Mereka bubar sedangkan Kartika menatap penuh dendam ke arah Soraya. "Ini semua karenamu! Kau pasti yang sudah meletakkan obat kepada minumanmu, bukan?!" tuduh Kartika emosi.

Mendengar itu kerumunan yang tadi berhenti bergerak menyaksikan drama yang saat ini terjadi.

"Ibu, kapan aku mempunyai kesempatan untuk meletakkan obat ke dalam minuman itu, jika bukan kau sendiri yang meletakkan dengan tujuan untuk mempermalukan aku maka semua itu tidak akan menjadi seperti ini!" ujar Soraya datar.

Pelukan Kartika semakin erat kepada Aprillia. "Dasar wanita pembawa sial! Aku pasti akan ...."

"Cukup hentikan Kartika! Kau dan anakmu tak hanya mempermalukan diri sendiri, tapi juga mempermalukan keluarga Adiyasa. Bawa anakmu pergi dan jangan membuat masalah lagi!" Suara dari Cristiano membuat Kartika bungkam.

Dia membangunkan Aprillia dan meninggalkan acara dengan menanggung malu. Banyak tamu undangan yang berbisik-bisik membicarakan apa yang terjadi saat ini.

"Semuanya, mohon maaf atas kendalanya kali ini. Nah, kali ini mari kita lanjutkan acara dansa yang tertunda."

Sonya juga Aditya menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Soraya yang lemah lembut berani membuat malu sampai seperti itu.

"Apa dia sudah gila, tidak tanggung-tanggung membuat malu keluarganya sendiri di acara pernikahan. Apa sudah tidak memiliki hati?" tanya Sonya kepada Aditya.

"Aku sendiri tidak yakin. Sejauh ini dia sudah menciptakan banyak masalah kepadaku, sebelum menikah dia juga membuat ibu harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari karena ulahnya. Kita harus mencari cara untuk membuat dia luluh dalam seketika."

"Tante masuk rumah sakit? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Sonya khawatir.

"Bukan masalah serius, kulitnya hanya terkena kuah kari saja, tidak hanya itu penghinaannya kepada keluargaku sudah begitu dalam."

"Apa kita berhenti saja mencari masalah kepada dia? Jika terus begini keluargamu akan hancur sebelum pernikahan kita," ujar Sonya saat mendengar itu.

Di pikiran Sonya hanya ada cara agar tidak ada kesalahan dalam pernikahannya di masa depan, jika dia terus membuat masalah dengan Soraya di saat wanita itu seakan tidak dikenali seperti ini maka akan berakibat fatal bagi masa depannya. Soraya saat ini terlihat seperti hewan buas yang tidak pandang bulu, jika Soraya yang saat adalah Soraya di masa lalu maka dia tidak akan berjalan seperti ini.

"Tidak mencari masalah? Semua itu percuma saja, dia telah menanamkan dendam, kita sudah membunuh anaknya saat itu, sudah sewajarnya dia akan terus mengejar kita sampai dia lelah. Yang bisa dilakukan adalah melarikan diri, aku akan segera memberikan harta gana-gini yang dia inginkan. Aku berharap dengan begitu kita bisa lepas dari cengkeramannya."

Sonya hendak menolak keinginan dari Aditya. Namun, dia juga tidak memiliki cara agar Soraya berhenti mengincar mereka berdua, mungkin saja jalan yang akan diambil oleh Aditya kali ini adalah jalan yang benar.

Acara pesta pernikahan tadi berjalan dengan lancar usai drama yang terjadi di keluarga Adiyasa. Usai drama yang terjadi saat itu banyak berita tentang kekejaman seorang ibu tiri seperti Kartika juga pandangan buruk terhadap keluarga Adiyasa.

Soraya merebahkan diri di ranjang saat selesai mandi untuk menyegarkan diri. Jack juga tidak tahu pergi ke mana usai bertemu dengan kekasihnya.

"Tadi Jack pergi keluar dengan gadis bernama Eriska waktu itu. Sampai sekarang dia belum kembali, padahal sudah jam sebelas lebih, ini sudah setengah jam setelah mereka pergi." Soraya menutup matanya dengan tangan sembari menunggu kembalinya Jack.

Membicarakan tentang Jack juga Eriska. Soraya tidak diceritakan seperti apa hubungan mereka hanya saja Soraya dapat mengetahui bahwa wanita itu adalah kekasih dari Jack yang sangat dicintai.

Membayangkan mereka saling mencintai membuat hati Soraya merasa sakit bagai tertusuk ribuan jarum.

"Andai aku yang mendapat cinta yang sebesar itu. Aku pasti akan sangat senang, Soraya, sadarlah dia bukan milikmu, kau hanya seorang pengganti yang suatu saat akan terbuang saat waktunya sudah tiba," ujar Soraya bermonolog dan mengingatkan siapa dirinya sendiri.

Di lain tempat Jack menghela napas saat Eriska tidak mau melepas pelukannya. Benar sekali Jack berada di apartemen Eriska saat datang tadi dia marah dan meminta diantar oleh Jack untuk kembali ke apartemen.

"Er, aku harus kembali ke hotel sekarang juga. Ini sudah larut malam, bagaimana jika keluargaku mencari jika seperti ini?" tanya Jack.

"Aku tidak peduli. Malam ini kamu harus tidur di sini denganku! Aku tidak rela bila kamu bersama dengan istrimu." Eriska berujar dengan manja.

"Kalau kamu tahu aku akan menghabiskan malam bersama istriku kenapa kamu memintaku untuk menikah dengan wanita lain? Di malam pertama juga kamu ingin menghabiskan waktu denganku tanpa memikirkan perasaan kedua orang tuaku saat mengetahui bahwa anaknya tidak ada di kamar di malam pertama. Kau sungguh egois sekali tidak memikirkan perasaan orang di sekitarku," sinis Jack.

Kali ini Jack sudah tidak bisa mentolerir sikap Eriska yang begitu ingin menghabiskan waktu di malam pertamanya seperti ini. Jack hanya takut bila sewaktu-waktu ibunya mencari dan dia tidak ada di dalam kamar, apa yang akan dipikirkan oleh beliau saat itu.

"Kamu berani berkata begitu kepadaku?" tanya Eriska tidak percaya.

"Ya, aku berani berkata begini. Sekarang lepaskan aku, aku harus segera pergi untuk kembali ke hotel, aku bukan wanita jahat yang akan melimpahkan beban kepada orang yang sudah membantuku," tegas Jack kepada Eriska.

Mendengar itu Eriska sedikit tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. "Apa kau mencintai wanita itu, tidak bukan wanita lagi dia adalah janda. Apa kau menyukai janda itu?" tanya Eriska.

Mendengar Eriska bertanya dan memperolok status Soraya ada setitik rasa tidak terima. Memangnya ada yang salah dengan status janda yang disandang oleh Soraya dulu?

"Eriska, jaga bicaramu. Jangan mengejek Soraya dengan kata-kata itu, dia memiliki nama, namanya adalah Soraya bukan janda itu."

Eriska menunduk, dia tidak pernah mendengar Jack membela wanita lain di hadapannya, selama ini dia selalu berpikir bahwa dia adalah satu-satunya wanita di hati seorang Jack.

"Aku harus segera pergi. Istriku pasti sudah menunggu, kau harus belajar lagi tentang bagaimana menghargai orang yang sudah menolongmu jangan bersikap kurang ajar dengan tidak menghargainya."

Jack berlalu begitu saja meninggalkan Eriska yang masih mematung di tempatnya. Saat mendengar pintu yang terkunci otomatis Eriska berteriak, "Arghhhh!"

Sesuai janji hari ini double up.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.

Semoga suka.

Salam sayang
Author L.

9 Desember 2020

Balas Dendam (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang