Seperti perkataan dari Jack malam ini Jack memang berniat untuk mendatangi tempat di mana ayahnya berada. Namun, niat itu terhalang saat di parkiran dia melihat Cristiano yang menunggu di samping mobil Jack.
"Ayah," lirih Soraya menghentikan langkahnya.
Jack yang melihat itu pun mengerutkan kening, dia paham Soraya masih belum ingin bertemu dengan ayahnya, hanya saja sesuatu tidak bisa selamanya dihindari. Menggenggam tangan dan tersenyum manis. "Tidak perlu cemas, aku akan bersama denganmu."
"Baiklah." Soraya meletakkan tangannya di dada, dia benar-benar takut akan sesuatu yang tidak diinginkan.
Saat sudah mendekat Cristiano langsung saja berlutut di hadapan Soraya menangis dan menundukkan kepala.
"Aku datang ke sini untuk meminta maaf kepadamu. Ayah tahu selama ini Ayah sudah berbuat buruk kepadamu, tidak pantas untuk mendapat maafmu, tapi Ayah mohon sebelum usiaku tertutup nanti aku ingin mendengarmu memanggilku Ayah untuk sekali saja. Ayah mohon, selama ini aku sudah membenci ibumu sedemikian rupa, semua itu salah wanita jalang itu, Ayah mohon maafkan aku," mohon Cristiano.
Soraya membantu Cristiano untuk berdiri. "Ayah, berdirilah. Yang terjadi di masa lalu biarkan saja, aku hanya ingin membuka lembaran baru tanpa ada dendam lagi yang terpenting adalah Ayah tidak lagi membenci ibu lagi. Saat ini dia pasti sedang tersenyum melihat Ayah tidak lagi membencinya." Soraya berucap dengan lembut.
Hati Soraya tidak rela, perasaan tidak puas saat itu seakan menghilang saat melihat Cristiano yang bersimpuh seperti itu.
"Ayah benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi akan apa yang terjadi selama ini. Ayah sudah berbuat buruk kepadamu dan membuat ibumu bersedih di sana. Apa aku boleh memelukmu?" tanya Cristiano menghapus air mata yang luruh di wajah paruh bayanya.
Benar saja dia menangis saat Soraya menyanggupi itu, perasaan membuncah melingkupi dirinya, meski Soraya tidak memaafkan dia. Namun, dia sudah senang saat Soraya mengatakan membuka lembaran baru tanpa ada dendam lagi.
Soraya mengangguk, sedangkan Jack tersenyum melihat itu, meski dia tidak puas dengan apa yang terjadi saat ini, tetapi dia akan tetap mendukung apa pun keputusan dari Soraya.
Dengan penuh perasaan Cristiano memeluk Soraya, tidak lupa pula Soraya membalas pelukan dari Cristiano.
Setelah temu haru itu akhirnya Soraya dan Jack dalam perjalanan menuju tempat di mana ayahnya berada.
"Kenapa kau memaafkan ayahmu begitu saja?" tanya Jack pada akhirnya.
"Aku tidak memaafkan semua kesalahannya, aku hanya ingin membuka lembaran baru, aku ingin dia terus mengingat apa kesalahannya dan tidak mengulangi lagi. Jika aku memaafkan suatu saat dia pasti akan membuat kesalahan yang sama di masa mendatang maka dia akan meminta maaf terus-menerus. Memaafkan tidak akan membuat orang jera." Soraya memperhatikan pemandangan di sekitar.
"Ya, bener juga, sih. Sekarang semua telah usai waktunya membuka lembaran baru dan memulai semua dari awal. Waktu memang tidak bisa berputar kembali ke masa lalu, tapi masa depan sudah menunggu dengan cerah di depan sana." Jack mengerti arah pikiran dari Soraya.
"Ya, seperti itulah pemikiranku. Apa masih jauh." tanya Soraya saat mereka sudah berada di dalam mobil sedari tadi.
"Ya, sebentar lagi sampai." Jack memang sengaja mengambil jalur yang jauh untuk memiliki waktu berbincang dengan Soraya lebih lama.
Tidak lama sesuai dengan perkataan Jack akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju, sebuah rumah sakit. Suasana di sana ramai bau disinfektan menguar di mana-mana, tak lupa pula bau obat-obatan juga cukup menguar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...