Hari ini, Zefha ditemani Shiva pergi ke sebuah Mall yang lumayan besar dikota Semarang itu. Namun tak sengaja, Zefha dan Shiva bertemu dengan Jason dan dua saudaranya yang sedang membuat konten di tempat game yang ada di Mall itu dibantu dengan seorang teman tiga bersaudara itu.
"Kayak jodoh aja ya? Ketemu mulu sama mereka" gerutu Zefha.
"Maksudnya? Jodoh Kamu mereka bertiga? Gitu?"
"Heh Shiva! Bercandamu itu, hmm"
"Haha, iya cuma canda ah elah gak usah serius banget hihi"
"Dah lah yuk, kita ke lain tempat aja?"
"Yah? Gak jadi ngegame nih?"
"Em..."
"Ayolaaah?" rayu Shiva.
"Tapi..?"Belum selesai Zefha melanjutkan ucapannya, tiba-tiba ada yang datang menyapa mereka berdua.
"Hai.." ucap seorang laki-laki yang sudah berdiri didepan mereka berdua bersama salah satu temannya.
Shiva yang melihat mereka sudah datang, tersenyum sekilas.
"Eh, Mas..." ucap Zefha sambil melihat kearah orang yang bersuara padanya dan Shiva tadi.
"Gak lupa kan sama Aku?" sahut laki-laki itu yang tak lain adalah Arkham.
"Hehe, ya tentu saja enggaklah Mas"Shiva langsung bergelut manja melingkarkan tangannya ke lengan teman Arkham yang tak lain adalah Dekan, kekasihnya. Tentu saja, Zefha sedikit terkejut melihat itu karena diluar rencana, ada kedatangan dua laki-laki itu. Zefha menoleh kearah Shiva dengan tatapan menyelidik meminta jawaban dengan isyarat tatapan matanya pada sahabat dekatnya itu. Namun, Shiva hanya tersenyum lalu meringis. Zefha menaikkan alisnya tanda heran.
"Hehe, peace bestiii!!?" ucap Shiva sambil memperlihatkan dua jarinya isyarat berdamai canda pada Zefha. Zefha faham bahwa kedatangan mereka itu bukanlah hal yang tak disengaja melainkan rencana Shiva. Zefha hanya menghembuskan nafasnya saja sambil tersenyum kecut.
"Udah yuk? Kita maen game bareng? Pasti seru?" ajak Shiva.
"Iya gass yok" sahut Dekan, kekasih Shiva.
"Kamu pengen maen game apa Zee?"Mendengar sebutan panggilan singkat dari Arkham, Zefha kembali merasa sedikit terkejut.
"Kenapa? Apa Aku ada salah bicara Zee?"
"Hah? Ah.. Eng..enggak Mas"
"Yaudah tunggu disini ya? Aku sama Dekan beli Cardnya dan isi saldonya dulu"
"Iya Mas" balas Zefha singkat.Dekan dan Arkham berjalan menuju loket pembelian saldo game tersebut.
Disisi lain, Jason bersama dengan kedua saudaranya memilih istirahat duduk sejenak ditempat bangku yang masih diarea permainan itu.
"Eh, itu si Zefha kan?" gerutu Bryan sambil menunjuk kearah Zefha yang sedang tersenyum malu karena Shiva menggodanya. Jason dan Evan langsung menoleh bersamaan.
"Eh iya, cuma berdua aja mereka? Ajak maen game bareng Kita, seru nih kayaknya? gerutu Evan. Jason tak ada bersuara. Ia hanya diam mengamati kearah Zefha.
"Sial banget kayaknya, liat Dia kok Gua rasanya ayem gitu, seneng aja liat Dia ada disekitar Gua" gerutu Jason.
"Gue coba samperin mereka deh" gerutu Evan.
"Apaan sih Lu Ko? Dahlah, nanti aja samperin mereka nya, kita fokus ngonten dulu" gerutu Jason.
"Ah elah Je, nyapa doang apa susahnya sih? Hmm" gerutu Evan.Sebenarnya ucapan dan hati Jason berbeda. Ia seakan melarang Evan untuk menemui Zefha, padahal hatinya justru sebaliknya. Namun Jason tetap terus berusaha melawan rasa yang masih diragukannya itu.
Arkham dan Dekan kembali mendatangi Zefha dan Shiva. Tentu saja pemandangan itu membuat Jason terkejut begitu juga dengan Evan dan juga Bryan.
"Lho eh ternyata? Ada pasangannya" gerutu Evan disaat ada melihat Arkham dan juga Dekan.
"Dahlah yuk, lanjut ngonten Kita?" ajak Evan.
"Dah lah Ko ngontennya, Gua udah males rasanya" gerutu Jason sambil mengalihkan wajahnya dari keberadaan Zefha.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & Zefha
Genç KurguSebuah cerita tentang seorang fans bisa menjadi satu profesi dengan idolanya. Dari lenyapnya keharmonisan rumah tangganya perlahan, Ia bisa kembali menemukan keteduhan meski dengan status yang belum bisa dipastikan. Tak pernah disangka, Zefha yang d...