BAB 35 ⭐ Hanya Alasan Saja

207 23 4
                                    

Setelah, berakhirnya live itu Evan, Bryan dan Razha kembali ke apartement mereka masing-masing. Zefha memilih membersihkan dirinya pergi mandi. Jasonpun demikian bergantian setelah Zefha selesai.

Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Jason dan Zefha memilih memesan makanan lewat ojol. Setelah pesanan sampai, mereka menikmatinya berdua dalam diam. Zefha merasa, Jason sedang ada yang difikirkan. Jason terlihat terus diam sambil menikmati makanan miliknya.

"By?" Zefha mulai membuka suaranya.
"Hmm?" suara Jason sambil melirik sekilas kearah Zefha.
"Kamu kenapa? Kamu marah sama Aku?"
"Nggak, Aku cuma lagi laper banget"
"Oh"

Tentu saja Jason sedang berbohong. Jason memang sedang ada pemikiran yang mengganggu moodnya. Zefha yang masih bingung menyikapi sikap Jason memilih diam dan melanjutkan aktifitas makannya. Setelah selesai, Jason memilih langsung masuk kedalam kamarnya tanpa suara sedikitpun pada Zefha. Zefha semakin merasa, ada hal yang membuat Jason bersikap aneh padanya begitu. Zefha merapikan meja dari sisa-sisa makanan juga bungkusan minuman. Setelah itu Ia juga langsung masuk kekamarnya. Zefha duduk bersandar diranjangnya sambil sibuk mengotak atik laptopnya yang ada dipangkuannya. Zefha membuka halaman internet travel tour ke saudi milik perusahaan yang dikelola oleh Azwar. Disana Ia hanya sekedar membaca-baca artikel juga syarat-syarat menjadi guide disana. Tak sadar akan waktu, kesibukan Zefha itu harus Ia akhiri karena matanya terasa mulai mengantuk. Zefha menoleh mearah jam yang ada di layar laptopnya.

"Astaga, udah jam setengah sebelas malam, Aku keasikan kepoin artikel ini sampe gak kerasa udah larut malam begini" gerutu Zefha sambil tangannya mulai mengekuarkan lembaran-lembaran pada layar laptopnya lalu mematikan laptopnya. Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar Zefha dibuka. Tentu saja Zefha terkejut.

"Jason? ada apa?" sapa Zefha disaat melihat bahwa Jasonlah yang membuka pintu kamar itu. Jason masuk dan kembali menutup pintu kamar Zefha. Jason berjalan kearah Zefha lalu duduk bersandar disebelah Zefha. Zefha meletakkan laptop miliknya pada meja yang ada disebelahnya.

"Kamu belum tidur Je?" tanya Zefha. Jason menoleh kearah Zefha.
"Kok panggilnya gitu lagi?"
"Em.. Aku.. takut salah aja, karena kayaknya sikap Kamu aneh, ada apa? ada masalah?"
"Apa iya? Aku cuma Kamu jadikan batu loncatan saja?"
"Hah? maksudnya?"
"Ucapan suamimu tadi"
"Astaga, Kamu kenapa masukin hati ucapan Dia sih By?"
"Jadi..?"
"Menurut Kamu?"
"Kok malah balik nanya sih?"
"Ya apa Kamu gak bisa rasain? gimana selama ini sikap tulusnya Aku ke Kamu?"

Jason terdiam.

"Kamu gak perlu dengar ucapan orang yang terlihat tidak suka denganmu By?"
"Tetapi apa Aku salah meminta penjelasanmu?"
"Gimana cara jelasinnya agar sesuai dengan apa yang Kamu inginkan?"
"Kamu milik Aku Yank"
"Iya, Kamu sama Aku udah jadi Kita kan? tetapi.."
"Tetapi apa?"
"Ucapanmu dilive tadi, yang Kamu maksud itu siapa?"
"Ucapanku yang mana Yank?"
"Kamu lagi ada difase pendekatan"
"Ya kan Aku lagi dekatnya sama Kamu?"
"Yakin, cuma sama Aku?"
"Kok malah jadi gantian Kamu yang gitu sih Yank?"
"Ya kali aja kan? soalnya tadi bicaranya meyakinkan banget"
"Nah, Kamu aja bisa yakin apalagi fans-fans diluar sana ya kan? haha"
"Hih malah ketawa"
"Iya jelas saja, itu hanyalah sebuah alasan kebohongan agar soal kedekatan Kita semakin teralihkan gitu By"
"Ohhh"
"Ah oh ah oh, Aku cium sini!"
"Hehe, tapi By?
"Kenapa lagi Yank, hmm?"
"Em.. apa Kamu gak ada sedikitpun berubah fikiran?"
"Maksud Kamu soal apa? hubungan Kita?"

Zefha hanya menganggukkan kepalanya.

"Kenapa? apa justru Kamu yang berubah fikiran?"
"Apa Kamu gak ada pemikiran? Kamu bisa perjuangkan wanita diluar sana yang jauh lebih punya kelebihan dari pada Aku?"
"Kalau ada yang bisa kuperjuangkan yang sudah nyata didepanku, kenapa harus mencari yang lain belum pasti untuk bisa kuperjuangkan?"
"Seyakin itukah Kamu sama Aku By?"
"Emang Kamu enggak?"
"By, perjalananmu masih panjang, lebih fokuslah habiskan masa mudamu untuk mematangkan fikiran dan lebih faham akan keadaan"
"Waktu tidak akan pernah menunggu Kita By, jadi lebih baik gunakan waktu sebaik mungkin dari pada harus membuang waktu untuk lebih dulu memahami kehidupan, baru menghadapinya"
"Aduh, dewasanya Bubu Aku ini, haha"
"Kamu gak nyadar ya? justru yang bisa ngebuat Aku semakin tau tentang hidup dan semakin berfikir dewasa ya karena Kamu"
"Oh, ya? masak?"
"Yaps, Kamu tau gak By, soal Umur, status, jarak, juga keyakinan Kita memang semua bertolak belakang. Tetapi asal Kamu tahu, Semua itu seakan terlewati dan membuatku lupa diri karena kenyamanan hatiku sama Kamu? Kenyataan yang terjadi padaku saat ini juga membuatku semakin mengerti, kenapa diluar sana banyak orang yang menikah dengan perbedaan umur yang jaraknya hingga sepuluh tahun. Bahkan banyak juga mereka yang terus bertahan dan bahagia. Karena tentu saja mereka saling merasa nyaman, dan kenyamanan itu tak mudah bisa didapatkannya pada orang lain"

"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & ZefhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang