BAB 48 ⭐ SALING SALAH FAHAM

233 25 0
                                    

Hari ini adalah hari pertemuan antara keluarga Jason dengan keluarga dari Mamanya yang pernah dibahas oleh Evan saat itu dengan Jason. Jason bersama Mama, Papa dan juga Cici nya kini sudah berada dikota Jogja.

Jason bersama keluarganya itu lebih dulu beristirahat disebuah hotel yang ada disana, sambil menunggu jam acara pertemuan itu tiba. Jason satu kamar dengan Helena, sedangkan Mama dan Papa Jason berada dalam satu kamar yang lainnya.

Jason berniat mulai menghubungi Zefha karena rasanya Ia sangat rindu juga merasa bersalah, terus saja mengabaikan dan membiarkan Zefha berjuang sendirian untuk bisa berkomunikasi dengannya.

Namun, Jason terkejut bukan main disaat Ia membuka tampilan chatnya dengan Zefha. Karena disana sudah ada pesan chat baru dari Zefha yang belum Ia baca. Seketika mata Jason terbelalak membaca pesan chat itu. Ia sampai berulang kali membacanya, karena sangkanya Ia ada salah baca. Namun ternyata memang Ia tak ada salah membacanya.

"Jason, kiranya Aku ada salah dan membuatmu jadi berubah sikap padaku, Aku minta maaf ya?"
"Atau jika ternyata diluar dugaanmu, mungkin saat ini Kamu ada menemukan wanita lain dan kiranya satu keyakinan denganmu, sikapmu gak perlu begitu"
"Harusnya Kamu terus terang saja sama Aku, Aku gak apa-apa kok. Jadi chatku ini cuma mau perjelas saja, Kita selesai ya Je?"
"Mungkin, Kamu sungkan untuk meminta putus duluan, iya mungkin begitu kan? yaudah, Kita putus ya Je? gak usah dibalas gak apa-apa kok chat ini Je, cukup baca aja seperti biasa"
"Dengan adanya tanda baca pada pesan ini, Aku udah tau jawabanmu tanpa Kamu membalas chatku ini"
"Terus bahagia ya Je, jangan lupa undangannya buat Aku ya?" isi chat-chat bertubi-tubi dari Zefha.

Jason langsung mencoba menelepon Zefha berkali-kali. Namun ternyata ponsel Zefha tak bisa dihubungi. Jason terlihat sangat gelisah. Helena peka akan raut wajah Jaosn yang begitu resah dan gelisah.

"Ada apa Je?" tanya Helen pada Adiknya.
"Ci, Zefha Ci"
"Kenapa Zefha?"

Jason memang selalu terbuka pada kakaknya itu. Terutama soal percintaannya sejak dulu hingga sekarang, Jason selalu curhat pada kakaknya itu. Bahkan sikap Jason yang menurut Zefha anggap perubahan itu, Helena juga tahu, serta alasan Jason, mengapa bersikap seperti itu. Waktu itu, Helena sempat emnasehati Jason agar tidak gegabah dan ada unek-unek apapun dihatinya untuk Zefha, lebih baik diutarakan, diceritakan dan sama-sama cari solusi yang baik apapun permasalahannya. Namun saat itu, karena egonya dan rasa emosional Jason yang masih membabi buta, Jason memilih hanya mendengarkan saja nasehat Kakaknya itu tanpa ada mencernanya. Jason memperlihatkan chat dari Zefha itu. Helena langsung membaca chat-chat dari Zefha itu.

"Zefha gak bisa Aku telepon Ci? gimana dong Ci?" ucap Jason dengan nada sedihnya pada Kakaknya yang masih sambil membaca pesan chat itu.

"Yah kan? Lu sih Je, udah Gue bilang kan kemarin? gini kan jadinya?" gerutu Helena.
"Cici, Jason itu minta solusi bukannya malah minta diceramahin?"
"Hmm, udah coba hubungin asistancenya Zefha?"
"Eh iya, belum Ci"
"Nah kan, buntu langsung itu pikiran gara-gara udah kalap hatinya resah duluan" gerutu Helena.
"Yah, tapi Ci..?"
"Apalagi?"
"Jason mana ada nomornya Rahel, asistennya Zefha itu?"
"Astaga Jason, kenapa dulu gak ada minta buat jaga-jaga gitu sih?"
"Ya Jason mana ada pemikiran begitu Ci"
"Ya setidaknya kan, Lo insiatif minta nomernya biar bisa pantau si Zefha gitu, atau alasan kenapa? pacar apaan Lo kayak gitu? gak ada insiatif siaganya sama sekali? katanya sayang? kekasih hati? Cinta? hmm"
"Cici udah deh? kok malah lanjut sih ceramahnya? malah nyambung jadi pidato? hmm"
"Udah deh, itu lanjut nanti, liat noh ini dah jam berapa? udah hampir jamnya Kita sama Mama dan Papa ke tempat acara Je"
"Yah Ci, Jason jadi mager ini Ci"
"Hmm, kebiasaan yang udah mendarah daging ini anak? kalau ada masalah bukannya cari solusi, malah malas-malasan lupain kewajiban diri jalani aktifitas hari ini? hmm"
"Ci, Zefha Ci? Jason gak mau putus sama Dia?" rengek Jason.
"Aduh, ini ni yang susah? kalau minta permen mah gampang bisa Gue beliin? lha ini? mintanya gak bisa dimasuk akal, hadoh" gerutu Helena.
"Cici coba telepon nomor Zefha Ci? atau ternyata Zefha ada blokir nomor Jason ya Ci?"
"Yaudah mana sini nomornya?" pinta Helena. Jason langsung memberikan nomor Zefha pada Helena. Helena langsung mencoba menghubungi nomor itu. Namun, ternyata memang sama saja, nomor itu tidak bisa dihubungi.

"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & ZefhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang