BAB 47 ⭐ Kembali Merenggang

221 24 6
                                    

Beberapa hari berjalan, Zefha selalu sibuk dengan aktifitasnya. Begitu juga dengan Jason. Jason terus sibuk dengan kerjaannya yang sempat seringkali pergi pulang keluar kita bersama dua saudaranya. Hari ini, Jason ada rute customer kearah kota G, yang tak lain adalah kota asal tempat tinggal Zefha. Kemarin, ada tiga laki-laki yang datang mengunjungi kerumahnya secara langsung melihat sebuah mobil mewah, Alphard warna putih. Laki-laki itu sudah sempat mengecek keseluruhan mobilnya dan ingin segera bertransaksi. Namun sayangnya, waktu itu sudah terlalu sore untuk menuju bank menyelesaikan pembayaran. Sedangkan sistem cara pembayaran yang tiga bersaudara itu mau, transaksi langsung transfer dari pembeli ke penjual atau juga bisa dengan uang cash. Namun, laki-laki itu hanya bisa bertransaksi lewat cek dan bisa langsung dicairkan namun harus lewat bank di waktu masih beroperasi jam kerja. Akhirnya kesepakatan terjalin, bahwa besok pagi Jason akan mengantarkan mobil tersebut ke kota tersebut jika memang customer itu benar-benar minat. Laki-laki yang tak lain adalah customer itu menyetujuinya. Akhirnya keesokan harinya Jason ditemani dua saudaranya dengan membawa dua unit mobil bergegas menuju ke kita G. Jason yang mengemudikan mobil Alphardnya, sedangkan Evan dan Bryan mengemudikan mobil Pajero sport milik Jason. Kurang lebih sekitar satu setengah jam, akhirnya mereka bertiga sampai di kita G. Sesuai rute yang diberikan oleh customernya itu, Jason bersama dua saudaranya kini sudah sampai didepan rumah terlihat elit dan tingkat dengan cat berwarna cream kalem dominan list warna hijau kalem. Namun, karena customernya sedang berada diluar, akhirnya tiga bersaudara itu diminta untuk menunggu. Tak lama kemudian, customer itu datang bersama dua rekannya yang kapan lalu juga ikut menemani melihat mobil dirumah Jason. Jason yang sempat melihat mobil Hrv merah yang dibawa oleh customernya itu, sempat berfikir sejenak.

"Kayak gak asing sama mobil Hrve nya? Tapi apa cuma perasaanku aja ya?" gerutu Jason. Saat Jason akan melihat nomor polisi pada mobil Hrve itu, customernya malah mengajaknya bicara dan segera masuk kedalam rumah. Jason juga sempat kembali berfikir mengingat sesuatu disaat ada melihat salah satu rekan customer itu. Rasanya, Ia seperti pernah melihatnya dan wajahnya sangat familiar.

"Ah kayaknya cuma perasaanku aja deh, mungkin karena memang pas di semarang kemarin ada lihat Dia, makanya berasa kayak familiar gitu" gerutu Jason didalam hatinya karena Ia tak dapat mengingat atau mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya.

Mobil Alphardnya kini sudah berada didalam garasi rumah dengan posisi mobil setengah didalam garasi itu sedangkan bodi setengah kedepan berada diluar garasi namun masih didalam lingkungan pagar rumah tersebut. Customer itu kembali melakukan pengecekan mobil Alphardnya. Jason dan dua saudaranya memilih berdiri mendampingi customer itu. Customer itu akhirnya selesai melakukan pengecekan ulang, dan mulai mengajak Jason melakukan transaksi selanjutnya. Namun, Sebelum mereka akan menuju ke bank untuk menyelesaikan pembayaran, Customer itu lebih dulu mengajak tiga bersaudara itu untuk lebih dulu duduk santai diruang tengah sambil menikmati teh hangat serta cemilan yang sudah disediakan. Mereka berenam pun sempat saling mengobrol dengan santai. Tiba-tiba ada anak kecil laki-laki berjalan masuk bersama seorang wanita yang tak lain adalah pengasuhnya, akan melewati keberadaan Jason. Jason yang sempat melihat anak itu dari samping, berfikir sejenak.

"Kok anak laki-laki itu, kayak familiar gitu ya dilihatnya? Tapi siapa? Ah apa ini juga cuma perasaan Gua doang ya? Tapi kayak pernah lihat deh" gerutu Jason didalam hatinya. Namun, disaat anak laki-laki itu duduk dipangkuan customernya, anak itu mengenali nya dan menyapanya.

"Eh, Om Jason? Iya kan ini Om Jason?" gerutu anak laki-laki itu. Mendengar itu, tentu saja membuat tiga bersaudara itu sama-sama terkejut.

"Eh, iya? Kok kenal sama Om Jason? Adek punya aplikasi tiktok ya?" sahut Evan. Jason hanya tersenyum sambil terus mencoba berfikir mengingat sesuatu.

"Nggak, Aku tahu Om Jason karena dulu Bundaku suka banget lihat videonya Om Jason" celoteh polos anak itu.

"Oh ya?" sahut Bryan.
"Iya, video Om Evan sama Om Bryan juga lho" ucap anak itu lagi. Tiga bersaudara itu jadi merasa gemas dengan anak laki-laki itu yang terlihat ceriwis, lucu, cakep bahkan mengenali mereka bertiga.

"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & ZefhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang