"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & Zefha

BAB 03 ⭐ Azwar & Chaca

Pagi harinya, Zefha sibuk menyiapkan sarapan. Jason bangun kemudian Ia memilih langsung kekamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, Jason memilih akan kembali kekamarnya.

"Mau balik?" tanya Zefha menghentikan langkah Jason yang sudah akan melewatinya.
"Yaiyalah"
"Makan dulu ya Je, ini Aku.."
"Ogah!"
"Jason tapi Aku udah buat dua mie goreng, nanti satunya siapa yang makan?"
"Makan aja semuanya sendiri!"
"Tapi Je, ini yang satu pake telur setengah matang, aku gak doyan" mie goreng dengan adanya telur setengah matang adalah menu favorit Jason dan tentu saja Zefha mengetahui itu karena Ia pernah menjadi bagian dari fans Jason.

"Bodo!!" ucapnya ketus sambil berjalan kearah pintu keluar dan membuka pintu itu. Zefha duduk lemas disofa disebelah meja adanya dua mie goreng buatannya. Zefha meraih satu cup berisi mie goreng miliknya. Terdengar suara pintu ditutup.

"Yah, beneran pergi Dianya, terus ini siapa yang makan dong? aku mana doyan pake telur setengah mateng gitu? mana telurnya udah Aku taruh diatas mienya pula? lumer begitu.. hiks" gerutu Zefha. Namun disaat Ia sedang menyeruput mie goreng miliknya, Ia terkejut dan hampir tersedak karena melihat sesosok Jason kembali ada muncul dihadapannya. Zefha langsung meraih minumannya dan meminumnya.

Ternyata tadi, Jason tidak benar-benar pergi dari sana. Jason yang sempat membuka pintu itu mengurungkan niatnya untuk keluar lalu kembali menutup pintunya dan kembali masuk kedalam. Hal tersebut tidak Zefha ketahui karena ada sekat tembok antara keberadaannya dengan arah pintu keluar itu.

"Mana punya Gua?" tanya Jason.
"Em, itu ada dimeja" balas Zefha. Zefha meraih cup mie itu kemudian Ia berikan pada Jason. Jason menerimanya kemudian Ia duduk disebelah Zefha dan memakannya dengan lahap. Zefha yang melanjutkan aktifitas makanannya asik dengan pemikirannya. Ia bingung dengan kembalinya Jason itu. Karena sejak terdengar ada suara pintu ditutup, sangkanya Jason sudah keluar dari kamar itu. Hal yanh tak Ia sangka, Jason beneran mau memakan mie buatannya.

"Gak usah kepedean! cuma sayang aja kalau gak dimakan, katanya Lo gak doyan ada telur setengah matangnya!" ucap Jason sambil melirik kearah Zefha. Jason tidak berbohong, memang benar itulah yang ada dibenaknya. Namun selain itu, Ia juga susah menolaknya karena aroma yang sudah menyeruak ke hidungnya membuat perutnya yang lapar meronta-ronta.

"Iya" balas Zefha singkat. Jason kembali menikmati mie gorengnya. Semakin lanjut menikmatinya, Ia tertegun sejenak.
"Ini Dia bikin sendiri apa beli sih? kok rasanya enak gini ya? apa karena Gua laper? tapi masak iya Dia bikin sendiri? pake apa coba?" gerutu Jason didalam hati.

"Ini mie, Lo beli dimana? kapan belinya kok Gua gak tau?" tanya Jason.
"Itu Aku bikin sendiri"
"Emang disini ada kompor?"
"Gak perlu kompor juga kali Je? Shiva ada bawa panci listrik kok, dan Aku yang bawa stock mie nya"
"

Ohh" balas Jason singkat.
Terdengar suara pintu kamar dibuka. Shiva masuk dengan keadaan masih sedikit mengantuk. Betapa terkejutnya Shiva, disaat melihat Zefha duduk berdua dengan Jason dan makan bersama.

"Whaaat!? gak salah liat kan Gue?" celoteh Shiva didepan Jason dan Zefha sambil melotot kan matanya. Jason memilih tak menggubris ocehan Shiva.
"Kayaknya Gue udah sadar deh dari mabuk semalem, tapi kok mata Gue kayak masih gak jelas gini ya lihatnya?" gerutu Shiva sambil mengucek matanya sendiri.

"Shiva apaan sih, hmm" tegur Zefha.
"Astaga!? ini beneran? si Jason pacar sejuta umat? ada disini?" gerutu Shiva lagi.
"Widihhh, impiannya jadi nyata gak tuh bisa berdampingan terus makan bareng idola pula, haha

Jason menaikkan satu alisnya tanda heran karena ucapan Shiva itu.
"Shiva! heh! udah sana kekamar mandi, bersihin tuh diri Kamu!? berantakan gitu! hih" tegur Zefha.
"Pantesan aja, semalem diajak gak mau, eh taunya berduaan sama seseorang toh disini? Sang Idola pula, hihi"
"Heh Shiva gak usah ngawur!" tegur Zefha.
"Terus?"
"Dia cuma ikut makan aja pagi ini!"
"Oh begitu, kirain"
Jason memilih diam terus menikmati makanannya berpura-pura tak mendengarkan percakapan mereka.