Dua bulan sudah. Selama itu banyak hal yang terjadi, antara Jack juga Eriska, Soraya pun juga tak tahu seperti apa hubungan mereka berdua. Libur akhir pekan seperti ini biasanya mereka menghabiskan banyak waktu untuk berada di dalam rumah, bedanya kali ini Soraya memutuskan untuk datang ke rumah sakit melakukan pemeriksaan karena selama beberapa hari ini dia merasa bahwa kesehatannya mulai menurun.
Mengetahui keluhan dari Soraya juga Jack sering kali melihat Soraya yang tertidur saat kerja pun mulai khawatir akan kesehatan wanita itu. Padahal selama ini Soraya selalu kompeten dan bersikap profesional juga konsisten dalam bekerja.
Setelah mengantri cukup lama akhirnya Soraya mendapat panggilan untuk namanya. Seorang dokter duduk dan memperhatikan monitor komputernya.
"Nyonya, apa keluhan Anda?" tanya wanita itu.
"Ya, sebenarnya hanya keluhan sepele saja, tapi suamiku takut aku kenapa-kenapa, jadi, menyuruhku untuk datang ke sini. Saya hanya merasa kurang enak badan selama beberapa waktu ini, sering mual, nafsu makan menurun, juga sering kali tertidur begitu saja." Soraya sedikit ragu saat mengatakan itu.
Biar bagaimanapun ini hanya keluhan sepele saja, mungkin saja dia hanya kelelahan tidak ada penyakit yang parah menimpah dirinya.
Dokter itu terlihat mencatat keluhan dari Soraya. "Lalu setelah keluhan itu apa ada keluhan yang lain?" tanyanya.
"Saya rasa tidak ada. Hanya itu saja," jawab Soraya setelah mengingat apa yang terjadi padanya kali ini.
"Kapan terakhir Anda mendapat tamu bulanan?" Dokter itu tersenyum dan memperhatikan Soraya.
"Ya, aku sudah lupa kapan aku mengalami datang bulan sepertinya dua bulan lalu, aku sendiri juga tidak ingat." Soraya menggaruk bagian belakang kepala yang tidak gatal.
Memang benar siklus datang bulan Soraya sejak keguguran tidaklah normal seperti sebelumnya, jadi, Soraya pikir hal itu sudah biasa. Apa dia terkena penyakit yang parah karena keguguran waktu itu?
"Begitu, ya. Kalau begitu saya sarankan agar Anda datang ke poli kandungan di sana Anda akan mengetahui penyebab semua itu, saya tidak bisa asal menjawab." Dokter itu menyobek kertas dan memberikan kepada Soraya.
"Berikan kertas itu kepada dokter yang berjaga di sana. Dia akan menjelaskan apa yang terjadi setelah melakukan pemeriksaan," ujarnya dengan lembut.
"Baik, terima kasih, Dokter." Soraya berlalu pergi.
Setalah melakukan serangkaian pemeriksaan akhirnya dokter itu meminta Soraya untuk duduk di hadapannya.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan saya ingin mengucapkan selamat untuk Anda. Saat ini Anda tengah mengandung berkisaran kandungan Anda saat ini lima sampai tujuh mingguan. Selamat untuk kehamilan Anda, sebagai catatan karena siklus tamu bulanan tidak lancar maka saya akan menuliskannya untuk Anda." Dokter itu berucap dengan wajah ceria dan penuh kebahagiaan.
Soraya masih membeku, dia hamil? Apa itu sungguhan?
Soraya menjalankan tangan untuk mengelus perut yang masih rata, di saat seperti ini apa Jack akan menerima anaknya? Apa Jack akan meninggalkan Eriska untuk mereka berdua? Bayang-bayang dia kehilangan anak karena masalah perselingkuhan suaminya masih segar diingatan.Soraya menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak mau kehilangan anakku." Dengan segera Soraya berdiri membuat dokter itu sedikit terkejut.
"Nona, tenanglah. Nona tidak akan kehilangan anak, dia sangat sehat berkembang dengan normal, asalkan Nona meminum vitamin yang saya berikan maka anak yang berada di kandungan Nona akan baik-baik saja. Alangkah baiknya bila Nona menghindari sesuatu yang membahayakan kandungan Anda. Saya akan menuliskan resepnya, Nona bisa menunggu sebentar dan menebusnya di apotek." Dokter itu berusaha menenangkan Soraya yang panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romansa(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...