"Uuu ... My baby."
Kucing dengan bulu putih bercorak biru itu masuk kedalam pelukan Sakura. Matanya yang terlihat sayu berkedip dengan pelan ketika tangan Sakura mengelus punggungnya. Ia mengeong seakan mengadu pada Sakura yang baru saja datang menjemputnya.
"Maaf ya sayang." Tangan Sakura tak henti mengelus punggung Katsuyu.
"Terima kasih banyak, Dokter Kiba."
Lelaki yang mengenakan jas putih itu tersenyum menyambut ucapan Sakura.
"Ini tapi bener, gapapa, saya bawa pulang sekarang?" Tanyanya seakan tidak yakin dengan kondisi Katsuyu saat ini.
Ingatan Sakura tentang Katsuyu yang tergeletak mengejang dengan mata tertutup dan ceceran muntahan disekitarnya masih terputar dalam kepala. Itu adalah pertama kalinya Sakura kembali merasakan panik yang luar biasa.
Dihalaman belakang rumahnya terdapat sarang tikus. Mebuki berusaha mengobatinya dengan menggunakan racun agar tikus tersebut mati.
Namun tanpa pernah diduga, ternyata Katsuyu berkeliaran pada malam itu. Sakura menduga bahwa racun yang telah dicampur dengan sisaan ikan yang memang sengaja ditaruh diteras belakang rumahnya dimakan. Hal itu dibuktikan dengan tergeletaknya Katsuyu disana.
Sakura sangat menyayangi Katsuyu, ia tidak ingin kehilangan kucing itu hanya karena kelalaiannya.
"Gapapa, mungkin memang masih sedikit lemas tapi untuk kondisi secara keseluruhannya sudah membaik."
Dokter hewan yang sudah Sakura kenal sejak tujuh tahun belakangan ini memberikannya sebuah kertas berisi resep.
"Ini saya kasih antibiotik dan vitamin. Diminumnya dua kali sehari saja."
Sakura menanggapi, matanya membaca tulisan dalam selembar kertas yang diberikan oleh Dokter Kiba.
"Mulai sekarang tolong diperhatikan benda-benda yang bersifat beracun. Pastikan jika memang ingin mengobati tikus atau serangga lainnya, tidak ada hewan peliharaan didekatnya. Katsuyu beruntung karena masih belum terlambat dibawa kesini.
"Saat itu saya pernah kedatangan kasus sama seperti Katsuyu. Namun ternyata nasibnya memang kurang beruntung. Kucing itu mati setelah tiba disini."
Sakura mengelus kepala Katsuyu. Apa yang akan terjadi padanya bila nasib Katsuyu sama seperti kucing itu?
"Tapi tenang aja, sekarang Katsuyu sudah gapapa, kok."
Dokter Kiba tersenyum dan mengelus kepala Katsuyu. "Anak baik. Tadi ngeong mulu, sekarang diem dipeluk pemiliknya."
Sakura sedikit tertawa mendengarnya.
"Sekali lagi terima kasih, Dokter." Sakura bangkit dari kursi. Ia sedikit membungkuk.
"Saya permisi dulu." Sakura beranjak keluar ruangan, lalu menuju kasir dan menebus resep yang diberikan.
Betapa bahagia Sakura saat mengetahui kondisi Katsuyu. Ia tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana keadaanya bila terjadi sesuatu yang fatal pada Katsuyu.
Selama enam bulan ini, Sakura kembali merasakan hidup sebagai manusia. Katsuyu memberinya kehangatan dan juga kebahagiaan dalam hati Sakura. Bukan hanya sekadar hewan peliharaan. Bagi Sakura, Katsuyu adalah teman dan juga anak yang harus selalu dilindunginya. Dengan kehadiran Katsuyu, Sakura kembali memiliki alasan untuk terus menjalani hari bersamanya.
Jika tahu pada akhirnya akan merasa seperti ini, mungkin Sakura akan mengadopsi Katsuyu sudah dari dulu.
Sakura membuka pintu mobilnya, ia menaruh Katsuyu dalam kandang portable dikursi seberang kemudi. Kemudian setirnya membelah jalan Konoha sore itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath
FanfictionSuatu hari bencana tsunami melanda Kota Kirigakure. Sakura memutuskan untuk membantu dengan mengikutsertakan diri menjadi relawan. Namun dalam perjalanan mengabdikan diri pada negara, luka lama yang belum benar-benar sembuh kembali terbuka. Hatinya...