PROLOG

50.6K 1.2K 5
                                    

Lampu diskotik berkelap kelip, dengan redup. Suara musik yang terdengar memekakan telinga tak membuat orang orang terganggu karena nya.

Mereka justru menikmatinya bergoyang kesana kemari, seakan mereka di buat terbang oleh minuman yang telah di minum orang orang itu.

Seorang gadis cantik dengan pakaian minim berjalan masuk dengan angkuhnya, banyak lelaki yang menatap lapar ke arahnya, bahkan terang terangan menggodanya.

Sayang nya, yang dia inginkan adalah seorang Alzaska Anuraga cowo tampan, dan populer yang berhasil memikat hati seorang Beyca Anastasia Gisella Gusman.

"BEY! SINI!"

Gadis itu menoleh, lalu tersenyum smirk berjalan menghampiri kedua gadis yang tadi berteriak memanggilnya.

"Gimana? Beres?"

Gadis mungil dengan pakaian sepertinya tersenyum lebar, "Beres, dong!" ujar gadis itu seraya mengacungkan kedua tangan nya, dia adalah Raira Aqueristela.

Beyca tersenyum misterius, dia tak sabar sebentar lagi Alza akan segera menjadi milik nya seutuhnya hanya seorang Beyca Anastasia.

"Bey, lo yakin? Mending lo pikirin lagi deh," timpal gadis satunya, dengan pakaian yang terlihat tidak terlalu minim, "Cara lo kali ini gila banget tahu gak? Masa depan lo taruhan nya!" lanjut gadis itu.

Beyca memutar bola matanya dengan malas, "Gue Yakin! Gue tahu ini gila, tapi cuma cara ini yang bisa bikin Alza jadi milik gue!"

"Jadi, Please lo jangan tahan gue, lo tahu kan Ca? Betapa tersiksanya gue dengan rasa cinta ini?" lanjut Beyca bertanya pada gadis itu.

Gadis bernama, Deicha Namira Qiela itu hanya menghela nafas, pasrah, "Oke, dan gue harap lo gak menyesal nantinya!"

"Dan gue gak akan kenal kata menyesal!" Beyca tersenyum miring.

Kedua gadis itu hanya berharap semoga tak akan terjadi sesuatu pada sahabat nya.

"Alza udah ada di sini, gue udah campurin obat tidur ke dalam minuman nya, dan mungkin sekarang dia lagi tepar," ujar Raira dengan senyum menggodanya.

Beyca yang melihat nya pun tersenyum senang, "Dimana dia?"

"Kamar pesanan lo!" sahut Deicha. "CCTV, udah gue pasang! Ingat lo cuma akting nyium dia  doang habis itu tidur!"

Beyca terkekeh geli, "Tenang gue gak akan segila itu, lo jangan khawatir!"

Deicha mendengus lirih, membuat Raira tertawa kecil.

Gadis itu pun pergi melangkah dengan senyum smirk yang terus tercipta di bibir nya, seorang pelayan menghentikan langkah nya membuat Beyca mengernyit heran.

Pelayan lelaki itu menyerahkan segelas minuman ke arah nya, "Mba, ini minuman yang di pesan Mba itu, di minum mba!"

Pelayan itu menunjuk ke arah seorang gadis, dari balik punggungnya seperti Raira ,dan Beyca yakin sahabatnya itu pasti yang menyuruh pelayan ini.

Beyca mengangkat dagu nya, angkuh, "Thanks, lo boleh pergi."

Pelayan itu mengangguk, "Baik Mba, permisi, ini kunci kamar yang ingin anda tuju."

Tanpa curiga Beyca mengambil kunci itu, lalu pelayan itu pun pergi. Tanpa menanyakan dari siapa pun Beyca sudah bisa menebak bahwa semuanya ini adalah dari sahabat nya.

Karena memang gadis itu tadi lupa meminta kunci kamar yang di pesan nya, pada sahabatnya.

Gadis itu meminum air dalam gelas itu, menenggak nya hingga habis tak tersisa. Lalu kembali berjalan menuju kamar dengan No 16, tempat Alza berada.

Beyca tersenyum miring, harapan nya sebentar lagi akan segera terwujud.

~~

Seorang lelaki berjalan dengan sempoyongan, entah apa yang terjadi pada dirinya, yang cowok itu rasa hanya panas di sekujur tubuh nya.

Sahabat nya yang tadi pergi bersama nya, sekarang entah menghilang kemana dengan pasangan nya masing-masing.

'Sial!' umpat batin nya, cowok itu memijat pelipis nya yang terasa berdenyut.

"Ada yang bisa saya bantu tuan Derald?"

Lelaki itu mendongak menatap seorang pelayan di depan nya, "Siapin kamar buat gue!"

Pelayan itu tersemyum maklum, "Apa tuan butuh seorang pendamping?"

"Hmm," gumam cowok itu, dia mengikuti langkah pelayan di depan nya.

Saat sampai di lantai atas, pelayan itu menghentikan langkah nya, membuat lelaki yang bernama, Aderald Candrawiguna menggeram kesal.

"Apa lagi sih?!" sentak nya.

"Maa--maaf tuan, saya hanya bisa mengantar sampai sini, ii-ini kunci kamar nya," gugup pelayan itu, ketakutan.

Aderal merampas kunci itu dengan kasar, lalu kembali berjalan tergesa. cowo itu melirik pada kunci di tangan nya, dia membolak balikan kunci itu, "Akhh, no berapa sih ini?!"

Derald mengacak rambut nya frustasi, mata nya menyipit, dia menatap pintu kamar di depan nya. Kamar dengan nomor 16, tanpa pikir panjang cowok itu masuk begitu saja.

Seseorang tersenyum puas, saat melihat Aderald memasuki kamar itu, rencana nya berhasil, "Rencana yang berakhir bencana, selamat menikmatinya Beyca Gusman," lirih orang itu.

~~

Beyca menoleh saat merasa pintu kamar terbuka, cewe itu tengah berbaring di atas kasur yang ada di kamar ini. Entah mengapa kepalanya menjadi pusing.

Bahkan dia tak tahu dimana keberadaan Alza, matanya menyipit saat seorang lelaki memasuki kamar yang sama dengan nya.

"LO SIAPA?!" teriak Derald, cowok itu berjengkit kaget saat mendapati seorang gadis yang tengah berbaring dengan pakaian minim nya.

Beyca hampir saja ikut berteriak, mata nya tiba-tiba buram, yang ia lihat lelaki di depan nya memakai hoodie yang sama dengan Alza.

Gadis itu tersenyum, lalu berjalan menghampiri Derald yang masih berdiri kaku.

Beyca mengusap dada Derald dengan gerakan sensual, membuat cowok itu mengumpat tertahan. 'Sial!'

"Hai, Alza. Kenapa kamu sangat tampan? Pokoknya lo harus jadi milik gue!" ucap Beyca setengah sadar.

Derald menepis tangan gadis itu, lengan nya dengan cepat bergerak mengunci pintu. Setelah nya dia langsung meraup bibir gadis di depan nya yang terlihat menggoda.

Rasa pusing dan panas di tubuh nya membuat Derald hilang kendali, dia berpikir bahwa gadis di depan nya adalah gadis kiriman pelayan tadi.

Derald mendorong Beyca hingga cewek itu terjatuh di atas kasur lalu menindih tubuh mungil gadis itu. Beyca, gadis itu sama sekali tak memberontak karena yang ia lihat di matanya sekarang adalah Alza bukan lelaki asing.

Malam itu teriakan dan desahan keluar dari kamar ini. Karena lelah, membuat sepasang manusia itu tertidur pulas dengan saling berpelukan, tanpa selehai benang.

*******

Haii hai✌

Gimana prolog nya? Huhu aku masih bocah yaa🌚

Jadi gak detail banget intinya aja nghe!

Oke sampe sini dulu prolog nya.

Lanjut next gak?

B E Y C A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang