Sekitar satu minggu, Zefha memilih tinggal dirumah. Namun selama satu minggu itu, Zefha merasa semakin hampa dan kosong didalam hidupnya. Karena Ia merasa rumah tangganya sudah tidak harmonis bahkan seakan keberadaan Zefha tak ada dihargai. Zefha merasa hanyalah uangnya saja yang dibutuhkan oleh keluarga kecilnya. Mungkin itu adalah dampak seringnya Zefha mengalah, banyak menahan dalam diam dan menerimanya dengan ihklas. Namun sampai disini, keihklasan Zefha berubah menjadi rasa tak peduli. Rasa tak peduli itu karena terbiasanya sering mandiri dan melakukan apapun sendiri.
Selama satu minggu itu, Jason ada pernah mendatangi Zefha di apartementnya hingga sempat ada tinggal sekitar dua hari disana sendirian. Jason merasa rindu dengan Zefha. Jason menempati apartement itu tanpa sepengetahuan Zefha. Jason tahu bahwa Zefha sedang ada pulang kekampung halamanannya dari tetangga apartement Zefha yang tak lain adalah temannya juga teman Zefha.
lagi dan lagi, setiap Ia akan kembali ke Semarang, ada insiden kembali terjadi dan kali ini, lebih menyakitkan untuk Zefha. sebelum beberapa jam kepergiannya ke kota Semarang, Zefha kembali cekcok dengan ibu mertuanya. Perdebatan keduanya mengarah soal posisi Zefha sebagai istri dan ada menyangkut soal wanita yang saat itu ada datang kerumah dan dekat dengan Revan. Hal yang semakin membuat Zefha sakit hatinya, suaminya menampar pipinya karena membela sang ibu. Zefha sendiripun tak akan bersikap berlebihan jika tidak ada penyebabnya. Andai saja,
posisinya bisa lebih dihargai.Zefha sempat membentak ibu mertuanya disaat menjelaskan posisinya untuk keluarganya itu karena sang ibu mertua sudah mulai membahas soal poligami suaminya. Revan sendiri sebenarnya tidak ingin menampar pipi Zefha, hanya saja Revan reflek karena mendengar suara Zefha yang terdengar mulai membentak.
"Oke, kayaknya kepulanganku tidak pernah diinginkan lagi!" terang Zefha.
"Ya buat apa? Kamu kira suamimu gak butuh nafkah batin?" ucap sang ibu mertuanya.
"Ibu kiraa apakah saya tidak begitu?"
"Zefha! pelankan suaramu!" bentak Revan.
"Mas! apa Mas lupa? siapa yang seharusnya mencari nafkah untuk keluarga! Kamu kan Mas?"
"Aku kan juga kerja!"
"Terus? cukup buat keluarga Kita!? enggak kan!? Mas lupa? gimana Mas selalu mengeluh disaat itu? disaat Kita kekurangan, disaat Kita bingung memutar otak untuk pemasukan yang tak sebanding dengan pengeluaran karena semua dirumah ini Kita yang nanggung Mas!?"
"Zefha! jangan mentang-mentang Kamu yang bisa lebih mencukupi keluarga Kita, terus Kamu bisa seenaknya sama Aku! Aku ini suamimu!"
"Kapan Aku seperti itu Mas? kapan!? bahkan diamnya Aku malah membuat kalian terus menindasku!"
"Zefha! gak usah merasa sok seperti itu!"
"Apa Mas lupa! Aku begini untuk siapa? Aku membantu keuangan keluarga ini dengan cara yang Aku bisa! tapi apa yang Aku dapatkan!? gimana selama ini sikap kalian? apakah pernah menganggap Aku ada? kalian menganggapku ada hanya disaat Aku ada uang kan?"
"Zefha!?" bentak Revan.
"Bahkan... sekarang, semakin sampai disini, Kamu begitu menikmati uangku Mas tapi lupa akan tanggung jawabmu! Kamu kira gak capek Mas? bolak-balik kesana kemari sendirian? Kamu kira Aku bahagia? hidup sendirian merantau dikota lain? Kamu kira Aku gak ada mikirin Kamu sama Anak-anak? mikir Mas, mikir!??? tapi sekarang? Kesetiaanmu goyah juga! sama wanita yang terlihat lebih serba cukup dari pada Aku! Aku tahu kok, wanita itu berhasil mengambil hatimu karena Dia sering ada kasih barang kekamu kan? Dia sering ada beliin kekamu? apa bedanya sama posisi ku dulu saat Kita masih berpacaran!?"
"Kamu kenapa jadi mojokin Aku gitu sih?" protes Revan.
"Aku gak mojokin! Aku hanya mengingatkanmu dan berbicara fakta! dulu bahkan sebelum Kamu sama Aku, Kamu hanya bisa pakai gadget biasa, dan saat mulai sama Aku, Aku selalu bantu tambahin Kamu uang untuk berkali-kali ganti gadget yang lebih layak, gak hanya itu, Kamu pasti ingatkan!?"
"Terus maksud Kamu apa!?"
"Aku hanya mengingatkan Mas, akuilah kalau Kamu itu memang sedari awal menjalin sebuah hubungan Kita ini memang karena materi, jangan bohongi diri kamu sendiri? dan jelaskan itu diawal jika kamu memulai sebuah hubungan baru dengan seorang wanita, agar kedepannya, posisi seperti Aku ini tidak ada terulang kembali pada wanita lainnya yang akan mendampingimu nantinya? dan jelaskan secara detail, gimana Kamu memperlakukan istrimu nanti, jangan hanya bicara singkat yang membuatmu bisa menipu wanita itu dengan tipu daya muslihatmu"
"Apa sih maksud Kamu!? tipuan yang bagaimana yang Kamu maksud!?"
"Ingat Mas, gimana dulunya Aku hidup! Bahkan dengan kehidupanku yang bisa dibilang mewah, rela terima kamu apa adanya tanpa memandang materi juga! Tetapi ini balasanmu Mas? Apa Kamu melupakan itu!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & Zefha
Fiksi RemajaSebuah cerita tentang seorang fans bisa menjadi satu profesi dengan idolanya. Dari lenyapnya keharmonisan rumah tangganya perlahan, Ia bisa kembali menemukan keteduhan meski dengan status yang belum bisa dipastikan. Tak pernah disangka, Zefha yang d...