BDS2-23 (Penculikan)

2K 115 13
                                    

Soraya bahagia karena pertemuannya dengan Daniela malam itu dapat dikatakan bahwa sangat lancar. Terlebih hubungan si kembar dengan Jack yang semakin dekat, beberapa hari lalu mereka benar-benar pergi ke tempat yang dibangun bersama antara Jack juga dirinya.

Terlebih pembicaraan serius mengenai permintaan maafnya, masih segar dalam ingatan bagaimana Daniela memohon maaf kepadanya karena meminta berjanji hal yang sulit.

"Daniela, aku benar-benar minta maaf karena sudah mengingkari janji saat itu. Aku ...."

Daniela langsung saja menubruk Soraya begitu saja, memeluk lagi dengan erat membuat perkataan Soraya terputus karena aksi dari wanita itu.

Saat ini mereka berada di dalam kamar pribadi Daniela, wanita itu mengajak Soraya untuk datang secara sendiri ke dalam kamarnya untuk membicarakan hal yang sangat serius katanya.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu diri dengan meminta hal yang seperti dulu. Aku benar-benar minta maaf," ujar Daniela merasa bersalah.

"Tak masalah. Semua salah kami berdua yang menyembunyikan semuanya, kamu hanya sedang mencari yang terbaik untuk kakakmu." Soraya mencoba menjelaskan posisi mereka berdua saat itu.

Daniela melepas pelukannya dan mengangguk.

Pembicaraan mereka saat itu berakhir saat Jack mengatakan bahwa si kembar sudah tertidur dan berakhir dengan dirinya juga ikut menginap di kediaman Nichole. Kejadian itu sudah terjadi lama sekali, mungkin beberapa bulan lalu, tetapi karena hal itu Soraya menjadi sedikit tenang.

Soraya menatap jam dinding yang menunjukkan bahwa waktu sudah sore hari, sudah pasti si kembar sudah berada di rumah.

"Ya, baiklah, ini adalah waktunya pulang," ujar Soraya sembari menata kembali berkas yang berada di hadapannya tadi.

Soraya melihat ponselnya ada banyak telepon masuk dari nomor rumahnya. Ponselnya sedari ia mode diam agar bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

Lagi-lagi ada telepon masuk dari pihak rumahnya.

"Halo," sapa Soraya penasaran.

"Nyonya, akhirnya Nyonya mengangkat teleponnya." Pelayan itu terdengar panik juga suara tangisan dari sana.

"Katakan ada apa? Kenapa ribut sekali?" tanya Soraya bingung.

"Non Anya hilang, jadinya Den Robin nangis terus."

Otak Soraya mendadak blank saat mendengar itu, Anya menghilang? Bagaimana bisa? Ia baru saja memperkerjakan seorang pengasuh beberapa minggu lalu untuk mengantar jemput mereka berdua bagaimana bisa hilang?

Soraya langsung saja berdiri dengan panik. "Ke mana pengasuh mereka berdua? Kenapa bisa menghilang?!" tanya Soraya panik.

"Saya juga kurang tahu, Den Robin gak mau jawab, dia nangis terus,"  ujarnya takut mendengar Soraya panik.

Soraya tak berlama-lama lagi, ia panik dan memutus sambungan begitu saja meninggalkan berkas yang belum ia bereskan.

Tak hanya itu sekretarisnya yang hendak masuk untuk menyerahkan laporan pun dibuat kebingungan karena Soraya membuka pintu dan berlari keluar.

Ibu mana yang tak khawatir saat mendengar anaknya menghilang, siapa pun pasti akan kalang kabut saat mendengar itu.

***

Jack menatap teleponnya yang berbunyi, nama Soraya tertera di sana. Tanpa menunggu lama akhirnya ia mengangkat telepon itu.

"Halo, Soraya ada apa?" tanya Jack langsung pada intinya.

Balas Dendam (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang