BAB 01 ⭐ Sosok Seorang Zefha

884 56 3
                                    

Zefha Lutfiana Zenada biasa dipanggil dengan nama Zefha adalah seorang wanita berumur dua puluh tujuh tahun dan sudah menyandang status seorang istri mempunyai dua anak laki-laki. Anak pertamanya berusia tiga setengah tahun, sedangkan anak keduanya berusia dua setengah tahun.

Revan Fahlevi adalah nama suami Zefha. Pernikahannya dengan suaminya sudah berjalan enam tahun lamanya. Zefha memang memilih menikah diusia masih terhitung muda karena suatu alasan. Zefha lelah dengan masa lalunya soal cinta juga keterbatasan selama Ia masih hidup dengan keluarganya yang tak lain adalah ibu dan kedua kakaknya, karena Ayahnya telah lama meninggal.

Zefha terlahir di keluarga berkecukupan. Bahkan semasa hidupnya sebelum menikah, semua yang Ia mau selalu saja terpenuhi. Namun soal kebebasan, ibarat kata Zefha adalah anak rumahan yang keluar ada batas nya dan bahkan Zefha sama sekali tidak pernah keluar malam. Selain keterbatasan kebebasannya itu, pemikiran Zefha yang disaat itu juga masih belum terlalu faham akan bumbu kehidupan, membuatnya selalu bertekad segera mendapatkan laki-laki yang serius padanya kemudian menikah.

Dimasa hidupnya, karena Ia tak pernah merasakan kekurangan sedikitpun, prinsip yang Ia pegang untuk sesosok laki-laki untuknya tidaklah banyak. Bahkan Zefha tak mempermasalahkan persoalan materi. Seperti halnya Ia menerima pinangan sang suami dikala itu. Sebelum menikah, Zefha menjalani masa pacaran dengan sang suami, dua tahun lamanya.

Selama berpacaran, justru Zefha selalu memberi bantuan berupa materi sebisa dan semampunya. Seperti memberi tambahan uang untuk upgrade ponsel yang lebih layak atau berkelas, sering bergantian jika keluar untuk membeli sesuatu atau makan bersama. Itu adalah hal yang biasa bagi Zefha karena memang prioritas ajaran dari kedua orangtuanya, Zefha tak perlu memilih laki-laki berada, bahkan orang tak mampu pun tak apa asalkan setia padanya, taat agama, dan mencintainya. Keinginan Zefha juga tak tinggi, seperti apa yang diucapkan kedua orang tuanya adalah keinginannya. Namun disaat terbuai karena rasa dan terlalu menikmati prinsipnya, Ia pun semakin terlena begitu saja dengan keadaan. Bahkan Ia tak menyadari bahwa dimasa dua tahun pacarannya, jelas saja berbeda apa yang pernah ada dibenaknya.

Revan Fahlevi, adalah nama suami Zefha. Dia adalah laki-laki yang terlahir dikeluarga biasa dan sudah lama hanya tinggal dengan ibunya seorang karena ayahnya juga telah lama meninggal. Revan adalah laki-laki yang berasal dari pedesaan namun tak jauh dari tempat tinggal Zefha. Revan adalah anak tunggal. Kehidupan Revan dengan sang ibu juga sangatlah sederhana. Revan dibesarkan oleh kedua oramg tuanya yang sejak dulu bekerja sebagai petani. Meski begitu, Revan berhasil menyelesaikan studinya hingga memiliki gelar S.kep. Revan yang Zefha tahu adalah sesosok laki-laki yang menghargai wanitanya, sangat sayang kepada orang tuanya, setia, pekerja keras, namun sayangnya tidak romantis.

Awalnya Zefha menerimanya dan tak mempermasalahkannya sama sekali, namun disaat setelah menikah, keadaan ternyata sangat jauh dari expetasi. Selama enam tahun Zefha dan Revan menikah, rasa hampa yang ada sejak awal baru Ia rasakan disaat lahirnya anaknya yang kedua. Revan memang setia, tak suka bersikap dan berkata kasar, tak pernah mengekang Zefha. Bahkan mereka sangat jarang sekali bertengkar. Namun rasa perhatian Revan pada Zefha itu minim. Karena Revan selalu mengutamakan Ibunya yang memang menjadi tanggung jawabnya menjadi seorang anak laki-laki dan tanpa adanya saudara. Zefha pun tak pernah mempermasalahkan itu sama sekali, justru Zefha senang, karena Ia mempunyai suami yang berbakti pada orangtuanya. Sikap Revan terhadap ibunya juga sama baiknya dengan sikap suaminya pada ibu mertuanya. Hanya saja, prioritas Revan mengutamakan sang Ibu, membuat Zefha merasa sama sekali tidak ada hak apapun jika sudah harus berkaitan dengan Beliau. Bukannya membandingkan atau hal lainnya yang buruk, hanya saja, wanita mana yang tak merasa jenuh jika dirinya seakan hadir hanya untuk melengkapi adanya pernikahan dan juga membantu keuangan suaminya. Zefhapun tak pernah mempermasalahkan soal uang atau materi. Bahkan Zefha senang dan dengan ihklas mengeluarkan uang untuk merenovasi rumah, atau melengkapi kebutuhan kehidupan mereka sehari-hari.

"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & ZefhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang