Prolog

13.9K 779 51
                                    


Yoongi berlari sekuat tenaga untuk mencapai kelasnya. Ia kesiangan lagi untuk yang kesekian kalinya.

"Min Yoongi. Kali ini apalagi alasan kamu?" Jimin sudah melipat tangan di depan dada kala Yoongi masuk kelas terlambat hampir setengah jam.

Yoongi menggaruk belakang kepalanya. Teman-temannya yang lain sudah biasa melihat adegan ini.

"I-itu Pak, saya.."

"Apa? Macet? Habis bensin? Bangun kesiangan? Lupa menjemur baju? Terkunci di rumah? Apa lagi?" Tanya Jimin dengan suara tenang namun menusuk.

"Bapak sampe hapal ya Pak, keren." Puji Yoongi sembari mengangkat kedua jempolnya.

Mahasiswa lain hanya dapat mengelengkan kepalanga akan tingkah Yoongi.

"Mau masuk kelas tapi kamu yang menyampaikan materi atau keluar sekarang?" Tanya Jimin lagi.

•••••

"Makanya! Jangan begadang mulu! Anak Bisnis kok telat mulu." Namjoon terkekeh kemudian melihat wajah masam kawannya.

"Tau nih, mana so keren di depan Pak Jimin lagi, udah tau tu dosen galak gak ada obat." Sambung Hoseok sembari mengunyah kupat tahunya.

"Bodo amat lah, si Jimin kan emang ngeselin. Yaudah gue ajakin becanda, eh taunya di depak dari kelas." Rutuk Yoongi merasa kesal sekali.

"Tapi gitu-gitu didikan Pak Jimin pada sukses loh, dua angkatan kemarin pada jadi orang-orang besar. Lo harusnya bersyukur kebagian ajaran dia," sahut Namjoon.

Yoongi mendelik. "Bersyukur apanya anjir, kesel gue yang ada."

••••

"nghh– ha.. ahh–"

Yoongi melambatkan jalannya saat ia sayup-sayup mendengar suara desahan seseorang.

"Anjing, masa ngewe di toilet sih," gumamnya.

Ia pun berjalan lambat menuju bilik paling ujung. Memang sih, mungkin banyak Mahasiswa yang melakukan seks di toilet lantai dua ini. Karna sangat jarang yang datang kemari.

"Aahh– nghh.."

Tapi saat didengar dari dekat, sepertinya hanya ada satu orang yang mendesah.

"Coli kali ya?" Gumam Yoongi lagi.

Dilihatnya pintu bilik terakhir tak terkunci sedikit menampilkan seseorang. Karna sudah terlahir dengan keisengan yang mendarah daging, Yoongi membuka pintu itu dan

Voila!

Park Jimin duduk di atas toilet dengan tangan yang sedang mengocok penisnya sendiri serta wajah memerah menahan gairah.

••••

"Sumpah! Sumpah! Sumpah! Desahannya uke banget gakuat!" Yoongi memegangi kepalanya dengan dramatis.

"Ah halu lo, mana mungkin Pak Jimin kek begitu." Hoseok membalas perkataan Yoongi.

"Ih anjir, gue serius, seribu rius! Gue liat, gue denger!!!"

••••

nggak akan berat-berat kok.... ngalir aja.

it's okay to love your teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang