Eriska menatap Clayton yang berdiri di hadapannya. Lelaki yang menggunakan setelan rapi dan celana bahan berwarna hitam, rambut yang tertata rapi wajah tegas nan rupawan.
"Jadi, kali ini apa yang kamu inginkan sehingga menyuruhku untuk datang kemari?" tanya lelaki itu dengan nada datar.
"Aku ingin meminta bantuanmu untuk memberi pelajaran kepada seseorang," ujar Eriska dengan sombong.
Lelaki itu mendekat dan mengelus wajah ayu Eriska. "Seseorang? Seseorang siapa yang berani menyinggung wanita Clayton?" bisik Clayton dengan nada menggoda.
"Dia adalah seseorang dari masa laluku, seseorang yang sangat aku benci. Saat ini dia sedang mengurus usaha keluarga Adiyasa." Eriska menjelaskan siapa yang dimaksud.
Clayton menarik diri dan berubah menjadi serius, ia meletakkan jari di dagunya seakan berpikir. "Ya, aku memang pernah mendengar kalau Cristiano sudah meninggal dan putri tertuanya mengambil alih. Aku akan membantumu kali ini, katakan apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?"
"Mudah saja, jauhkan wanita itu dari Jack Nichole. Setelah kau bosan dan mencampakkan aku, aku akan pergi kepada Jack Nichole." Eriska mengatakan itu dengan penuh percaya diri.
"Heh? Pergi kepada Jack Nichole? Aku tidak yakin kau bisa menyentuh lelaki berdarah dingin itu. Aku tidak tahu banyak tentang lelaki itu, tapi aku sering mendengar nama orang itu disebut oleh beberapa investorku secara diam-diam. Kali ini aku benar-benar tertarik dengan masalahmu." Clayton tersenyum licik.
"Kau lupa siapa aku? Aku adalah mantan kekasih lelaki itu, jika aku datang dan memohon maka dia pasti akan memaafkanku." Eriska mengatakan itu dengan penuh percaya diri.
Clayton menyeringai dan mengelus pipi Eriska. "Aku hampir lupa siapa dirimu sebelum mengenalku. Tenang saja aku pasti akan membantumu." Clayton melumat bibir Eriska dengan penuh nafsu.
***
Soraya bangkit dari tidurnya, setelah itu beristirahat penuh selama seharian kemarin kini dia merasakan tubuhnya yang sudah sehat kembali. Jack pun masih belum meninggalkan dia sendirian dengan sikap Jack yang seperti ini Soraya berpikir ulang apa Jack memang belum memiliki gadis lain?
Bahkan kini Soraya sudah mendengar gelak tawa dari kamar sebelah yang berarti itu adalah tempat di mana si kembar berada di sana juga Jack yang menginap saat di sini.
Soraya mengintip melalui pintu yang tidak tertutup rapat, ayah dan anak bermain di atas ranjang dan tertawa. Benar-benar seperti keluarga yang sesungguhnya.
Hati Soraya menghangat saat melihat semua itu, Jack begitu penuh perhatian dan kasih sayang, andai dulu hubungan mereka tidak rumit mungkin mereka berempat akan hidup dengan penuh kebahagiaan.
"Jack, apa benar kau belum memiliki gadis lain? Apa benar kita berdua dapat bersama kembali dan membina hubungan yang baik?" Soraya bermonolog dengan suara pelan.
Bel rumah bunyi Soraya terjengit kaget saat mendengar suara nyaring itu dengan buru-buru Soraya segera meninggalkan tempat tadi dan segera turun untuk melihat siapa yang datang.
Pelayan sudah membuka pintu saat Soraya sampai di ruang tamu, terlihat seorang lelaki mengenakan jaket dan celana levis juga bungkusan parsel di tangannya.
"Soraya, apa kau sudah sembuh?" tanya lelaki itu dengan senyuman hangat.
"Narendra, kenapa kau datang ke sini? Duduklah, aku akan membuatkanmu minuman dan sarapan saja bersama kami." Soraya ramah kepada lelaki itu dan sedikit menyingkir dari depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romansa(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...