Tok... Tok...
Suara ketukan pintu kamar inap Zefha. Razha datang bersama Cimon membawa beberapa plastik berisi buah-buahan, cemilan juga minuman jus instan."Haii Cantik..." Sapa Razha pada Zefha sambil Ia berjalan mendekatinya dan menaruh barang bawaannya dimeja sebelah Zefha.
"Hmmm baru nongol ni cowok" gerutu Zefha pada Razha.
"Kenapa hmm? kangen?" ledek Razha.
"Dih, kangen?? percaya diri sekalih anda ya, haha"
"Oh ya jelas, haha"
"Kemana aja sih hmm? sibuk toh?"
"Nggak juga, ya kan pikir aku, disini itu udah ada tiga bodyguard, Jadi aku kesininya ya santai aja gitu deh"
"Heh sembarangan kamu ini Zha, bicarain mereka jadi bodyguard hmm"
"Si Jason sama Evan kemana? kok gak ada?"
"Tadi mereka pamit keluar katanya ada yang mau dibeli"
"Oh.."Pintu kamar inap Zefha kembali dibuka. Jason dan Evan kembali dan masuk kedalam ruang inap Zefha itu. Jason yang menyadari adanya kehadiran Razha memasang muka asam. Jason tak suka adanya Razha ada didekat Zefha. Jason memilih duduk diam disofa bersama kedua saudaranya. Zefha dan Razha sempat saling melirik kearah Jason. Namun Jason memilih untuk tidak membalas pandangan mereka. Razha kembali mengajak ngobrol Zefha. Seperti biasa, Zefha menanggapi Razha dengan sikap yang sama seperti biasanya juga. Bahkan terlihat, Zefha begitu enjoy mengobrol dan bercanda dengan Razha. Tentu saja itu membuat hati Jason terasa memanas. Evan yang faham dengan raut muka Jason, menepuk pelan pundak Jason sambil membisikkan sesuatu.
"Segera perjelas kalau memang Lo beneran niat, sebelum semua terlambat dan semakin jauh" bisik Evan pada Jason. Jason memilih diam dengan sikap gelisahnya."Neng.. Mas..? ini disini juga ada orang loh? asik sendiri aja sih, hmm" gerutu Cimon menegur Razha dan Zefha. Zefha menoleh kearah Cimon.
"Eh, iya.. ada Mas Cimon"
"Iya Neng ada, Anda kira ini bayangan gitu ya?"
"Hehe, maap Mas Emb.. eh Mas Cimon, hihi"
"Emb? apa tuh? kok gak dilanjutin!?"
"Emb itu ya ember Cimoy apalagi coba hmm?" sahut Razha sambil mengetok kepala Cimon dengan gemas namun pelan.
"Heh Zha, Cimon Zha, Cimonnn!??? bukannya Cimoy, kenapa gak sekalian ciomay si" Bela Cimon.
"Siomay mon hmmm"
"Entahlah itu pokoknya, betewe.. udah makin sehat ya kayaknya kamu ini cantik, buktinya sudah bisa kurang ajar sama saya?" ucap cimon dengan logatnya sok-sokan pasang muka kesel tetapi padahal dia sendiri terlihat menahan tawanya.
"Untung aja masih sakit kamu tuh" sambung Cimon lagi.
"Lha emangnya kalo aku gak sakit, kenapa mas? mau diapain??" sahut Zefha.Baru saja Cimon akan menjawab, namun ucapan Cimon tak kunjung keluar karena Ia melihat kearah antara Razha dan Jason secara bergantian sedang menunggu jawabannya dan seakan-akan sudah siap untuk menerkamnya.
"Em.. hehe, ya gak diapa-apain juga sih" ucap Cimon dengan nada memelas dan wajah yang sok imut. Dan itu membuat Razha dan Zefha pun tertawa karena raut wajah Cimon yang seperti biasa lucunya jika mereka berdua ada yang menggodanya. Begitulah kebersamaan antara mereka bertiga, Razha, Zefha dan Cimon. Apapun keadaannya selalu saja mereka ada waktu untuk bercanda.
"Emangnya aku salah apa sih Mas? kok Mas Cimoy bisa bilang gitu ke aku?"
"Aduh ini cewek akting pura-pura polos nya rapi bener sih??" Gerutu Cimon.
"Ya kan udah terlatih casting Mas, haha" Zefha menyahut dengan kalimat terakhirnya Ia pun tertawa karena tak bisa menahannya lagi.
"Iya juga ya, lupa Gue astaga" Gerutu Cimon lagi.
"Tapi aku bener kan Mas??"
"Bener apaan? yang mana?" balik tanya Cimon pada Zefha.
"Aku gak salah kan? itu.. soal ucapanku yang ember tadi, pasti mas kan itu yang bocor, hihi"
Cimon tersenyum malu dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Razha melirik Cimon dengan tatapan penuh makna."Ya, enggak juga sih, kan aku orangnya emang gitu, eh maksudnya kan wanita itu selalu benar haha"
Razha menyenggol lengan Cimon dan seketika tawa Cimon langsung terhenti. Melihat expresi Cimon itu, Razha malah menahan tawanya.
"Iya maaf Zef, abisnya itu tuh nih, si empang eh siapa namanya??" Celoteh Cimon lagi sambil melirik kearah Evan.
"Aduh nama kebaratan begini kenapa diganti jadi nama gak jelas gitu sih, hmm" Gerutu Evan. Bryan yang ada disebelah Evan malah terkekeh pelan.
"Dih Masnya kok jadi nyalahin saya yak? kok nama saya dibawa-bawa?" suara Evan lagi kali ini bertanya pada Cimon.
"Lha kan emang iya, kamu itu nanya mulu ke aku, mana aku udah ngantuk-ngantuknya pula tuh waktu itu, keceplosan deh" Gerutu Cimon.
"Ya tapi kan bagus itu mas" sahut Evan sambil menahan tawanya.
"Iya bagus di Elo ajur di Gue!!??" Gerutu Cimon lumayan kesal yang sedikit lucu. Evan dan Bryan terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & Zefha
Ficção AdolescenteSebuah cerita tentang seorang fans bisa menjadi satu profesi dengan idolanya. Dari lenyapnya keharmonisan rumah tangganya perlahan, Ia bisa kembali menemukan keteduhan meski dengan status yang belum bisa dipastikan. Tak pernah disangka, Zefha yang d...