Meninggalnya Reina menjadi pukulan tersendiri bagi Cristiano saat itu. Namun, kini dia mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengan kisah meninggalnya Reina setelah menerima beberapa pesan acak dari nomor yang tidak dikenal.
"Sayang, ini sudah malam kau tidak tidur?" tanya Kartika saat melihat Cristiano yang masih melamun di balkon kamar.
"Tidak, aku masih tidak ingin tidur. Tidurlah lebih dulu." Cristiano menghela napas saat berat saat mengatakan itu.
Melihat itu Kartika sedikit cemas, biar bagaimanapun dia tahu jika Cristiano sudah seperti ini artinya bahwa lelaki itu sedang memiliki beban berat.
"Ada masalah apa? Kau tidak biasanya bersikap begini, ceritakan saja kepadaku ada apa." Kartika duduk di kursi satunya.
"Aku mendapat pesan acak dari seseorang sebuah pesan yang mengatakan bahwa Reina meninggal bukan kabur bersama dengan seorang lelaki, tetapi dia dibunuh dan dibuat seolah itu adalah kecelakaan sepasang kekasih." Cristiano menceritakan itu tanpa ragu sama sekali.
Respons yang diberikan oleh Kartika cukup mengejutkan, dia mematung dan air mukanya pucat pasi. " Y-ya, itu hanya pesan acak dari seseorang, tidak mungkin seperti itu. Bukannya kamu sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri seperti itu, bukannya kau bercerita kepadaku dulu seperti itu," ujar Kartika sambil membuang wajah.
"Ya, aku memang melihatnya dengan mataku sendiri bagaimana keadaan Reina saat meninggal dulu, hanya saja aku percaya dengan pengirim pesan itu. Aku akan menemuinya besok, dia mengatakan bahwa dia memiliki bukti bahwa kematian Reina memanglah pembunuhan berencana." Cristiano berdiri usai mengatakan itu.
Kartika semakin panik saat Cristiano mengatakan itu. "Besok?" tanya Kartika spontan.
"Ya, memangnya kenapa dengan besok? Sedari tadi sikapmu aneh sekali, apa ada hal yang kamu sembunyikan?" tanya Cristiano heran.
"Ah, itu ... tidak mungkin. Aku hanya ingin mengatakan bahwa besok sebenarnya aku ingin mentraktirmu makan bersama dan menghabiskan waktu bersama selama satu hari penuh untuk besok. Kalau memang tidak bisa ditunda juga tidak masalah, aku akan mengajakmu di lain waktu."
"Ya, baiklah, kita bisa pergi lain waktu. Besok aku harus menemui seseorang yang penting." Cristiano meninggalkan Kartika begitu saja.
Di sana Kartika masih mematung menatap punggung Cristiano yang berlalu pergi. "Kau tidak ingin tidur?" tanya Cristiano saat dia sudah berada di atas ranjang.
"Ah, oh, iya tunggu sebentar aku masih harus memeriksa jendela dan mengunci pintu di sini."
Dari nadanya pun terdengar jelas bahwa Kartika sedang menyembunyikan sesuatu.
☠️☠️☠️
Soraya sendiri saat ini sedang berbaring di kamarnya, malam ini dia berbaikan dengan Jack dan suatu saat mereka benar-benar akan terpisah.
Suara pintu terketuk membuat Soraya mengerutkan kening karena malam-malam begini siapa yang mengetuk pintu kamarnya. Pelayan pun rasanya tidak mungkin berani mengetuk pintu.
"Tunggu sebentar," teriak Soraya sambil berjalan menuju pintu dan membukanya.
Di sana Jack terlihat dengan koper di tangannya, melihat itu Soraya mengerutkan kening. "Ada apa?" tanya Soraya heran.
"Keluargaku ingin menginap di sini. Itu sebabnya aku memindahkan semua bajuku ke sini agar tidak ketahuan kalau kita ini sedang tidak berpisah." Jack menerobos masuk ke dalam kamar Soraya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...