Hal tak disangka, Razha dan Rahel kini malah menjadi sepasang kekasih. Zefha sendiri tak menyangka itu terjadi. Tetapi, Razha sendiri memang sudah bisa menerima hatinya untuk menerima yang lain dan Ia juga sudah berniat untuk serius dalam hubungan itu. Razha yakin begitu, karena Ia sudah berhasil melupakan rasanya pada Zefha. Hal itu bisa Razha lakukan karena lewat Rahel, Razha telah menemukan sesosok wanita yang Ia mau meski tak se sempurna apa yang ada pada diri Zefha. Rahel sendiri dengan pacarnya yang ada dikota asalnya sudah lebih dulu putus karena ternyata disana pacarnya telah selingkuh darinya. Di jakarta, mereka bertiga menjadi seperti sesosok tiga sahabat yang saling asik, selalu bersama didalam suka maupun duka.
Keberangkatan Zefha ke luar negeri sudah tinggal beberapa hari lagi. Hari ini, Zefha mengemasi semua barangnya yang ada dijakarta. Zefha pamit pada Rahel dan Razha bahwa Ia sementara waktu ingin menetap di kota Semarang. Tentu saja kebohongan itu terpaksa Zefha lakukan karena Ia tak ingin banyak orang yang tahu tentang kepergiannya itu meski Ia sedekat itu dengan Rahel. Bukannya Ia tak percaya dengan Rahel, tetapi begitulah Zefha. Ia selalu punya pemikiran sendiri tentang siapa yang bisa Ia bagi keluh kesah pribadinya sejauh itu.
Zefha kini sudah didekat mobilnya. Razha sibuk memasukkan dua koper berukuran kec
il dan besar kedalam bagasi mobil CRV milik Zefha itu. Setelah itu Razha bergabung dengan Zefha dan Rahel yang masih berdiri disamping mobil CRV itu. Rahel terus saja memeluk Zefha. Razha hanya tersenyum menyaksikan kedekatan dua wanita yang Ia sayangi itu."Kakak, nanti kalau Aku kangen gimana?" tanya Rahel masih sambil memeluk Zefha.
"Kamu ini lho? Kayak mau pergi kemana aja Akunya? Padahal udah jelas Aku cuma kembali ke Semarang?" balas Zefha sambil membelai punggung Rahel. Rahel melepas pelukan itu lalu menatap Zefha.
"Ya gak tahu kenapa rasanya itu Aku kayak mau lepas kakak perginya agak jauh gitu, hiks" gerutu Rahel lagi.
"Ya mungkin karena Aku ada kemasi barangku semua ini kan?"
"Ya itu Dia!? Lagi pula kenapa sih Kak? Pake dibawa semuanya itu barangnya? Kan kesannya dah kayak mau pergi lama gak kembali gitu?"
"Biar gak menuhin apartementnya haha"
"Hih Kakak, malah Bercanda? Hmm"
"Smile dong cantik?"
"Bodo ah, hiks.. Terus kalau Aku kangen Kakak gimana?"
"Ya main aja ke Semarang"
"Emang boleh?"
"Em, ya boleh dong?"
"Bener ya?"
"Iya Sayang, hmm""Kacang..kacang.. Kacang?" gerutu Razha. Tentu saja Rahel dan Zefha menoleh kearah Razha lalu bersamaan saling tertawa.
"Ya maaf Zha, bukan maksudnya kacangin Kamu, hehe"
"Lo beneran Zef? Gak apa? Balik dan nyetir sendiri?" tanya Razha.
"Iya gak apa kok, kan udah biasa"
"Iya sih""Yaudah, Aku pergi ya?"
Lagi-lagi Rahel memeluk Zefha.
"Hmm, We wedok lho mbak? Haha" tegur sekalian canda Zefha pada Rahel.
"Hih Kakak, hiks" Balas Rahel. Zefha membalas pelukan itu dan kembali membelai punggung Rahel."Kan Aku jadi cengeng? Hikss" gerutu Rahel. Zefha melepas pelukan itu lalu memegang kedua pundak Rahel dan menatap wajah Rahel.
"Astaga Rahel? Kok nangis sih? Kan Aku dah nahan dari tadi? Malah Kamu yang nagis?" tegur Zefha sambil memaksakan senyumannya. Mendengar ucapan Zefha itu, Rahel malah makin nangis tersedu-sedu. Zefha kembali memeluknya.
"Udah ya? Kan disini Kamu udah ada Bebeb Razha tercinta?" canda Zefha sambil tersenyum kearah Razha. Razha menarik halus Rahel.
"Udah tho Ay, kasihan Zefhanya mau buruan pergi?" tegur Razha. Razha mendekap Rahel dari samping.
"Kak Zefha jangan pernah lupain Rahel ya Kak? Jangan pernah putus komunikasi sama Rahel ya Kak?"
"Tentu Sayang, Aku pergi ya?"Rahel menganggukkan kepalanya.
"Kamu hati-hati ya Zef, kalau ada apa-apa hubungin Kita ya?"
"Iya Zha"
"Kak Zefha pokoknya hati-hati, kalau capek, menepi dulu jangan dipaksain ya kak?"
"Iya Bawelku Sayang, hmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & Zefha
Roman pour AdolescentsSebuah cerita tentang seorang fans bisa menjadi satu profesi dengan idolanya. Dari lenyapnya keharmonisan rumah tangganya perlahan, Ia bisa kembali menemukan keteduhan meski dengan status yang belum bisa dipastikan. Tak pernah disangka, Zefha yang d...